- Nyeri tubuh atau otot.
- Batuk.
- Diare.
- Kelelahan.
- Demam atau menggigil.
- Sakit kepala.
- Mual atau muntah.
- Fotofobia (sensitif terhadap cahaya terang).
- Hidung berair atau tersumbat.
- Sakit tenggorokan.
Gejala Influenza A yang Perlu Kamu Waspadai

- Influenza A adalah infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus tipe A, dengan gejala seperti demam tinggi, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan nyeri otot.
- Virus influenza tipe A sangat mudah menular melalui batuk, bersin, atau kontak dekat.
- Gejala influenza A bisa berlangsung antara 7 hingga 10 hari dengan gejala umum seperti nyeri tubuh atau otot, batuk, demam atau menggigil, serta sakit kepala.
Musim pancaroba kerap membuat banyak orang jatuh sakit, terutama karena perubahan cuaca yang tak menentu. Namun, di antara berbagai penyakit, influenza A menjadi salah satu yang perlu diwaspadai.
Penyakit ini termasuk infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Gejalanya muncul tiba-tiba, seperti demam tinggi, menggigil, batuk, pilek, sakit tenggorokan, disertai sakit kepala dan nyeri otot di seluruh tubuh.
Pada kebanyakan orang, gejalanya tergolong ringan dan akan pulih dalam 5–7 hari tanpa pengobatan khusus. Namun, pada sebagian orang, terutama yang daya tahan tubuhnya lemah, gejalanya bisa berkembang menjadi demam tinggi yang menetap hingga 7–10 hari atau lebih. Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan pneumonia parah, sesak napas, napas cepat, bahkan gagal napas, kejang, hingga kematian.
Kalau flu terasa lebih berat dari biasanya, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan cepat.
Penyebab, cara penularan, dan faktor risiko
Influenza A terjadi ketika virus menginfeksi jaringan pada saluran pernapasan atas (seperti sinus, mulut, dan tenggorokan) atau saluran pernapasan bawah (paru-paru). Virus ini kemudian berkembang biak di dalam jaringan tersebut dan menimbulkan gejala.
Jenis flu ini sangat mudah menular. Kamu bisa tertular atau menularkannya lewat batuk, bersin, tertawa, atau bahkan saat berbicara dari jarak dekat.
Virus juga dapat menempel pada permukaan benda dan kemudian menyebar ketika orang lain menyentuh permukaan tersebut dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka.
Virus influenza tipe ini juga dikenal sering bermutasi dengan cepat setiap musim flu. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh mungkin tidak langsung mampu melawan bentuk virus yang baru, meskipun kamu sudah pernah sakit flu sebelumnya. Selama beberapa hari, tubuh akan menunjukkan gejala flu sementara sistem imun bekerja keras melawan infeksi.
Yang perlu diingat, seseorang bisa menularkan virus bahkan sebelum gejala muncul. Dalam waktu 1–3 hari setelah terinfeksi, mereka sudah berpotensi menyebarkan virus ke orang lain di sekitar tanpa mereka sadari.
Gejala influenza A yang perlu kamu waspadai

Setiap orang bisa mengalami gejala flu dengan cara yang berbeda. Umumnya, gejala berlangsung antara 7 hingga 10 hari. Namun, pada sebagian orang, gejala bisa bertahan lebih lama atau terasa lebih berat, terutama jika berusia di bawah 18 tahun, di atas 65 tahun, atau memiliki kondisi kesehatan tertentu maupun gangguan autoimun.
Derajat keparahan influenza bervariasi, dari mulai tidak bergejala, gejala ringan, gejala sedang, hingga gejala berat yang butuh perawatan di rumah sakit.
Orang dengan influenza A memang paling menular pada hari ke-1 hingga ke-3 sejak timbul gejala, tetapi penularan bisa terjadi sejak 1 hari sebelum gejala muncul (H-1) hingga sekitar 5–7 hari setelah gejala muncul (H+5 sampai H+7). Pada anak-anak kecil dan orang dengan sistem imun lemah, periode menular bisa lebih lama.
Sementara itu, periode inkubasi berada dalam rentang 1–4 hari.
Gejala umum influenza A
Influenza A terutama menyerang sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba dan dapat meliputi:
Gejala berat
Dalam kasus yang lebih parah, influenza A dapat menimbulkan gejala tambahan. Gejala ini jarang terjadi, tetapi bisa menjadi darurat medis:
- Hipotensi (tekanan darah rendah).
- Sesak napas atau kesulitan bernapas.
- Takikardia (detak jantung sangat cepat dan berdebar).
Jika kamu mengalami tanda-tanda flu dan gejalanya parah, temui dokter. Dokter akan menanyakan gejala, kapan gejala mulai muncul, berapa lama berlangsung, serta riwayat kondisi medis lain. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk membedakan influenza A dari flu biasa atau infeksi saluran pernapasan lain.
Tes lain mungkin diperlukan, seperti tes PCR untuk mendeteksi RNA virus; dan rontgen dada untuk melihat paru-paru, pleura, bronkus, dan diafragma, guna mendeteksi tanda pneumonia, bronkitis, atau infeksi lain.
Jika memang diagnosisnya adalah influenza A, dokter mungkin akan meresepkan antivirus oral. Obat-obatan ini bekerja dengan menghambat enzim neuraminidase, sehingga mencegah penyebaran virus dari sel yang terinfeksi ke sel sehat, sekaligus membantu mempercepat pembersihan virus dari tubuh. Efektivitasnya paling tinggi bila diberikan dalam 48 jam pertama sejak infeksi. Dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus untuk kasus yang lebih berat atau pada kelompok risiko tinggi, yang paling efektif jika diminum dalam beberapa hari pertama sejak munculnya gejala penyakit.
Referensi
"Statistik Resmi Laporan Pengawasan Kasus Influenza dan COVID-19 : 18 Oct (Minggu ke 42) Diperbaharui 18 Oct 2025." Kemenkes RI. Diakses Oktober 2025.
"Influenza (seasonal)." World Health Organization. Diakses Oktober 2025.
"Influenza A: Ancaman Global yang Berulang." RS Pusat Pertamina. Diakses Oktober 2025.
"Types of Influenza Viruses." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Oktober 2025.
Boktor, Sameh W., and John W. Hafner. 2023. “Influenza.” StatPearls - NCBI Bookshelf. January 23, 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459363/.
"About Influenza." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Oktober 2025.
"What To Know About Influenza A." Health. Diakses Oktober 2025.
"Influenza (Flu) Treatment." National Foundation for Infectious Diseases. Diakses Oktober 2025.
Mario Karolyi et al., “Is There a Clinical Difference Between Influenza a and B Virus Infections in Hospitalized Patients?,” Wiener Klinische Wochenschrift 131, no. 15–16 (June 18, 2019): 362–68, https://doi.org/10.1007/s00508-019-1519-0.
"Influenza A: Causes, Symptoms, Treatments, Recovery." MedPark Hospital. Diakses Oktober 2025.