Ada banyak manfaat olahraga, termasuk mengurangi risiko kanker. Menjadi aktif secara fisik juga dapat membantu banyak pasien kanker, selama dan setelah perawatan mereka.
Lantas, apakah rutin berolahraga dapat mencegah kanker kolorektal?
Ada banyak manfaat olahraga, termasuk mengurangi risiko kanker. Menjadi aktif secara fisik juga dapat membantu banyak pasien kanker, selama dan setelah perawatan mereka.
Lantas, apakah rutin berolahraga dapat mencegah kanker kolorektal?
Kanker kolorektal mencakup kanker kolon (usus besar) dan kanker rektal dan berasal dari usus besar, yang merupakan bagian dari saluran pencernaan. Kanker kolorektal adalah salah satu dari sedikit kanker yang dapat dicegah melalui skrining, juga sangat dapat diobati jika didiagnosis pada tahap awal.
Berdasarkan Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, kasus baru kanker kolorektal di Indonesia tercatat hingga 34.189 orang, atau 8,6 persen dari seluruh keganasan, menempati peringkat ke-4 keganasan pada laki-laki dan perempuan.
Pada laki-laki, kasus kanker kolorektal lebih tinggi (kasus baru 21.764 pasien) dibandingkan dengan perempuan (kasus baru 12.425 pasien).
Gejala kanker kolorektal
Tanda dan gejala umum kanker kolorektal antara lain:
Kanker kolorektal sering kali dapat menyebabkan pendarahan ke dalam saluran pencernaan. Terkadang darah dapat terlihat di tinja atau membuatnya tampak lebih gelap, tetapi sering kali tinja tampak normal. Namun, seiring waktu, kehilangan darah dapat menumpuk dan dapat menyebabkan jumlah sel darah merah rendah (anemia). Terkadang tanda pertama kanker kolorektal adalah tes darah yang menunjukkan jumlah sel darah merah rendah.
Beberapa orang mungkin memiliki tanda-tanda bahwa kanker telah menyebar ke hati, yaitu pembesaran hati, penyakit kuning/jaundice (menguningnya kulit atau bagian putih mata), atau kesulitan bernapas akibat kanker yang menyebar ke paru-paru.
Faktor risiko kanker kolorektal
Risiko terkena kanker kolorektal meningkat seiring bertambahnya usia. Faktor risiko lainnya meliputi:
Faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker kolorektal meliputi:
Ya, rutin berolahraga dapat membantu mencegah kanker kolorektal.
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan risiko kanker kolorektal sebesar 20 hingga 30 persen.
Sebuah metaanalisis yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer menemukan bahwa individu yang melakukan aktivitas fisik secara teratur memiliki risiko 24 persen lebih rendah terkena kanker kolon dibandingkan dengan mereka yang gaya hidupnya sedenter (tidak banyak bergerak).
Rutin berolahraga membantu:
Selain itu, olahraga pascadiagnosis kanker telah dikaitkan dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik di antara pasien kanker kolorektal, terutama bagi mereka yang memiliki tumor stadium II dan III.
Aktivitas fisik merangsang motilitas usus, yang memungkinkan makanan melewati saluran pencernaan secara efisien. Ini dapat membantu:
Peradangan kronis dikaitkan dengan beberapa gangguan gastrointestinal, termasuk penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan kanker kolorektal. Olahraga telah terbukti:
Untuk mengurangi risiko terkena kanker kolorektal, pertimbangkan perubahan gaya hidup berikut:
Jadi, rutin berolahraga dapat membantu mencegah kanker kolorektal lewat beberapa mekanisme. Optimalkan dengan langkah pencegahan lainnya, seperti mempertahankan berat badan yang sehat, tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan, serta konsumsi makanan tinggi serat.
Perlu diketahui bahwa kanker kolorektal hampir selalu berkembang dari polip prakanker (pertumbuhan abnormal) di kolon atau rektum. Tes skrining dapat menemukan polip prakanker, sehingga dapat diangkat sebelum berubah menjadi kanker. Tes skrining juga dapat menemukan kanker kolorektal sejak dini, saat pengobatan paling tepat.
Referensi
"Cancer Indonesia 2020 country profile." WHO, 1 Januari 2020. Diakses Maret 2025.
"Colorectal Cancer Signs and Symptoms." American Cancer Society. Diakses Maret 2025.
M. L. Slattery, “Physical Activity and Colorectal Cancer,” American Journal of Epidemiology 158, no. 3 (July 25, 2003): 214–24, https://doi.org/10.1093/aje/kwg134.
K Y Wolin et al., “Physical Activity and Colon Cancer Prevention: A Meta-analysis,” British Journal of Cancer 100, no. 4 (February 1, 2009): 611–16, https://doi.org/10.1038/sj.bjc.6604917.
A M M Haydon, “Effect of Physical Activity and Body Size on Survival After Diagnosis With Colorectal Cancer,” Gut 55, no. 1 (June 22, 2005): 62–67, https://doi.org/10.1136/gut.2005.068189.
Regan A. Howard et al., “Physical Activity, Sedentary Behavior, and the Risk of Colon and Rectal Cancer in the NIH-AARP Diet and Health Study,” Cancer Causes & Control 19, no. 9 (April 24, 2008): 939–53, https://doi.org/10.1007/s10552-008-9159-0.
Wataru Aoi et al., “Regular Exercise Reduces Colon Tumorigenesis Associated With Suppression of iNOS,” Biochemical and Biophysical Research Communications 399, no. 1 (July 14, 2010): 14–19, https://doi.org/10.1016/j.bbrc.2010.07.023.
"How Regular Exercise Can Support Colorectal Health." Colorectal Clinic of Tampa. Diakses Maret 2025.
S.A. Bingham and J.H. Cummings, “Effect of Exercise and Physical Fitness on Large Intestinal Function,” Gastroenterology 97, no. 6 (December 1, 1989): 1389–99, https://doi.org/10.1016/0016-5085(89)90381-8.
Maja Cigrovski Berkovic et al., “What Is the Gut Feeling Telling Us About Physical Activity in Colorectal Carcinogenesis?,” World Journal of Clinical Cases 8, no. 23 (December 3, 2020): 5844–51, https://doi.org/10.12998/wjcc.v8.i23.5844.
Zeynep Oruç and Muhammed Ali Kaplan, “Effect of Exercise on Colorectal Cancer Prevention and Treatment,” World Journal of Gastrointestinal Oncology 11, no. 5 (May 15, 2019): 348–66, https://doi.org/10.4251/wjgo.v11.i5.348.
"Does exercise reduce the risk of colorectal cancer?" Nuvance Health. Diakses Maret 2025.
"Reducing your risk for colorectal cancer." Canadian Cancer Society. Diakses Maret 2025.
"Screening for Colorectal Cancer." CDC. Diakses Maret 2025.
"Colorectal Cancer Risk Factors." CDC. Diakses Maret 2025.