Selain kanker, keringat malam juga dapat terjadi karena alasan lain, seperti:
- Penyakit autoimun, seperti artritis reumatoid atau sarkoidosis.
- Perubahan kadar hormon selama perimenopause dan menopause.
- Peningkatan hormon dan aliran darah selama kehamilan.
- Beberapa infeksi bakteri, seperti tuberkulosis dan endokarditis.
- Hipoglikemia (gula darah rendah).
- Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat terapi hormon, dan penurun demam.
- Hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif).
- Stres.
- Kecemasan.
- Hiperhidrosis idiopatik (kondisi tubuh sering kali menghasilkan keringat berlebihan tanpa penyebab medis atau lingkungan).
Faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan keringat malam meliputi:
- Berolahraga sebelum tidur.
- Minum minuman panas sebelum tidur.
- Minum alkohol.
- Makan makanan pedas menjelang tidur.
- Mengatur termostat terlalu tinggi.
- AC kurang dingin atau tidak pakai AC saat cuaca panas.
Walaupun keringat malam dapat menandakan kanker, tetapi sering kali bukan kanker penyebabnya, terutama jika tidak ada gejala lain yang menyertai.
Apabila kamu mengalami keringat malam yang terus-menerus dan deras disertai gejala lain, seperti demam dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, itu bisa jadi merupakan tanda kanker tertentu. Berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan penyebabnya.
Referensi
"Does Cancer Cause Night Sweats?" Baptist Health. Diakses Mei 2025.
"Causes of sweating." Cancer Research UK. Diakses Mei 2025.
"Are Night Sweats a Sign of Cancer?" Healthline. Diakses Mei 2025.
"Night Sweats and Cancer: When to Be Concerned." Dana-Farber Cancer Institute. Diakses Mei 2025.
"Hot Flashes and Sweating." American Cancer Society. Diakses Mei 2025.