Kenapa Pasien Kanker Mengalami Kebotakan? Ini Penyebabnya!

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Meita Ucche, SpPD, Subps. H.Onk.M( K), FINASIM
Kanker adalah suatu penyakit yang timbul karena adanya pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam tubuh. Pertumbuhan sel ini bisa menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan gejala yang sangat bervariasi. Meski bukan menjadi gejala kanker secara langsung, kanker biasanya juga menimbulkan efek samping berupa kerontokan rambut hingga kebotakan.
Lalu, kenapa pasien kanker bisa mengalami kebotakan? Ternyata, ada penjelasan medis di balik hal ini. Yuk, simak terus artikel ini untuk menemukan jawabannya.
1. Proses sel kanker berkembang di dalam tubuh

Salah satu faktor risiko kanker adalah genetik. Artinya, kanker terjadi karena adanya perubahan genetik yang mengontrol bagaimana sel-sel tubuh kita berfungsi, seperti tumbuh dan membelah.
Normalnya, tubuh akan membuang sel-sel dengan DNA yang rusak, kemudian menggantinya dengan sel baru jika dibutuhkan melalui proses yang disebut dengan pembelahan sel. Namun, proses pembelahan sel ini terkadang terganggu karena beberapa faktor. Misalnya, mutasi genetik, paparan asap rokok, alkohol, zat-zat bahaya di lingkungan, atau paparan sinar matahari yang berlebihan. Ini kemudian menyebabkan pembelahan sel yang abnormal.
Secara normal, satu sel tubuh akan membelah menjadi dua sel yang identik. Kemudian, dua sel membelah menjadi empat, dan seterusnya sesuai yang diperlukan untuk pergantian sel tubuh. Ketika tidak diperlukan, sel-sel ini akan mati dengan sendirinya.
Namun, ketika ada gangguan, sel tubuh bisa membelah secara abnormal dan tak terkendali, melebihi jumlah yang dibutuhkan. Alih-alih mati dengan sendirinya, mereka akan terus tumbuh dan menyebar ke seluruh tubuh. Pembelahan sel ini kemudian akan menyebabkan tumor, baik yang bersifat kanker atau pun non-kanker (jinak).
2. Lalu, kenapa pasien kanker mengalami kebotakan?

Kanker bisa menyebabkan berbagai gejala yang berbeda, tergantung pada jenis dan penyebarannya. Namun, penyakit ini biasanya menyebabkan efek samping berupa rambut rontok atau kebotakan. Kerontokan rambut pada pasien kanker disebabkan oleh respons tubuh terhadap pengobatan penyakit tersebut.
Dalam sistem kerjanya, pengobatan kanker ditujukan untuk membunuh dan menghentikan pertumbuhan sel-sel yang tumbuh dengan cepat dan tidak normal. Dengan begitu, mereka tidak membunuh semua sel tubuh yang normal. Sayangnya, proses ini tidak bisa membedakan mana sel tubuh normal yang tumbuh dengan cepat dan sel kanker.
Dilansir laman Canadian Cancer Society, sel-sel folikel rambut memiliki pertumbuhan yang cepat. Seperti kulit, rambut memiliki proses pertumbuhan dan pembelahan yang cepat dan bersiklus. Karena inilah, sel rambut sering kali ikut menjadi target pengobatan kanker sehingga menyebabkan kematian sel folikel rambut dan kerontokan rambut.
3. Jenis pengobatan yang bisa menyebabkan kebotakan pada pasien kanker

Tidak semua pengobatan kanker akan menyebabkan kerontokan rambut atau kebotakan. Namun, ada beberapa yang memang lebih mungkin menyebabkan efek samping tersebut, seperti kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, atau terapi target. Bahkan, pengobatan tersebut juga bisa berdampak berbeda pada masing-masing orang, tergantung jenis obat, dosis, dan kondisi tubuh pasien.
Kemoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan dosis kuat untuk mengobati kanker. Perawatan ini sering kali lebih mungkin menyebabkan kebotakan karena kerja obat tersebut yang bisa memengaruhi seluruh tubuh. Tidak hanya di kepala, kemoterapi biasanya juga menyebabkan kerontokan rambut di bagian tubuh lainnya, seperti bulu mata, alis, ketiak, atau alat kelamin.
Selanjutnya, terapi radiasi adalah jenis pengobatan kanker yang menggunakan radiasi tingkat tinggi untuk membunuh dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini menggunakan sinar radiasi yang diarahkan langsung pada area tubuh di mana kanker ditemukan. Kebotakan akibat radiasi biasanya terjadi jika kanker tumbuh di area kepala.
Ada pula terapi hormon yang juga menimbulkan efek samping kerontokan rambut. Pengobatan kanker ini menggunakan hormon tertentu untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Terkadang, terapi ini juga dikombinasikan dengan penggunaan obat-obatan tertentu. Nah, obat-obatan inilah yang biasanya memicu kerontokan rambut saat menjalani terapi hormon. Dilansir laman Canadian Cancer Society, obat inhibitor CDK4/6 bersama terapi hormon memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan kerontokan rambut.
Terapi tertarget pada kanker juga melibatkan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Ini seperti antibodi monoklonal dan inhibitor tirose kinase. Beberapa jenis obat tersebut juga memiliki efek samping menyebabkan kerontokan rambut pada pasien kanker.
Jadi, tidak semua orang yang menderita kanker akan mengalami kebotakan. Namun, rambut rontok hingga timbul kebotakan memang menjadi efek samping yang umum terjadi karena pengobatan kanker. Beberapa jenis pengobatan, seperti kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, dan terapi tertarget adalah yang paling sering menyebabkan kebotakan pada pasien.
Referensi
National Cancer Institute. "What Is Cancer?". Diakses pada November 2024.
Canadian Cancer Society. "How Cancer Starts, Grows, and Spreads". Diakses pada November 2024.
Canadian Cancer Society. "Hair Loss". Diakses pada November 2024.
American Cancer Society. "Coping with Hair Loss". Diakses pada November 2024.
National Cancer Institute. "Radiation Therapy to Treat Cancer". Diakses pada November 2024.