Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seseorang mengalami radang sendi di lutut.
ilustrasi radang sendi (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Intinya sih...

  • Pijat bisa membantu meredakan gejala artritis, meningkatkan aliran darah, dan memperbaiki kualitas hidup pasien.

  • Jenis pijat yang bisa dipilih untuk artritis antara lain Swedish massage, deep tissue massage, hot stone massage, dan lainnya.

  • Perhatikan teknik dan kondisi tubuh sebelum diurut karena efek pijat pada pasien radang sendi sangat bervariasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Marissa Putri Pratama, Sp.KFR

Radang sendi atau artritis adalah kondisi yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan kekakuan pada satu atau beberapa sendi tubuh.

Banyak orang yang mengalaminya mencari berbagai cara untuk meredakan gejala, termasuk dengan pijat. Terapi pijat memang kerap dianggap mampu membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi pegal-pegal. Namun, apakah aman mengurut sendi yang sedang meradang? 

Yuk, pahami manfaatnya serta hal-hal yang harus diperhatikan!

1.  Pijat bisa membantu membantu meredakan gejala artritis

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pijat atau urut bisa memberikan manfaat bagi orang dengan artritis, terutama dalam membantu meredakan keluhan nyeri.

Sebuah penelitian tahun 2016 mengungkap bahwa terapi pijat bisa mengurangi rasa sakit, meningkatkan aliran darah ke sendi, memperluas rentang gerak, serta memperbaiki kualitas hidup dan suasana hati pasien.

Penelitian lain pada tahun 2017 juga menyebut pasien dengan osteoartritis lutut yang rutin pijat ala Swedia (Swedish massage) mengalami peningkatan kemampuan gerak dan penurunan nyeri pada lutut. 

Dari penelitian yang ada, pijat yang diberikan dengan penekanan lembut hingga sedang membawa efek positif. Efek positif ini membantu mereka lebih mudah beraktivitas, seperti berjalan lebih jauh, dan berpartisipasi dalam kegiatan luar ruangan. Manfaat ini juga membantu mereka mengurangi ketergantungan pada obat pereda nyeri.

2. Jenis pijat yang bisa dipilih

ilustrasi pijat shiatsu (pexels.com/Yan Krukau)

Pijat pada dasarnya melibatkan teknik manipulasi kulit, otot, dan jaringan ikat dengan tangan atau alat bantu tertentu. Tekanannya bisa bervariasi, mulai dari lembut, sedang, hingga dalam, tergantung pada kebutuhan dan kondisi tubuh. Namun, untuk kasus artritis, disarankan dengan tekanan lembut hingga sedang.

Tekanan sedang saat pijat bisa membantu merangsang reseptor di bawah kulit yang berfungsi menurunkan sinyal nyeri dan stres ke otak. Hal ini akan memberikan efek relaksasi dan mengurangi ketegangan pada sendi.

Jenis pijat yang bisa dicoba oleh pasien artritis antara lain:

  • Swedish massage – pijat lembut yang membantu relaksasi otot.

  • Deep tissue massage – pijat dengan tekanan lebih dalam untuk mengatasi ketegangan otot kronis.

  • Hot stone massage – menggunakan batu panas untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi kekakuan.

  • Myofascial release – fokus pada pelepasan ketegangan jaringan ikat.

  • Rolfing – membantu memperbaiki postur tubuh dan pernapasan.

  • Shiatsu – pijat asal Jepang yang menggunakan tekanan jari pada titik-titik tertentu di tubuh.

Semua jenis pijat ini berpotensi membantu mengurangi nyeri dan kekakuan akibat radang sendi, tetapi pemilihannya sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan dan kondisi masing-masing individu.

3. Perhatikan teknik dan kondisi tubuh sebelum diurut

Efek pijat pada pasien radang sendi bisa sangat bervariasi, tergantung jenis pijatan, ambang rasa sakit masing-masing orang, dan beratnya radang sendi yang terjadi.

Meskipun penelitian menunjukkan efek positif pijat tekanan sedang untuk pasien artritis, tetapi tidak semua teknik pijat cocok untuk semua orang dengan kondisi peradangan ini. Sebelum mencoba terapi pijat, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini penting karena beberapa teknik pijat melibatkan tekanan kuat pada jaringan sensitif. Ini bisa berisiko bahkan bisa meningkatkan rasa nyeri jika tidak dilakukan dengan benar.

Selain itu, pijat sebaiknya dihindari atau dilakukan dengan sangat hati-hati jika kamu mengalami:

  • Kerusakan atau erosi sendi akibat radang sendi.

  • Peradangan yang sedang kambuh, demam, atau ruam kulit.

  • Osteoporosis berat (tulang rapuh).

  • Tekanan darah tinggi.

  • Varises.

Pijat atau urut bisa menjadi salah satu cara membantu meredakan keluhan akibat radang sendi, asalkan dilakukan dengan teknik yang tepat dan aman. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk memastikan terapi ini sesuai dengan kondisi pasien radang sendi.

Referensi

"Benefits of Massage". Arthritis Foundation. Diakses pada Oktober 2025.

"Types of Massage". Arthritis Foundation. Diakses pada Oktober 2025.

Crawford, Cindy, Courtney Boyd, Charmagne F. Paat, Ashley Price, Lea Xenakis, EunMee Yang, and Weimin Zhang. “The Impact of Massage Therapy on Function in Pain Populations—A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials: Part I, Patients Experiencing Pain in the General Population.” Pain Medicine 17, no. 7 (May 10, 2016): 1353–75.

Ali, Ather, Lisa Rosenberger, Theresa R. Weiss, Carl Milak, and Adam I. Perlman. “Massage Therapy and Quality of Life in Osteoarthritis of the Knee: A Qualitative Study.” Pain Medicine, September 1, 2016, pnw217.

Editorial Team