Apakah Sehat Makan Apel Setiap Hari? Ini Fakta Medisnya!

Menurut data dari Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA), apel mengandung senyawa-senyawa penting untuk kesehatan, seperti:

• Kalori: 95
• Karbohidrat: 25 gram
• Serat: 4,5 gram
• Karbohidrat bersih: 25 - 4,5 gram =  20,5 gram
• Vitamin C: 9 persen dari angka kecukupan gizi (AKG)
• Tembaga: 5 persen dari AKG
• Kalium: 4 persen dari AKG
• Vitamin K: 3 persen dari AKG

Selain itu, lambang kota Malang di Jawa Timur ini mengandung senyawa antioksidan yang menangkal zat radikal bebas dalam tubuh seperti vitamin C, kuersetin, asam kafeat, dan dan epikatekin.

Menurut sebuah studi yang melibatkan 20.000 peserta di Belanda berjudul "Colors of fruit and vegetables and 10-year incidence of stroke" dalam jurnal Stroke tahun 2011, buah-buahan dan sayur-mayur berdaging putih seperti apel dikatakan dapat memperkecil risiko terkena stroke.

Beberapa tahun kemudian, manfaat apel secara spesifik dibuktikan lagi lewat riset gabungan di Inggris dan Italia berjudul "Apples and cardiovascular health--is the gut microbiota a core consideration?". Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients tahun 2015 ini menyebut bahwa mengonsumsi apel dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular.

Bukan rahasia kalau diet tinggi sayur dan buah dikaitkan dengan gaya hidup bebas penyakit parah, seperti kanker. Dalam kasus ini, apel pun dapat mencegah beberapa jenis kanker berkat senyawa flavonoid dan antioksidan di dalamnya.

Menurut penelitian di Polandia yang berjudul "An Apple a Day May Hold Colorectal Cancer at Bay: Recent Evidence from a Case-Control Study" dalam jurnal Reviews on Environmental Health tahun 2009, konsumsi apel bisa membantu mencegah kanker usus besar. Sementara itu, menurut studi analisis di Italia dalam jurnal Public Health Nutrition tahun 2016, konsumsi apel dikatakan dapat membantu mencegah kanker paru-paru.

Sejatinya, makan apel memang membuat tubuh lebih sehat dan kamu jadi jarang bertemu dokter. Namun, tetap saja konsumsinya tidak boleh berlebihan. 

Karena apel mengandung tinggi serat, penelitian di AS yang dimuat dalam jurnal Nursing Research tahun 2012 menyatakan bahwa konsumsi apel terlalu banyak bisa membuat perut tak nyaman.

Selain, kandungan karbohidrat apel juga tinggi. Maka dari itu, mereka yang tengah menjalani diet keto yang rendah karbohidrat pun patut membatasi asupan buah yang satu ini.

Apel kaya akan senyawa penting untuk tubuh seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Oleh karena itu, apel bisa mencegah penyakit kronis hingga menurunkan berat badan.

Akan tetapi, makan apel saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Kamu tetap butuh gizi lain dari berbagai bahan makanan yang bervariasi.

Berikut ini beberapa buah dan sayuran lain yang bisa kamu kombinasikan dengan apel atau bila sedang bosan:

• Pisang
• Blueberry
• Jeruk bali
• Mangga
• Persik
• Pir
• Nanas
• Raspberry
• Stroberi
• Brokoli
• Wortel
• Kembang kol
• Kubis
• Bayam
• Tomat

Selain enak dan menyegarkan, apel sangat menyehatkan. Namun, apakah tiap hari memakannya akan membuatmu tak perlu mengunjungi ke dokter? Itu hiperbol. Kalau sakit atau cedera, ya, harus ke dokter atau sekadar rutin cek kesehatan. Memang, setidaknya berbagai manfaat kesehatan dari apel yang dijelaskan di atas tadi membuatmu tak perlu sering-sering ke dokter.

Itulah beberapa pertimbangan mengenai apel dan manfaatnya jika dikonsumsi rutin. Konsumsinya sebaiknya harus tetap dalam batas normal, ya. Jangan lupa mengombinasikannya dengan makanan sehat lainnya yang bervariasi agar pola makanmu selalu bergizi lengkap dan seimbang, serta optimalkan dengan olahraga teratur, tidur cukup, dan kelola stres dengan baik.