5 Hal yang Memengaruhi Akurasi Pembacaan Oximeter

Warna kulit ternyata bisa memengaruhi hasil pembacaan

Oximeter atau oksimeter adalah perangkat kecil yang dijepit ke jari atau daun telinga untuk mengukur jumlah saturasi oksigen dalam sel darah merah (SpO2). Alat ini telah mendapat popularitas selama masa pandemik COVID-19 untuk membantu mendeteksi tanda-tanda peringatan COVID-19. Ini karena oksigen rendah adalah gejala penyakit serius, yang berarti seseorang harus segera mendapatkan perhatian medis.

Selain itu, karena merupakan salah satu syarat untuk isolasi mandiri, banyak orang yang membelinya di toko obat atau apotek atau membelinya secara online agar bisa memeriksa kadar oksigen di rumah. Akan tetapi, tidak semua oximeter dibuat sama, misalnya pada oximeter resep dan oximeter yang dijual bebas.

Selain itu, ada pula beberapa faktor yang memengaruhi akurasi pembacaan oximeter. Apa saja? Simak terus ulasan berikut ini.

1. Pakai cat kuku atau kuku palsu

5 Hal yang Memengaruhi Akurasi Pembacaan Oximeterilustrasi cat kuku (pexels.com/cottonbro)

Panduan umum adalah bahwa warna tertentu dari cat kuku, serta kuku akrilik buatan, dapat mengganggu pembacaan oximeter.

Studi dari University College Cork dan South Infirmary Victoria University Hospital, Cork, Irlandia, tahun 2018 menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin tidak benar-benar terjadi. Namun, kamu harus menghapus cat kuku atau melepas kuku palsu untuk memastikannya. Selain itu, kamu juga bisa menjepitkannya ke daun telinga atau kuku yang tidak dipoles cat kuku.

2. Cahaya terang

5 Hal yang Memengaruhi Akurasi Pembacaan Oximeterilustrasi pulse oximeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah (pixabay.com/fernando zhiminaicela)

Cahaya terang, seperti paparan sinar matahari secara langsung, dapat mengganggu bahaya cahaya oximeter mengukur kadar oksigen, mengutip GoodRx Health. Sebaiknya lakukan pembacaan di dalam ruangan, jauh dari pencahayaan terang.

3. Sirkulasi yang buruk atau kondisi tangan yang dingin

5 Hal yang Memengaruhi Akurasi Pembacaan Oximeterilustrasi oximeter (freepik.com/user20248055)

Aliran darah ke jari mungkin lebih rendah saat tangan dalam kondisi dingin, atau jika memiliki sirkulasi yang buruk. Cobalah untuk memijat tangan selama satu hingga dua menit untuk meningkatkan aliran darah sebelum menjepit oximeter pada jari tangan.

4. Merokok

5 Hal yang Memengaruhi Akurasi Pembacaan Oximeterilustrasi puntung rokok (pexels.com/Basil MK)

Pada perokok, hasil pembacaan mungkin lebih tinggi. Ini karena perokok memiliki kadar karbon monoksida yang lebih tinggi dalam darah. Karbon monoksida ini mungkin terdeteksi seperti oksigen bagi oximeter, yang dapat melebih-lebihkan tingkat oksigen untuk hasil pembacaan, sebagaimana dilansir GoodRx Health.

5. Memiliki kulit yang lebih gelap

5 Hal yang Memengaruhi Akurasi Pembacaan Oximeterilustrasi perbedaan warna kulit (unsplash.com/Gemma Chua-Tran)

Studi dalam New England Journal of Medicine tahun 2020 menunjukkan bahwa pembacaan oximeter yang salah yang berbahaya jauh lebih umum pada orang berkulit gelap daripada orang kulit putih. Secara khusus, banyak orang berkulit gelap memiliki kadar oksigen yang lebih rendah dari normal meskipun oximeter nadi menunjukkan tingkat normal.

Studi terbaru dalam JAMA Internal Medicine tahun 2022 menemukan bahwa pembacaan oksimetri nadi kurang akurat pada pasien kulit hitam, Asia, dan Hispanik. Studi juga menemukan bahwa pasien kulit hitam dan Hispanik lebih mungkin mengalami keterlambatan untuk perawatan COVID-19.

Temuan ini menambah penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pembacaan oximeter denyut nadi yang tidak akurat lebih sering terjadi pada orang kulit hitam dan Hispanik, yang dapat menyebabkan penundaan pengobatan yang dapat berakibat fatal.

5. Cara menginterpretasi pembacaan oximeter

5 Hal yang Memengaruhi Akurasi Pembacaan Oximeterilustrasi dokter membaca oksimeter (pexels.com/cottonbro)

Setelah menekan tombol tertentu, biasanya perangkat akan menampilkan dua angka, yaitu tingkat saturasi oksigen dan denyut nadi. Angka di bawah atau di sebelah SpO2 adalah tingkat oksigen, dan angka di bawah atau di sebelah denyut jantung atau simbol jantung adalah denyut nadi.

Kebanyakan orang butuh tingkat oksigen 89 persen atau lebih tinggi untuk menjaga sel-sel mereka tetap sehat, menurut American Thoracic Society. Jika tingkat oksigen dasar adalah 98 persen, jangan menunggu sampai kadarnya turun di bawah 89 persen untuk mencari perawatan medis.

Oximeter resep biasanya memiliki tingkat akurasi dalam 4 persen di atas atau di bawah pembacaan. Dengan kata lain, apabila kadar oksigen 92 persen, sebetulnya ini bisa serendah 88 persen atau setinggi 96 persen. Ingat selalu bahwa angka yang ditampilkan adalah perkiraan, dan kamu akan mendapatkan wawasan yang lebih baik jika melihat tren pembacaan dari waktu ke waktu.

Penting juga untuk dicatat bahwa oximeter nadi cenderung paling akurat pada pembacaan yang lebih tinggi dari 90 persen. Dari 80 persen hingga 90 persen, mereka menjadi kurang akurat, dan di bawah 80 persen mereka menjadi kurang dapat diandalkan.

6. Bahaya pembacaan oximeter yang tidak akurat

5 Hal yang Memengaruhi Akurasi Pembacaan Oximeterilustrasi oksimeter (pixabay.com/Mufid Majnun)

Pembacaan yang tidak akurat membuat seseorang terlambat mendapatkan perhatian medis. Seseorang mungkin menganggap dirinya baik-baik saja karena hasil pembacaan yang normal, tetapi nyatanya kadar oksigen bisa sangat rendah. 

Siapa pun yang memantau kadar oksigennya, terutama orang-orang dengan kulit lebih gelap, harus memahami bahwa oximeter adalah perangkat yang tidak sempurna dan tidak boleh menjadi satu-satunya faktor penentu dalam mencari perawatan.

Daripada hanya mengandalkan oximeter, percayalah pada penilaian sendiri apakah kamu merasa baik-baik saja atau tidak.

Dilansir Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), kenali tanda-tanda lain dari kadar oksigen darah yang rendah, seperti:

  • Warna kebiruan pada bibir, kuku, atau wajah.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Nyeri dada atau sesak.
  • Batuk yang memburuk.
  • Kegelisahan atau ketidaknyamanan.
  • Denyut nadi cepat.

Itulah hal-hal yang dapat memengaruhi akurasi pembacaan oximeter. Bacalah instruksi penggunaan pada kemasan. Jika mengalami tanda-tanda kadar oksigen darah rendah, segera cari perhatian medis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya