7 Organ yang Terdampak Buruk jika Kebanyakan Makan Garam

Garam merupakan musuh terbesar darah. Hal itu dikarenakan garam bisa membuat tekanan ekstra pada bagian dalam arteri. Untuk mengatasi tekanan ekstra tersebut, otot-otot kecil di dinding arteri menjadi lebih kuat dan lebih tebal. Namun, ini hanya membuat ruang di dalam arteri lebih kecil dan meningkatkan tekanan darah.

Dikutip dari bloodpressureuk.org, jika siklus peningkatan tekanan darah ini terjadi dalam jangka panjang dan terus-menerus maka bisa menyebabkan arteri menjadi sempit dan tersumbat. Hal yang lebih mengerikan lagi adalah pecahnya pembuluh darah.

Jantung dan darah merupakan kedua hal yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Jika terjadi gangguan pada aliran darah maka otomatis hal itu akan memengaruhi organ tubuh pemompa darah tersebut.

Pada laman bloodpressureuk.org juga disebutkan ketika arteri bermasalah seperti terjadi penyempitan, jantung akan mengalami keadaan kekurangan aliran darah yang bisa menimbulkan rasa nyeri (angina/ angin duduk).

Bermasalahnya arteri pun dapat membuat jantung kehilangan oksigen dan nutrisi. Dampaknya, jantung bisa berhenti bekerja atau yang biasa kita kenal dengan serangan jantung yang efeknya sangat mematikan.

Ginjal adalah organ yang berfungsi menyaring darah dan melakukan "pencucian" dengan cara membuang zat-zat racun dari tubuh, lalu membuangnya bersama urine. Kalau kadar garam dalam darah sangat tinggi, hal itu bisa membuat kerja ginjal semakin berat dan membuatnya cepat "rusak".

Dilansir dari actiononsalt.org.uk, asupan garam yang tinggi telah terbukti meningkatkan jumlah protein dalam urine yang bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Kadar protein urine yang tinggi merupakan faktor utama dalam mengembangkan penyakit ginjal dan penyakit kardiovaskular.

Selain itu, batu ginjal juga dikaitkan dengan jumlah konsumsi garam. Kalsium urine yang merupakan  unsur utama batu ginjal akan meningkat seiring banyaknya garam yang kamu konsumsi. Sejumlah penelitian telah berhasil menunjukkan bahwa pengurangan konsumsi garam dapat mengurangi ekskresi kalsium dan mengurangi peluang terbentuknya batu ginjal.

Jika kamu terus mengonsumsi terlalu banyak garam maka, seiring waktu, kerusakan yang disebabkan oleh tekanan darah ekstra dapat menjadi sangat parah sehingga arteri pecah atau menjadi sepenuhnya tersumbat. Hal yang berbahaya terjadi ketika yang rusak adalah arteri menuju otak.

Bila hal itu terjadi, bagian otak yang menerima darah tidak lagi mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Dikutip dari bloodpressureuk.org, hasilnya adalah stroke di mana kamu kehilangan kemampuan untuk melakukan hal-hal yang digunakan untuk mengendalikan bagian otak.

Selain putus cinta, sakit hati juga bisa disebabkan oleh garam. Dilansir dari medicalnewstoday.com, sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Universitas Jinan di Guangzhou, Tiongkok, menyebutkan terlalu banyak garam bisa menyebabkan kerusakan hati.

Tim melakukan eksperimen di mana mereka memberi makan tikus dewasa dengan makanan yang kaya akan garam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak natrium menyebabkan sejumlah perubahan pada hati seperti sel cacat, tingkat kematian sel yang lebih tinggi, dan tingkat pembelahan sel yang lebih rendah. Semua hal itu dapat menyebabkan fibrosis hati atau radang hati.

Kanker perut yang atau kanker lambung adalah kanker yang cukup umum. Penyakit ini bertanggung jawab atas lebih dari 700 ribu kematian setiap tahunnya. Dikutip dari healthline.com, beberapa studi observasional mengaitkan konsumsi garam yang tinggi dengan peningkatan risiko kanker lambung.

Ditemukan bahwa orang dengan asupan garam tinggi memiliki risiko 68 persen lebih tinggi terkena kanker lambung, dibandingkan dengan mereka yang memiliki asupan rendah. Asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan Helicobacter pylori, bakteri yang dapat menyebabkan peradangan dan tukak lambung. Ini dapat meningkatkan risiko kanker lambung.

Percaya atau tidak, ternyata garam juga mempunyai efek terhadap kulit. Dilansir dari americanmadebeauty.com, dr. Adam Sheridan yang merupakan spesialis dermatologi mengatakan ada berbagai efek samping pada kulit jika kadar natrium dalam tubuh terlalu banyak.

Meskipun dapat membantu mengunci kelembapan, terlalu banyak paparan garam dapat menyebabkan dehidrasi. Itu salah satu alasan mengapa kulit kamu mungkin terasa gatal saat berenang di laut dalam waktu lama. 

Laman livestrong.com juga mengatakan ketika dehidrasi, kulit akan memproduksi banyak minyak untuk mengatasi kekeringan pada kulit. Hal itu bisa membuat timbulnya jerawat. Selain itu, terlalu banyak garam pun bisa menyebabkan retensi air, yaitu kondisi di mana tubuh terlihat bengkak.

Jadi, itulah beberapa dampak garam pada berbagai organ tubuh. Mulai sekarang cobalah kurangi asupan garam kamu karena jika terlalu banyak maka bisa berdampak fatal untuk ke depannya. Tetap jaga kesehatan ya!