- Infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih.
- Penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonore.
7 Penyebab Pembengkakan Testis, Jangan Disepelekan

- Torsio testis adalah kondisi darurat medis yang terjadi saat saluran sperma terpuntir, menyebabkan pembengkakan dan nyeri hebat.
- Infeksi dan infeksi menular seksual seperti epididimitis dan orkitis bisa menjadi penyebab pembengkakan testis, memerlukan antibiotik.
- Cedera pada testis, hidrokel, orkitis, kanker testis, dan hernia inguinalis juga dapat menyebabkan pembengkakan testis yang perlu segera diperiksa oleh dokter.
Pembengkakan pada testis mungkin terdengar menakutkan, tetapi kenyataannya kondisi ini cukup sering terjadi dan bisa dialami siapa saja.
Rasa cemas biasanya muncul karena pembengkakan di area sensitif ini kerap dikaitkan dengan masalah serius. Padahal, dalam beberapa kasus, pembengkakan bisa disebabkan oleh hal yang ringan, seperti penumpukan cairan. Memahami penyebab pastinya penting agar kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan menjaga kesehatan reproduksi secara menyeluruh.
Testis yang membengkak bisa muncul tiba-tiba dengan rasa nyeri hebat. Namun, bisa juga berkembang perlahan tanpa disadari sampai ukurannya terlihat berbeda. Berikut beberapa penyebab umum dari pembengkakan testis dan cara menanganinya.
1. Torsio testis
Torsio testis adalah kondisi darurat medis yang terjadi saat saluran sperma terpuntir, sehingga aliran darah ke testis terhenti.
Gejalanya meliputi pembengkakan yang terjadi cepat, nyeri hebat, dan posisi testis tampak lebih tinggi dari sisi satunya.
Jika tidak segera ditangani, jaringan testis bisa rusak permanen. Jadi, jika kamu mengalami nyeri mendadak di testis, segera ke rumah sakit. Penanganan yang cepat bisa menyelamatkan fungsi testis.
2. Infeksi dan infeksi menular seksual
Infeksi adalah penyebab umum pembengkakan testis. Dua kondisi yang sering muncul adalah epididimitis (peradangan pada saluran epididimis) dan orkitis (peradangan pada testis).
Gejalanya meliputi pembengkakan, kemerahan, rasa hangat, dan nyeri. Penyebabnya bisa berasal dari:
Jika kamu mengalami nyeri di testis, sulit buang air kecil, atau demam, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan antibiotik yang sesuai.
3. Cedera pada testis

Cedera di area selangkangan, misalnya akibat terbentur, terjatuh, atau terkena benda keras, bisa menyebabkan pembengkakan. Kadang, efeknya baru terasa beberapa jam kemudian.
Dalam kasus tertentu, bisa terjadi hematocele, yaitu penumpukan darah di dalam skrotum yang menimbulkan rasa berat dan nyeri. Cedera ringan bisa diatasi dengan kompres dingin, tetapi bila bengkak tidak kunjung reda, segera periksa ke dokter.
4. Hidrokel
Hidrokel terjadi saat cairan menumpuk di sekitar testis, menyebabkan pembengkakan yang terasa berat atau seperti tarikan ke bawah. Biasanya tidak menimbulkan nyeri dan umum terjadi pada bayi laki-laki, meski orang dewasa juga bisa mengalaminya. Ciri khasnya adalah pembengkakan berbentuk bulat dan lembut di satu atau kedua sisi testis.
Untuk mendiagnosis, dokter biasanya menggunakan cahaya untuk menerangi skrotum. Jika cahaya menembus, kemungkinan besar itu hidrokel. Pada anak-anak, hidrokel bisa hilang sendiri. Namun, pada pria dewasa, perlu dilakukan operasi kecil yang disebut hidrokelektomi untuk mengangkat kantong cairan tersebut.
5. Orkitis
Orkitis adalah infeksi pada testis yang bisa disebabkan oleh virus gondongan atau infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia. Risiko meningkat pada pria berusia di atas 45 tahun, memiliki banyak pasangan seksual, belum pernah divaksinasi gondongan, sering terkena infeksi saluran kemih, atau menggunakan kateter jangka panjang.
Untuk mengobatinya, dokter akan memeriksa dengan USG atau tes urine, lalu memberikan antibiotik bila disebabkan oleh bakteri. Obat antiinflamasi dan pereda nyeri juga dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman. Namun, jika nyeri parah, dokter perlu memastikan bahwa tidak terjadi torsio testis, yaitu kondisi gawat darurat yang memerlukan operasi segera.
6. Kanker testis

Kanker testis termasuk jenis kanker yang paling sering menyerang pria muda. Kabar baiknya, tingkat kesembuhannya sangat tinggi, yaitu hingga 95 persen jika diidentifikasi sejak dini.
Gejala utamanya adalah benjolan atau pembengkakan tanpa rasa nyeri pada salah satu testis. Gejala lain bisa berupa rasa berat di skrotum, perubahan ukuran atau bentuk testis, nyeri punggung, sesak napas, atau pembesaran puting. Karena itu, penting untuk rutin memeriksa testis sendiri dan segera periksa ke dokter bila ada perubahan.
7. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis terjadi saat sebagian usus menonjol melalui dinding lemah di daerah selangkangan, kadang turun hingga ke skrotum dan menyebabkan pembengkakan di salah satu sisi testis. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri, terutama saat batuk, membungkuk, atau mengangkat benda berat.
Meski tidak selalu berbahaya, tetapi hernia yang dibiarkan bisa makin parah dan menimbulkan komplikasi.
Pembengkakan testis, sekecil apa pun, tidak boleh diabaikan. Segera konsultasikan ke dokter umum atau urolog untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Menunda pemeriksaan hanya akan memperbesar risiko komplikasi dan mengganggu kesehatan reproduksi jangka panjang.
Referensi
"Why Is One of My Testicles Swollen?" Advanced Urology. Diakses pada Oktober 2025.
"Hydrocele & Swollen Testicle." University of Utah Health. Diakses pada Oktober 2025.
"Common Causes of Swollen Testicles." Healthy Male. Diakses pada Oktober 2025.
"Swollen Testicles." Verywell Health. Diakses pada Oktober 2025.


















