Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya Ultra Processed Food pada Kesehatan Anak, Wajib Tahu!

 Bahaya Ultra Processed Food pada Kesehatan Anak
ilustrasi anak makan (pexels.com/Streetwindy)
Intinya sih...
  • Bahaya Ultra Processed Food (UPF) pada kesehatan anak perlu menjadi perhatian serius.
  • UPF dapat meningkatkan risiko obesitas, gangguan metabolisme, dan memengaruhi perkembangan otak anak.
  • Konsumsi UPF juga dapat mengganggu perkembangan mikroba usus, meningkatkan risiko gangguan mental dan menurunkan asupan nutrisi esensial.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anak-anak saat ini sangat mudah terpapar makanan cepat saji, camilan kemasan, minuman manis, hingga sereal berwarna-warni. Banyak dari makanan ini masuk kategori Ultra-Processed Food (UPF) alias produk makanan yang mengalami pengolahan intensif dan mengandung berbagai bahan tambahan seperti pemanis buatan, pewarna, pengawet, dan emulsifier. Rasanya memang enak, tetapi konsumsi berlebihan dapat membawa dampak serius pada kesehatan anak dalam jangka panjang.

Bahaya ultra processed food pada kesehatan anak perlu menjadi perhatian serius. Kandungan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh di dalamnya dapat meningkatkan risiko obesitas, gangguan metabolisme, hingga memengaruhi perkembangan otak.

Bahaya ultra-processed food pada kesehatan anak

Bahaya ultra-processed food pada kesehatan anak
ilustrasi anak makan permen (pexels.com/Charles Parker)

Dibalik rasa lezat dan tampilannya yang menarik, UPF menyimpan berbagai risiko bagi kesehatan anak. Kandungan zat aditif dan nutrisi yang tidak seimbang di dalamnya dapat memengaruhi kesehatan si kecil, terutama jika dikonsumsi secara rutin. Berikut penjelasan lengkap berbagai dampak buruk UPF terhadap kesehatan anak.

1. Meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kronis

Anak-anak yang terlalu sering mengkonsumsi UPF cenderung berisiko lebih tinggi mengalami obesitas. Hal itu karena makanan jenis ini umumnya tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan garam, tetapi rendah serat dan protein.

Konsumsi makanan tersebut tak hanya menyebabkan kelebihan berat badan, tapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker pada masa depan. Profesor Lily Arsanti Lestari dari FK-KMK UGM menjelaskan bahwa efek ini dipicu oleh peradangan kronis, gangguan metabolisme, dan perubahan mikrobiota dalam usus.

2. Mengganggu perkembangan mikroba usus atau Gut microbiota

Mikrobiota usus memiliki peran penting dalam sistem imun dan metabolisme anak. Nah, UPF dapat mengubah keseimbangan mikroba baik dalam usus karena rendah serat, tapi tinggi bahan kimia tambahan, misalnya emulsifier dan pemanis buatan.

Perubahan ini bisa menyebabkan peradangan tingkat rendah (low-grade inflammation) yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hingga kanker. FSNT atau The Food Safety and Nutrition Trust menyoroti bahwa dampak ini sangat berbahaya pada masa bayi dan balita. Pasalnya, periode tersebut merupakan fase krusial bagi pembentukan sistem kekebalan tubuh anak.

3. Meningkatkan risiko gangguan mental dan perkembangan otak

bahaya UPF pada anak
ilustrasi ibu dan anak bermain bersama (freepik.com/freepik)

Beberapa studi menemukan hubungan antara konsumsi UPF dengan peningkatan risiko kecemasan, depresi, dan gangguan kognitif pada anak. Zat tambahan seperti nanopartikel (misalnya titanium dioksida) dan bahan kimia seperti bisfenol dapat menembus blood–brain barrier dan mengganggu fungsi otak, termasuk pada memori, pembelajaran, serta regulasi emosi.

Selain itu, kekurangan nutrisi penting seperti asam lemak rantai panjang, zat besi, seng, dan protein akibat pola makan tinggi UPF juga dapat memengaruhi proses tumbuh kembang lainnya. Sebut saja pembentukan sinaps, mielinasi, dan transmisi neurotransmiter yang berpotensi meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf, misalnya ADHD dan autisme (ASD).

4. Menurunkan asupan nutrisi esensial

UPF seringkali tampak mengenyangkan, padahal nilai gizinya rendah. Anak-anak yang sering mengonsumsinya cenderung kekurangan serat, protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang.

Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, penurunan imunitas, hingga masalah metabolik. Padahal mestinya anak-anak butuh makanan utuh seperti sayur, buah, ikan, telur, dan biji-bijian untuk mendukung pertumbuhan otak dan tubuh yang optimal.

5. Paparan bahan kimia dan aditif berbahaya

Disinggung sebelumnya, banyak produk UPF mengandung bahan tambahan seperti emulsifier, pewarna, pemanis, dan pengawet buatan yang belum banyak diteliti dampaknya pada anak-anak. Hal ini tentunya cukup mengkhawatirkan, mengingat tubuh anak lebih rentan terhadap paparan zat kimia.

Dengan memahami bahaya ultra-processed food pada kesehatan anak, orang tua bisa lebih bijak dalam menentukan asupan harian si kecil. Yuk, mulai lebih selektif memilih makanan bergizi agar anak tumbuh sehat!

FAQ bahaya ultra processed food pada kesehatan anak

Apa itu ultra-processed food (UPF)?

UPF adalah makanan yang telah melalui banyak proses pengolahan dan mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan perasa buatan.

Mengapa UPF berbahaya bagi anak?

Karena kandungan gula, garam, dan lemak jenuhnya tinggi, sedangkan nutrisinya rendah sehingga bisa memicu obesitas dan masalah metabolik.

Apa saja contoh makanan UPF?

Beberapa contohnya yaitu sosis, nugget, mi instan, minuman bersoda, dan camilan kemasan manis di supermarket.

Bagaimana cara mengurangi konsumsi UPF pada anak?

Orang tua bisa mulai dengan menyediakan camilan sehat di rumah, mengajak anak masak bersama, dan memberi contoh pola makan sehat setiap hari.

Referensi

“Impact of Ultra-Processed Food on Children’s Health”. UK Parliament. Diakses Oktober 2025.
“Childhood Obesity on the Rise: UGM Professors Highlight Dangers of Ultra-Processed Foods”. Universitas Gadjah Mada. Diakses Oktober 2025.
“How Ultra-Processed Foods Harm Kids – And What To Do About It”. Environmental Working Group. Diakses Oktober 2025.
“Ultra-Processed Foods Threaten Brain Health in Kids and Teens, Review Warns”. News Medical. Diakses Oktober 2025.
Reales-Moreno, Marta, dkk. “Ultra-Processed Foods and Drinks Consumption Is Associated With Psychosocial Functioning in Adolescents.” Nutrients 14, no. 22 (November 15, 2022): 4831.
Childs, Rachel & Vicky Sibson. “Ultra-processed Foods (UPF) in the Diets of Infants and Young Children in the UK.” First Steps Nutrition Trust, 2023.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Health

See More

5 Bahaya Ultra Processed Food pada Kesehatan Anak, Wajib Tahu!

26 Nov 2025, 17:04 WIBHealth