ilustrasi pemeriksaan dokter (pexels/Cedric Fauntleroy)
Jika pasien memiliki gejala batu kelenjar air liur, dokter akan memeriksa batu terlebih dulu lewat pemeriksaan fisik. Kadang, beberapa tes juga bisa dipesan, seperti sinar-X, CT scan, atau ultrasound.
Pengobatan batu kelenjar air liur melibatkan upaya untuk mengeluarkan batu yang menyumbat. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
Penanganan di rumah
Bisa dilakukan dengan mengisap lemon atau permen asam dan minum banyak air untuk meningkatkan produksi air liur dan mendorong batu keluar. Selain itu, bisa juga dengan memijat lembut area di sekitar batu secara perlahan.
Penanganan oleh dokter
Jika batu tidak bisa dikeluarkan di rumah, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan penanganan. Jika batu berukuran kecil, dokter mungkin akan mencoba menekannya agar batu dapat keluar dari saluran.
Cara lainnya yaitu melakukan prosedur sialendoscopy dengan memasukkan alat endoskop melalui saluran air liur untuk memvisualisasikan sistem saluran air liur dan menemukan batu tersebut. Kemudian dengan menggunakan instrumen mikro, dokter dapat mengangkat batu tersebut untuk menghilangkan penyumbatan.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan prosedur extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). Prosedur ini menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu menjadi potongan yang lebih kecil, sehingga dapat dikeluarkan dari saluran air liur.
Apabila batu berukuran besar atau terletak jauh di dalam saluran, maka perlu dikeluarkan dengan operasi. Dokter juga akan meresepkan obat-obatan, seperti antibiotik jika disertai infeksi bakteri.
Nah, itu tadi beberapa hal seputar batu kelenjar air liur. Usahakan untuk menghindari faktor risiko terbentuknya batu ini, yaitu dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum cukup air dan kebiasaan mengunyah dengan baik untuk merangsang produksi air liur.