ilustrasi anak sakit (freepik.com/lifeforstock)
Dilansir Healthline, gejala pneumonia Mycoplasma pneumoniae berbeda dengan gejala pneumonia khas yang disebabkan oleh bakteri umum, seperti Streptococcus dan Haemophilus.
Pasien biasanya tidak mengalami sesak napas yang parah, demam tinggi, dan batuk produktif disertai pada pneumonia Mycoplasma. Sebaliknya, mereka mengalami demam ringan, batuk kering, sesak napas ringan (terutama saat beraktivitas), dan kelelahan.
Pneumonia Mycoplasma mungkin menyerupai infeksi saluran pernapasan atas atau pilek daripada infeksi saluran pernapasan bawah atau pneumonia. Batuk kering adalah tanda infeksi yang paling umum.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, gejala lainnya bisa termasuk:
- Perasaan tidak enak badan (malaise).
- Sesak napas ringan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi ini bisa menjadi berbahaya dan merusak jantung atau sistem saraf pusat. Contoh gangguan ini meliputi:
- Artritis, yaitu persendian menjadi meradang.
- Perikarditis, yaitu peradangan pada perikardium yang mengelilingi jantung.
- Sindrom Guillain-Barré, yakni kelainan neurologis yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
- Ensefalitis, yaitu peradangan otak yang berpotensi mengancam jiwa.
- Gagal ginjal, yaitu ginjal kehilangan kemampuan membuang limbah dan menyeimbangkan cairan.
- Anemia hemolitik. Ini merupakan jenis anemia yang terjadi ketika sel darah merah hancur atau mati lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Akibatnya, tubuh kekurangan sel darah merah sehat.
- Kondisi kulit yang langka dan berbahaya seperti sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik.
- Masalah telinga langka seperti myringitis bulosa.
Dalam kasus yang jarang terjadi, pneumonia Mycoplasma bisa berakibat fatal.