Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria berkepala botak (pexels.com/Enoch Patro)
ilustrasi pria berkepala botak (pexels.com/Enoch Patro)

Intinya sih...

  • Saat rambut dicukur, hanya bagian rambut di permukaan kulit yang terpotong, sedangkan folikel rambut tidak terpengaruh.

  • Mitos tentang mencukur membuat rambut lebih lebat dan sehat itu tidak benar.

  • Bagi yang belum pernah tampil plontos, pengalaman ini bisa terasa berbeda. Bahkan ada beberapa efek samping kecil yang mungkin muncul.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika merasa frustrasi dengan kondisi rambutnya—entah karena rusak, kering, atau rontok—tidak jarang jalan pintas yang dipilih adalah mencukur habis rambut sampai gundul. Harapannya sederhana, rambut yang tumbuh kembali akan lebih sehat, lebih lebat, bahkan lebih kuat dibanding sebelumnya.

Kepercayaan ini sudah lama beredar dan diwariskan dari mulut ke mulut. Banyak orang menerimanya begitu saja tanpa benar-benar memahami dasar medisnya. Pertanyaannya, benarkah mencukur rambut habis bisa memengaruhi pertumbuhan dan kualitas rambut baru? Mari telusuri faktanya.

1. Proses saat rambut dicukur

Ketika mencukur rambut, sebenarnya yang terpotong hanyalah bagian rambut di permukaan kulit. Folikel rambut—bagian kulit yang bertugas memproduksi dan memberi nutrisi pada rambut—sama sekali tidak terpengaruh.

Setelah dicukur, rambut yang tumbuh kembali sering terasa kasar atau terlihat lebih mencolok. Hal ini karena batang rambut terpotong di bagian pangkalnya yang paling tebal sehingga ujung rambut menjadi tumpul. Ujung tumpul inilah yang menimbulkan kesan rambut lebih kaku, padahal ketebalan rambut tidak berubah.

2. Apakah mencukur membuat rambut lebih lebat dan sehat?

Jawabannya: tidak. Itu hanyalah mitos yang terbantahkan oleh bukti ilmiah. Rambut baru tetap tumbuh sesuai sifat aslinya, tanpa perubahan tekstur atau kerapatan.

Kerapatan rambut ditentukan oleh seberapa rapat folikel rambut tertanam di kulit kepala. Rambut lama biasanya menipis di ujungnya dan warnanya memudar akibat paparan sinar matahari. Sebaliknya, rambut baru yang tumbuh cenderung terlihat lebih gelap dan berdiri tegak, sehingga memberi ilusi seolah lebih lebat.

Perlu diingat, batang rambut yang kamu lihat sebenarnya sudah mati. Apa pun yang kamu lakukan pada rambut di luar kulit kepala, seperti mencukur atau mewarnai, tidak akan memengaruhi folikel hidup di bawahnya. Sama halnya dengan cat rambut: jika kamu mewarnai rambut menjadi biru, rambut baru tetap akan tumbuh dengan warna asli, bukan biru.

3. Apakah rambut akan tumbuh lebih cepat setelah dicukur?

ilustrasi potong rambut (pexels.com/Renan Rezende)

Tidak juga. Kecepatan pertumbuhan rambut ditentukan oleh genetika, bukan oleh kebiasaan mencukur. Ada orang yang rambutnya tebal dan cepat tumbuh, ada pula yang rambutnya halus dan butuh waktu lama untuk kembali panjang. Dan, seberapa sering mencukur tidak akan memengaruhi cepat lambatnya rambut tumbuh.

4. Kenapa mitos ini masih dipercaya

Ada beberapa alasan mengapa mitos ini masih bertahan:

  • Ilusi visual. Rambut baru terlihat lebih gelap atau tebal karena belum terpapar sinar matahari, air, atau sampo yang biasanya membuat warna dan teksturnya lebih lembut.

  • Tekstur rambut. Ujung rambut alami biasanya meruncing, sedangkan rambut yang baru dicukur berujung tumpul, sehingga terasa lebih kasar dan tebal saat disentuh.

  • Perhatian lebih. Setelah mencukur, kamu jadi lebih sadar dengan pertumbuhan rambut sehingga seolah-olah rambut tumbuh lebih cepat atau lebih tebal.

5. Efek samping mencukur habis rambut

Bagi yang belum pernah tampil plontos, pengalaman ini bisa terasa berbeda. Bahkan ada beberapa efek samping kecil yang mungkin muncul, seperti:

  • Kulit kepala kering: Sering mencukur dapat membuat kulit kepala terasa gatal dan kering. Gunakan pelembap agar tetap nyaman.

  • Iritasi kulit: Goresan kecil atau kulit memerah akibat pisau cukur bisa saja terjadi.

  • Rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair): Rambut yang tumbuh kembali bisa masuk ke dalam kulit, terutama pada rambut keriting.

  • Kulit lebih terekspos: Tanpa rambut, kulit kepala langsung terkena sinar matahari, angin, atau udara dingin. Jangan lupa gunakan tabir surya atau penutup kepala.

  • Perawatan rutin: Rasa licin kepala hasil cukur tidak bertahan lama. Jika tidak suka stubble (rambut pendek kasar), kamu mungkin harus mencukur hampir setiap hari.

  • Komentar orang lain: Kepala plontos, terutama pada perempuan, kadang mengundang perhatian atau komentar. 

Mencukur rambut tidak membuat rambut tumbuh lebih lebat, sehat, tebal, atau cepat. Perubahan yang terlihat hanyalah efek sementara dari tekstur dan penampilan rambut yang baru dicukur, bukan karena adanya perubahan pada biologi atau pola pertumbuhan rambut itu sendiri. Jadi, kalau kamu ingin rambut yang sehat, kuncinya adalah makan makanan bergizi dan menggunakan produk perawatan rambut yang tepat, bukan mencukur habis rambutmu.

Referensi

"Will Hair Removal Make My Hair Grow Back Thicker?" AXA Health (UK). Diakses pada Agustus 2025.
"Does Shaving Make Hair Grow Faster?" Gillette UK Diakses pada Agustus 2025.
"Should I Shave My Head?" Healthline. Diakses pada Agustus 2025.
"Hair Removal: Expert Answers to Questions." Mayo Clinic. Diakses pada Agustus 2025.

Editorial Team