ilustrasi memotong daging sapi (freepik.com/freepik)
Keamanan pangan di rumah merupakan fondasi untuk melindungi kesehatan. Mulai dari cara menyimpan, mengolah, hingga menyajikan makanan, pastikan setiap hidangan bebas dari bakteri, virus, maupun kontaminan lain yang dapat memicu penyakit.
Ada langkah-langkah sederhana yang bisa diterapkan sehari-hari agar makanan tetap aman dan kamu terhindar dari penyakit bawaan makanan.
Kunci keamanan pangan di rumah
Cuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik sebelum menangani makanan. Pastikan area dapur, peralatan masak, dan wadah penyimpanan selalu bersih. Cuci semua bahan makanan sebelum diolah, serta menjaga dapur dari hama seperti lalat atau tikus.
Hindari kontaminasi silang dengan memisahkan daging, ayam, ikan, seafood, dan telur mentah dari makanan yang sudah dimasak. Gunakan talenan, pisau, serta wadah yang berbeda untuk masing-masing bahan agar bakteri tidak berpindah ke makanan siap santap.
Masaklah makanan maksimal dua jam setelah keluar dari kulkas, dan pastikan suhu masak cukup tinggi untuk membunuh bakteri berbahaya. Daging, unggas, dan ikan perlu dimasak sampai benar-benar matang.
Bakteri mudah berkembang pada suhu ruang. Simpan bahan makanan pada suhu di bawah 5 derajat Celcius atau di atas 60 derajat Celcius. Jangan biarkan makanan matang berada di suhu ruang lebih dari empat jam. Untuk makanan mudah rusak, gunakan kulkas atau pendingin.
Pilih bahan pangan yang segar, periksa kondisi kemasan dan tanggal kedaluwarsa. Gunakan air matang untuk memasak dan mencuci bahan makanan.
Rantai keamanan pangan, dari belanja hingga penyajian
Saat berbelanja. Buat daftar belanja agar lebih terarah. Cuci tangan sebelum dan sesudah belanja, serta periksa izin edar, kemasan, dan tanggal kedaluwarsa produk.
Menyimpan bahan. Pisahkan bahan mentah dalam wadah bersih, simpan dalam porsi sekali masak, dan letakkan makanan matang di rak atas kulkas agar tidak tercemar bahan mentah.
Mengolah bahan. Cuci sayur dan buah dengan air matang. Cairkan daging atau ikan beku di dalam kulkas hingga aman diolah. Selalu perhatikan tanggal kedaluwarsa.
Menyajikan makanan. Pastikan makanan tertutup, bersih, dan tidak dibiarkan di suhu ruang lebih dari empat jam.
Mengangkut makanan. Gunakan wadah yang kuat, bersih, dan khusus untuk makanan. Saat membawa makanan beku atau dingin, gunakan cooler box agar suhu tetap terjaga.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, setiap hidangan yang tersaji di meja makan bukan hanya lezat, tetapi juga aman dikonsumsi. Kebiasaan sederhana dalam menjaga keamanan pangan akan melindungi diri kamu dan keluarga dari risiko kontaminasi.
Sebagian besar kasus keracunan makanan sifatnya ringan, bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari. Jenis gejala dan tingkat keparahannya sangat bergantung pada penyebab serta respons tubuh masing-masing orang.
Untuk mencegah keracunan makanan, penting menjaga kebersihan dan menerapkan cara memasak yang aman. Jika mengalami gejala berat atau termasuk kelompok berisiko tinggi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Referensi
"Symptoms & Causes of Food Poisoning." National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses September 2025.
"What you need to know about foodborne illnesses." Food and Drug Administration. Diakses September 2025.
"Symptoms of Food Poisoning." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses September 2025.
"Menghindari Keracunan Makanan: Tips Keamanan Pangan Untuk Keluarga di Rumah." Kementerian Kesehatan RI. Diakses September 2025.
"How Long Does Food Poisoning Last? What To Expect." Health. Diakses September 2025.