Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bisakah Stroke Menyerang saat Tidur? Ini Kemungkinannya!

ilustrasi tidur (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi tidur (pexels.com/Ron Lach)

Stroke adalah suatu kondisi di mana terjadi penyumbatan aliran darah ke otak. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan yang serius hingga fatal dalam jangka waktu yang singkat. Oleh sebab itu, stroke merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan dengan segera.

Masalahnya, stroke sering kali terjadi secara acak dan tidak terduga. Bahkan, ini juga bisa menyerang orang-orang yang tampak sehat. Serangan stroke yang tidak terduga ini menimbulkan kekhawatiran dan kewaspadaan terlebih saat tidur. Lalu, bisakah stroke menyerang saat tidur? Inilah yang perlu ketahui untuk mewaspadainya.

1. Stroke: jenis, gejala, faktor risiko, hingga penanganan

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Stroke terjadi karena adanya penyumbatan aliran darah ke otak. Berdasarkan penyebabnya, kondisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan hemoragik. Berikut rinciannya:

  • Stroke iskemik: stroke yang terjadi akibat penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah di otak. Hal ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak yang berarti mencegah jaringan otak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup.
  • Stroke hemoragik: stroke yang terjadi ketika pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah. Hal ini menyebabkan pendarahan di otak, yang memicu peningkatan tekanan pada sel-sel otak dan menyebabkan kerusakan.

Seseorang yang mengalami stroke biasanya ditandai dengan sejumlah gejala, seperti:

  • Kesulitan berbicara atau memahami apa yang dikatakan orang lain
  • Mati rasa, lemah, atau lumpuh pada beberapa anggota tubuh, seperti wajah, lengan, atau kaki
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh
  • Mengalami masalah penglihatan yang tiba-tiba
  • Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba.

Stroke dapat menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena stroke, seperti merokok, konsumsi alkohol, obesitas, diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan riwayat penyakit kardiovaskular. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan hormon juga dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Saat seseorang terkena stroke, mereka harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin. Ini bertujuan untuk mengembalikan aliran darah ke otak menjadi normal dan meminimalkan kerusakan yang terjadi. Jika tidak, kerusakan dapat terus terjadi dan meningkatkan risiko keparahan. Oleh sebab itu, waktu adalah faktor yang sangat penting dalam penanganan stroke.

2. Apakah stroke bisa menyerang saat tidur?

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bangun tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir dari Verywell Health, stroke dapat menyerang kapan saja, termasuk saat tidur. Stroke yang menyerang saat tidur disebut dengan “stroke saat bangun tidur” atau “wake-up strokes”. Orang yang mengalaminya biasanya tidur dalam keadaan normal, tapi bangun dengan gejala stroke.

Secara statistik, stroke saat tidur diperkirakan terjadi antara 14 hingga 28 persen dari semua kejadian stroke iskemik. Angka ini mungkin juga lebih tinggi dari yang diperkirakan. Dalam sebuah artikel jurnal berjudul “Wake-Up Stroke” tahun 2017, disebutkan bahwa stroke saat bangun tidur secara klinis didefinisikan sebagai stroke iskemik yang dikaitkan dengan gejala neurologis saat bangun tidur.

Stroke ini tidak berbeda dengan stroke yang terjadi saat terjaga. Akan tetapi, stroke bangun tidur memiliki risiko bahaya dan kerusakan yang lebih tinggi karena waktu kejadiannya yang tidak diketahui. Hal ini juga dapat menunda penanganannya. Sedangkan dalam kasus stroke, waktu adalah elemen kunci untuk penyelamatan.

3. Faktor risiko yang menyebabkan stroke saat tidur

ilustrasi merokok (pexels.com/Onur AK)
ilustrasi merokok (pexels.com/Onur AK)

Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan stroke menyerang saat tidur. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang dilaporkan terkait dengan penyebab stroke saat tidur. Di antaranya:

Gangguan tidur

Gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif atau gangguan pernapasan saat tidur dilaporkan memiliki hubungan dengan stroke saat tidur. Namun, peran gangguan tidur ini belum dipahami dengan baik. Menurut studi berjudul "Characteristics of Wake-up Stroke" tahun 2019, disebutkan bahwa orang yang mengalami stroke saat bangun tidur cenderung lebih sering mendengkur (90,5 persen) dibandingkan yang mengalami stroke saat terjaga (70 persen).

Kolesterol tinggi

Dalam penelitian yang sama, disebutkan bahwa kolesterol tinggi juga menjadi faktor risiko stroke saat bangun tidur. Ini karena mereka memiliki profil lipid yang buruk.

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko umum pada stroke. Akan tetapi, ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke saat tidur yang dikaitkan dengan infarks serebral stroke saat tidur.

Merokok

Merokok juga merupakan faktor risiko stroke yang umum. Namun ini juga dapat meningkatkan risiko pendarahan intraserebal, sejenis stroke saat tidur.

Stroke adalah suatu kondisi darurat medis yang dapat menyerang kapan saja, termasuk saat tidur. Stroke yang menyerang saat tidur biasanya lebih mengkhawatirkan karena waktu kejadiannya tidak diketahui dan menunda penanganan. Jika kamu menjumpai seseorang mengalami stroke saat tidur, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan.

Referensi

“Stroke”. Mayo Clinic. Diakses Mei 2025.
“Stroke”. Cleveland Clinic. Diakses Mei 2025.
“Can You Have a Stroke in Your Sleep?”. Verywell Health. Diakses Mei 2025.
“Is It Possible to Have a Stroke in Your Sleep?”. Healthline. Diakses Mei 2025.
Pressman, M. R., Schetman, W. R., Figueroa, W. G., Van Uitert, B., Caplan, H. J., & Peterson, D. D. (1995). Transient ischemic attacks and minor stroke during sleep. Stroke, 26(12), 2361–2365.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us