ilustrasi merokok (pexels.com/Onur AK)
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan stroke menyerang saat tidur. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang dilaporkan terkait dengan penyebab stroke saat tidur. Di antaranya:
Gangguan tidur
Gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif atau gangguan pernapasan saat tidur dilaporkan memiliki hubungan dengan stroke saat tidur. Namun, peran gangguan tidur ini belum dipahami dengan baik. Menurut studi berjudul "Characteristics of Wake-up Stroke" tahun 2019, disebutkan bahwa orang yang mengalami stroke saat bangun tidur cenderung lebih sering mendengkur (90,5 persen) dibandingkan yang mengalami stroke saat terjaga (70 persen).
Kolesterol tinggi
Dalam penelitian yang sama, disebutkan bahwa kolesterol tinggi juga menjadi faktor risiko stroke saat bangun tidur. Ini karena mereka memiliki profil lipid yang buruk.
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko umum pada stroke. Akan tetapi, ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke saat tidur yang dikaitkan dengan infarks serebral stroke saat tidur.
Merokok
Merokok juga merupakan faktor risiko stroke yang umum. Namun ini juga dapat meningkatkan risiko pendarahan intraserebal, sejenis stroke saat tidur.
Stroke adalah suatu kondisi darurat medis yang dapat menyerang kapan saja, termasuk saat tidur. Stroke yang menyerang saat tidur biasanya lebih mengkhawatirkan karena waktu kejadiannya tidak diketahui dan menunda penanganan. Jika kamu menjumpai seseorang mengalami stroke saat tidur, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan.
Referensi
“Stroke”. Mayo Clinic. Diakses Mei 2025.
“Stroke”. Cleveland Clinic. Diakses Mei 2025.
“Can You Have a Stroke in Your Sleep?”. Verywell Health. Diakses Mei 2025.
“Is It Possible to Have a Stroke in Your Sleep?”. Healthline. Diakses Mei 2025.
Pressman, M. R., Schetman, W. R., Figueroa, W. G., Van Uitert, B., Caplan, H. J., & Peterson, D. D. (1995). Transient ischemic attacks and minor stroke during sleep. Stroke, 26(12), 2361–2365.