Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jantung (dok. Siloam Hospitals)

Intinya sih...

  • Teknologi intravascular lithotripsy (IVL) hadir sebagai metode canggih untuk mengatasi penyakit jantung koroner (PJK).
  • IVL menggunakan gelombang ultrasonik untuk memecah timbunan kapur di pembuluh darah tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
  • Pencegahan tetap menjadi langkah terbaik dalam menjaga kesehatan jantung, yaitu dengan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, dan cek kesehatan secara rutin.

Gaya hidup modern sering kali membawa dampak serius bagi kesehatan jantung. Kebiasaan seperti jarang atau tidak pernah berolahraga, mengonsumsi makanan tinggi lemak, hingga merokok menjadi pemicu utama berbagai masalah kardiovaskular.

Tak heran jika penyakit jantung koroner (PJK) masih tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Lebih memprihatinkan lagi, sebagian kasus PJK melibatkan penyempitan pembuluh darah akibat timbunan kapur yang mengeras. 

Salah satu cara baru yang bisa digunakan untuk mengatasi PJK adalah dengan teknologi intravascular lithotripsy (IVL). Ini merupakan metode canggih yang dirancang untuk menangani kasus PJK, yang kini sudah tersedia di RS Siloam Kebon Jeruk. Teknologi canggih ini menawarkan pendekatan yang lebih aman, minim risiko, dan membuka peluang pemulihan yang lebih baik bagi pasien.

1. Apa itu penyakit jantung koroner?

ilustrasi penyakit jantung koroner (dok. Siloam Hospital)

Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang bertugas mengalirkan darah kaya akan oksigen ke otot jantung mengalami penyempitan.

Menurut dr. Tito Phurbojoyo, SpJP(K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Kebon Jeruk, kondisi ini bisa mengganggu aliran darah dan memicu berbagai gejala serius. Ini termasuk nyeri dada, sesak napas, hingga serangan jantung mendadak yang berpotensi fatal.

Dalam beberapa kasus, penyempitan pembuluh darah diperparah oleh timbunan kalsium yang menyebabkan pengerasan dinding arteri. Ini membuat prosedur medis seperti pemasangan stent menjadi lebih sulit.

“Kalau stent tidak bisa berkembang dengan sempurna, risiko komplikasi seperti pembentukan bekuan darah atau penyempitan ulang bisa meningkat," jelas dr. Tito.

2. Teknologi IVL untuk mengatasi penyakit jantung koroner

Berbeda dari metode konvensional, IVL menggunakan gelombang ultrasonik yang disalurkan melalui balon kecil di dalam pembuluh darah. Gelombang ini secara akurat memecah timbunan kapur tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

“IVL membuat pemasangan stent jadi lebih mudah dan minim komplikasi. Prosedurnya lebih halus, tetapi sangat efektif," ujar dr. Tito.

Dibandingkan dengan teknik atherectomy yang menggunakan alat bor, IVL dinilai jauh lebih aman karena tidak bersifat abrasif. Teknologi ini cocok bagi pasien yang mengalami penyempitan parah akibat kalsifikasi keras. 

3. Tips menjaga kesehatan jantung dari dokter

dr. Tito Phurbojoyo, Sp.JP(K), FIHA (dok. Siloam Hospital)

Meski teknologi medis terus berkembang, tetapi dr. Tito menekankan bahwa pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jantung. Demi jantung yang sehat, ia membagikan tips praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Pola makan sehat: Batasi konsumsi lemak jenuh dan makanan tinggi garam, serta perbanyak asupan sayur, buah, dan makanan berserat.
  • Rutin berolahraga: Lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga.
  • Kelola stres dengan baik: Luangkan waktu untuk beristirahat, meditasi, atau menikmati hobi yang menyenangkan.
  • Pantau kondisi tubuh: Rutin memeriksa tekanan darah dan berat badan ke fasilitas kesehatan untuk deteksi dini.

Juga, dr. Tito mengingatkan akan pentingnya mengenali gejala yang tidak boleh diabaikan. Jika kamu atau orang terdekat sering mengalami nyeri dada, sesak napas, atau cepat lelah saat beraktivitas ringan, sebaiknya segera buat janji temu dengan dokter.

Teknologi medis modern seperti IVL bisa meningkatkan harapan hidup pasien PJK secara signifikan. Seperti yang diingatkan dr. Tito, pencegahan dan deteksi dini tetap menjadi kunci utama. Jadi, jaga selalu kesehatan jantungmu dengan gaya hidup sehat, ya!

Editorial Team