ilustrasi pemberian ASI pada bayi (unsplash.com/Wes Hicks)
Dalam upaya menurunkan faktor risiko PKV pada anak dan remaja, ada tiga fokus promosi kesehatan yang disarankan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yaitu nutrisi, aktivitas fisik, dan paparan tembakau (rokok).
Memberikan nutrisi yang optimal sejak bayi, seperti pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, akan memberikan ketebalan lapisan pembuluh darah yang lebih baik dibandingkan individu yang mengonsumsi susu formula dan ASI kurang dari 4 bulan. Ini membuktikan bahwa nutrisi yang cukup bisa mencegah PKV di kemudian hari.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan paparan terhadap tembakau juga terbukti meningkatkan risiko PKV, khususnya penyakit jantung koroner.
“Deteksi faktor risiko kardiovaskular melalui uji tapis pada usia anak dan remaja dan strategi untuk melakukan intervensi merupakan kunci utama dalam menurunkan angka kejadian PKV pada usia dewasa dan lanjut,” kata Prof. Sukman terkait pencegahan faktor risiko PKV pada anak.