ilustrasi vaksin (IDN Times/Aditya Pratama)
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kalau kamu terkena gigitan atau cakaran dari hewan yang mungkin mengidap rabies, atau jika hewan tersebut menjilat luka terbuka di tubuhmu, segera bersihkan luka selama 15 menit dengan air sabun, povidone iodine, atau detergen. Ini mungkin meminimalkan jumlah partikel virus. Setelah itu, segera cari perhatian medis.
Profilaksis pasca pajanan (PEP)
Gigitan hewan memerlukan pengobatan yang cepat dan efektif, terutama jika kamu tidak dapat memastikan apakah hewan tersebut sudah mendapatkan suntikan rabies terbaru. Bahkan, jika ada risiko kecil hewan menjadi rabies, dokter akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kamu dari virus, yaitu sebuah protokol yang disebut PEP.
PEP dimulai dengan pembersihan ekstensif dan perawatan luka secara lokal, serta mencakup dosis vaksin rabies dan human rabies immune globulin (HRIG).
Ketika diberikan tepat waktu, PEP dapat menghentikan virus rabies memasuki sistem saraf pusat dan, pada gilirannya, mencegah timbulnya gejala rabies. Ini satu-satunya strategi pengobatan yang diketahui untuk mencegah kematian terkait rabies, seperti dilansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Human rabies immune globulin (HRIG)
Kalau kamu belum pernah menerima vaksin rabies, kamu juga akan diberikan suntikan HRIG. Antibodi ini diberikan sesegera mungkin setelah gigitan.
HRIG memungkinkan tubuh untuk mulai mendeteksi dan melawan virus rabies segera. Ini membantu memberikan perlindungan sampai tubuh mulai membuat antibodi sendiri setelah mendapatkan vaksin.
Dokter mungkin juga meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi. Kamu mungkin juga memerlukan suntikan tetanus, tergantung status vaksinasi kamu.
Vaksinasi rabies
Satu-satunya cara untuk memastikan bahwa seekor hewan tidak mengidap rabies adalah dengan memverifikasi catatan vaksinasi atau "menidurkan" hewan tersebut dan menguji jaringan otaknya.
Kalau kamu tidak dapat menemukan hewan yang menggigit atau mencakar kamu, kamu perlu diberi dosis tambahan vaksin untuk mencegah rabies.
Jadwal pemberian dosis standar untuk vaksin rabies adalah empat dosis, diberikan selama 14 hari. Dosis pertama diberikan sesegera mungkin sebagai bagian dari protokol PEP.
Ada dua vaksin rabies yang tersedia, yaitu vaksin PCECV (RabAvert) dan vaksin HDCV (Imovax). RabAvert tidak dianjurkan untuk individu dengan alergi telur.
Vaksin rabies mengandung bentuk virus yang dilemahkan. Ini tidak mampu mereproduksi atau menyebabkan penyakit. Kamu tidak akan sakit karena vaksin rabies. Sebaliknya, tubuh akan merespons suntikan tersebut dengan memproduksi antibodi yang menargetkan dan membunuh virus rabies.