Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mpox (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi mpox (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Saat memulihkan diri di rumah dari infeksi mpox, kamu perlu merawat lesi yang muncul.
  • Jangan menggaruk ruam atau lesi karena dapat menyebabkannya menyebar ke area kulit yang rusak atau sensitif.
  • Setelah ruam sembuh, kamu bisa melakukan upaya untuk mencegah bekas luka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cacar monyet (monkeypox atau mpox) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Ruam belum tentu merupakan gejala pertama mpox, tetapi ini merupakan salah satu gejala yang paling umum. Beberapa orang mengalami ruam di wajah dan bagian tubuh lainnya sekitar 1 hingga 3 hari kemudian, yang mungkin bermanifestasi sebagai benjolan, luka terbuka, dan lepuh atau pustula atau papula yang berisi cairan.

Ruam cacar monyet (monkeypox) bisa melalui beberapa tahap. Mulai dari pustula/papula, lepuh, hingga koreng. Saat pemulihan, ruam bisa terasa gatal bahkan nyeri. Berikut ini beberapa cara untuk mengobati ruam mpox dan memastikan kamu tidak menyebarkan infeksi ke orang lain.

1. Tutupi ruam, tetapi jangan pakai perban

Saat memulihkan diri di rumah dari infeksi cacar monyet (monkeypox), kamu perlu merawat lesi yang muncul. Jaga lesi tetap bersih dan bebas infeksi.

Kalau kamu tinggal sendiri, lesi tidak harus ditutup selama masa pemulihan. Namun, kalau kamu harus ke luar ruam atau berinteraksi dengan seseorang, lesi dan ruam harus ditutup dengan pakaian seperti pakaian lengan panjang, celana panjang, atau sarung tangan.

Hindari memasang perban atau plester pada lesi karena bahan-bahan tersebut mengganggu proses penyembuhan dengan menciptakan lingkungan lembap, merusak kulit di sekitarnya, meningkatkan risiko kontaminasi silang, atau bahkan menyebabkan lesi atau ruam yang lebih parah.

2. Jangan menggaruk ruam, lesi, bintik, maupun koreng

ilustrasi ruam cacar monyet (mountsinai.org)

Jangan menggaruk ruam atau lesi karena dapat menyebabkannya menyebar ke area kulit yang rusak atau sensitif, seperti di sekitar mata. Menggaruk dapat membuka luka dan berisiko menyebabkan infeksi bakteri. Menggaruk juga dapat meningkatkan risiko menularkan cacar monyet (monkeypox) kepada orang lain.

Kamu disarankan untuk mandi dengan air hangat untuk membantu menenangkan kulit dan menjaga kuku tetap pendek untuk membantu mencegah infeksi kulit akibat garukan.

Apabila mengalami ruam di alat kelamin atau di sekitar anus, kamu bisa meredakan ketidaknyamanan dengan sitz bath. Caranya adalah dengan duduk di bak mandi bersih berisi air hangat dengan kedalaman dangkal. Baskom khusus sitz bath juga tersedia di pasaran.

Mengaplikasikan kompres dingin juga dapat membantu meredakan ruam pada alat kelamin atau sekitar anus. Cara membuatnya: basahi waslap bersih dengan air keran dingin, peras kelebihan airnya. Tempelkan waslap basah tersebut ke area yang gatal. Biarkan waslap menempel pada kulit selama beberapa menit.

3. Gunakan sabun ringan

Saat mandi, gunakan sabun yang ringan (mild) yang dibuat untuk kulit sensitif. 

Jangan berbagi handuk, waslap, atau perlengkapan mandi lainnya dengan orang lain. Berbagi handuk yang belum dicuci, perlengkapan mandi lainnya, dan pakaian dapat menularkan cacar monyet (monkeypox) kepada orang lain.

4. Jaga kulit tetap lembap

ilustrasi petroleum jelly (unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya)

Bantu kulit untuk pulih dengan menjaga kelembapan bintik-bintik di kulit. Dokter kulit menyarankan untuk mengoleskan petroleum jelly atau salep bebas pewangi yang mengandung petrolatum.

Saat mengoleskan salep, gunakan produk yang dikemas dalam tabung atau botol pemeras. Hindari mencelupkan jari ke dalam wadah, karena dapat memindahkan kuman yang mungkin ada di dalam wadah ke bintik kulit.

Gunakan obat antiseptik atau antibakteri hanya jika dokter menganjurkannya ke dalam rencana perawatan. Obat-obatan ini hanya diperlukan jika bercak kulit terinfeksi.

5. Kenali tanda-tanda infeksi

Tanda-tanda ini bisa berupa nanah, perubahan warna (merah atau merah muda pada warna kulit lebih terang dan ungu, abu-abu, atau putih pada warna kulit lebih gelap), atau area yang terasa hangat saat disentuh.

Kalau curiga satu atau lebih lesi terinfeksi, segera dapatkan perawatan medis.

6. Obat-obatan

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Walaupun belum ada pengobatan khusus untuk cacar monyet (monkeypox), tetapi ada beberapa cara untuk meringankan gejala mpox, termasuk ruam.

Salah satu pengobatan potensial untuk ruam cacar monyet (monkeypox) adalah dengan obat antivirus yang disebut tecovirimat (TPOXX). Obat ini mungkin dapat digunakan untuk ruam yang lebih agresif di area sensitif seperti mata, atau untuk orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Diskusikan opsi obat ini dengan dokter.

Jika mengalami ruam dan kamu tidak diresepkan obat antivirus oleh dokter, ada beberapa obat bebas untuk mengatasi ruam yang nyeri dan gatal. Ini bisa meliputi:

  • Krim atau gel steroid topikal.
  • Salep penyembuh (healing ointment atau healing jelly).
  • Obat mati rasa topikal (seperti lidokain).

Beberapa dokter mungkin merekomendasikan salep antibakteri, tetapi salep tersebut harus digunakan dengan hati-hati.

Untuk nyeri ringan, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dapat membantu.

Antihistamin yang dijual bebas, asetaminofen, atau berendam dalam sitz bath juga dapat membantu meringankan gejala.

7. Setelah ruam sembuh

Setelah ruam sembuh, kamu bisa melakukan upaya untuk mencegah bekas luka. Kalau khawatir, bicarakan dengan dokter kulit tentang penggunaan gel atau patch berbahan silikon. Ini bisa membantu meminimalkan jaringan parut.

Juga, lindungi kulit dari sinar matahari. Ini dapat membantu mencegah timbulnya perubahan warna pada kulit. Setelah ruam kulit sembuh, lindungi kulit dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya berspektrum luas dan tahan air dengan SPF 30 atau lebih tinggi.

Bekas luka bisa diobati. Jika kamu memiliki jaringan parut dan ingin mendiskusikan pilihan pengobatan, konsultasikan dengan dokter kulit bersertifikat. 

Walaupun kebanyakan orang pulih dalam dua hingga empat minggu, tetapi bukan berarti cacar monyet (monkeypox) bisa dianggap enteng. Mpox sangat menular, dan menyentuh lesi bisa dengan mudah menyebarkan penyakit ini.

Kalau kamu didiagnosis cacar monyet (monkeypox) dan mengalami ruam, lesi, atau koreng, para ahli sangat merekomendasikan untuk mengisolasi diri dan menghindari orang lain. 

Sampai kamu tidak lagi menularkan penyakit, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah tinggal di rumah, kecuali kamu perlu mencari perawatan darurat atau menemui dokter.

Referensi

American Academy of Dermatology Association. Diakses pada Agustus 2024. Mpox (monkeypox) rash: Dermatologists’ tips for treating your skin.
Verywell Health. Diakses pada Agustus 2024. How to Treat an Mpox Rash.

Editorial Team