Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mencegah Mpox pada Anak yang Efektif

ilustrasi anak-anak menggunakan masker (pexels.com/Thgusstavo Santana)
ilustrasi anak-anak menggunakan masker (pexels.com/Thgusstavo Santana)
Intinya sih...
  • Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi tertular mpox dibandingkan orang dewasa.
  • Penyebaran virus mpox melalui kontak dekat, menyentuh benda yang terkontaminasi, dan udara atau droplet saat berbicara.
  • Pentingnya edukasi anak tentang mpox, menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat dan pola makan sehat, serta tindakan pencegahan untuk melindungi diri dan orang lain.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Lina Purnamasari, MH.Kes, SpA

Mpox (sebelumnya disebut monkeypox atau cacar monyet) adalah penyakit yang menyebabkan ruam dan demam. Penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox. Selain di beberapa negara di Afrika, infeksi mpox juga telah dilaporkan di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

Karena merupakan penyakit menular, kamu harus mewaspadainya dengan melindungi diri dan orang-orang sekitar. Sebagai orang tua, lakukan tindakan pencegahan pada keluarga, termasuk anak-anak. Pasalnya, anak kecil berisiko untuk menjadi sangat sakit jika sampai terinfeksi mpox.

Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi tertular mpox dibandingkan orang dewasa—dengan 70 persen dari 14.901 kasus di Republik Demokratik Kongo terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun—dan hampir empat kali lebih mungkin meninggal karena mpox dibandingkan orang dewasa.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa rasio kematian kasus untuk anak-anak di bawah usia satu tahun adalah 8,6 persen, dibandingkan dengan 2,4 persen pada orang berusia 15 tahun ke atas.

Berikut ini cara mencegah cacar monyet pada anak.

1. Hindari menggunakan barang yang digunakan bersama

ilustrasi anak-anak bermain (unsplash.com/MI PHAM)
ilustrasi anak-anak bermain (unsplash.com/MI PHAM)

Ada dua jenis mpox: clade I dan clade II. Keduanya dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan liar yang terinfeksi, melalui kontak dekat dengan orang yang mengidap mpox, dan melalui kontak dengan bahan yang terkontaminasi.

Penyebaran mpox lewat kontak dekat

Apa pun jenisnya, virus penyebab mpox dapat menyebar dari orang ke orang lewat kontak dekat seperti:

  • Kontak langsung kulit ke kulit dengan ruam atau koreng mpox dari penderita mpox.
  • Kontak dengan air liur, sekresi pernapasan atas (ingus, lendir).
  • Orang hamil dengan mpox dapat menularkan virus ke janin selama kehamilan atau ke bayi baru lahir selama dan setelah kelahiran.
  • Interaksi tatap muka yang berkepanjangan (seperti berbicara atau bernapas).

Menyentuh benda

Virus penyebab mpox dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak dengan benda, kain, dan permukaan yang belum didisinfeksi setelah digunakan oleh penderita mpox.

Ini termasuk barang-barang seperti pakaian, perlengkapan tidur, mainan, atau handuk.

2. Pakai masker

ilustrasi pencegahan penularan virus (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi pencegahan penularan virus (pexels.com/Antoni Shkraba)

Virus penyebab mpox dapat ditularkan melalui udara maupun droplet atau air liur orang yang telah terinfeksi virus. Mengobrol dengan jarak yang terlalu dekat dan dalam jangka waktu yang lama memungkinkan virus berpindah dan menginfeksi orang lain.

Pastikan anak untuk pakai masker terutama saat beraktivitas yang mana jarak fisik sulit dijaga.

3. Rajin cuci tangan

ilustrasi anak mencuci tangan (unsplash.com/CDC)
ilustrasi anak mencuci tangan (unsplash.com/CDC)

Cuci tangan dengan bersih setidaknya selama 20 detik setelah melakukan aktivitas. Kamu tidak pernah tahu apakah permukaan benda ataupun benda-benda yang kamu pegang bebas dari kuman, termasuk virus mpox.

Ingatkan anak-anak untuk selalu mencuci bersih tangan mereka setidaknya selama 20 detik setelah melakukan aktivitas apa pun. Ini penting agar menjadi kebiasaan anak-anak yang tetap dilakukan meskipun kamu sedang tidak bersama mereka.

4. Edukasi anak tentang bahaya mpox

ilustrasi orang tua mengedukasi anak (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang tua mengedukasi anak (pexels.com/cottonbro studio)

Edukasi anak tentang mpox dan bahayanya. Ini penting agar anak tidak hanya sekadar mematuhi peraturan, tetapi juga memahami konsekuensi yang dapat terjadi jika mereka tidak waspada.

Dengan mengedukasi anak, mereka juga dapat berbagi pengetahuan dengan teman-temannya dan menyebarkan tindakan-tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus atau kuman lainnya.

5. Istrahat cukup dan konsumsi vitamin jika perlu

ilustrasi suplemen vitamin (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi suplemen vitamin (pexels.com/Gustavo Fring)

Virus akan lebih mudah menginfeksi orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Anak-anak yang memiliki aktivitas yang cukup padat di sekolah membuat mereka gampang lelah sehingga daya tahan tubuh bisa turun.

Ditambah, fase perkembangan tubuh yang belum sempurna membuat anak-anak menjadi salah satu kelompok yang rentan diserang berbagai macam penyakit, termasuk virus mpox.

Pastikan anak istirahat cukup disertai pola makan sehat bergizi seimbang. Jika perlu, berikan anak vitamin sesuai rekomendasi dokter anak agar tubuh tetap sehat dan tidak gampang sakit.

Tindakan pencegahan perlu dilakukan dan harus sering diingatkan kepada anak-anak karena mereka termasuk kelompok rentan. Selain itu, tindakan pencegahan mpox tidak boleh terfokus hanya pada anak-anak saja. Orang dewasa pun wajib menjaga kesehatan dan kebersihan demi melindungi diri dan orang-orang sekitar.

Referensi

KidsHealth. Diakses pada Agustus 2024. Mpox (Monkeypox)
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Agustus 2024. Mpox - How It Spreads.
American Academy of Pediatrics. Diakses pada Agustus 2024. What Is Mpox?
Save the Children. Diakses pada Agustus 2024. MPOX: FIVE WAYS CHILDREN ARE MORE AT RISK.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us