Kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang masih terus diselidiki. Perkembangan dan kondisi para korban yang dirawat di beberapa rumah sakit terus dipantau. Pihak kepolisian telah mengamankan terduga pelaku yang diketahui merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut.
Seiring perkembangan penyelidikan, kasus ini memantik pertanyaan yang lebih dalam, terutama setelah muncul dugaan pelaku merupakan korban bullying atau perundungan. Beberapa teman sekelas menyebut pelaku dikenal sebagai sosok pendiam, tertutup, dan jarang berbaur. Dugaan bahwa ia pernah mengalami perundungan pun menyeruak, membuka kembali diskusi lama tentang bagaimana perundungan bisa meninggalkan luka yang tak terlihat.
Kasus ini kembali menyoroti betapa seriusnya dampak perundungan terhadap kesehatan mental remaja. Dari luar, anak yang pendiam mungkin tampak baik-baik saja. Tetapi di dalam, mereka bisa menyimpan rasa terasing, rapuh, dan kesulitan mencari tempat aman untuk bersuara.
Pertanyaan pun muncul di kalangan orang tua dan pendidik: apakah sifat pendiam membuat seorang remaja lebih rentan menjadi korban perundungan? Jawaban dari pakar berikut akan membantu kamu memahami lebih jauh, sekaligus mengingatkan bahwa setiap anak, pendiam atau tidak, berhak merasa aman dan diterima di lingkungannya.
