Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diet Sehat untuk Hepatitis, Apa yang Boleh dan Tidak?

ilustrasi makan makanan sehat (pexels.com/michaelburrows)
ilustrasi makan makanan sehat (pexels.com/michaelburrows)
Intinya sih...
  • Sebagian besar pasien hepatitis kronis sebenarnya tidak membutuhkan diet khusus. Yang terpenting, konsumsi makanan bergizi seimbang demi mendukung kesehatan hati dan tubuh secara keseluruhan.
  • Ada beberapa jenis makanan yang bisa membuat hati bekerja lebih keras sehingga sebaiknya dibatasi atau dihindari sepenuhnya.
  • Jangan sembarangan mengonsumsi suplemen, apalagi dalam dosis tinggi, terutama zat besi.

Saat mendengar kata "hepatitis" terucap dari mulut dokter, biasanya muncul segudang pertanyaan, salah satunya tentang makanan. Tidak sedikit pasien maupun keluarga yang bertanya-tanya mengenai apa saja yang boleh dimakan? Makanan apa yang harus dihindari? Wajar sekali, sebab hati adalah organ vital yang punya peran besar dalam mengatur metabolisme dan menyaring zat-zat yang masuk ke tubuh. Rasanya masuk akal kalau kamu ingin memberinya perlindungan ekstra lewat asupan sehari-hari.

Kabar baiknya, tidak semua pasien hepatitis harus mengikuti diet yang ketat atau rumit. Sebaliknya, kunci utamanya justru ada pada pola makan yang seimbang, bernutrisi lengkap, dan mendukung kerja hati agar tetap optimal. Asupan makanan yang tepat akan membantu tubuh pulih, mencegah komplikasi, dan menjaga daya tahan tubuh tetap prima.

Jadi, daripada bingung dan khawatir berlebihan, lebih baik kenali dulu apa saja jenis makanan yang aman, mana yang sebaiknya dibatasi, serta bagaimana pola hidup sehat bisa menjadi pendukung pengobatan hepatitis. Mari kita kupas satu per satu!

1. Tidak ada diet khusus, tetapi pola makan harus seimbang

Sebagian besar pasien hepatitis kronis sebenarnya tidak membutuhkan diet khusus. Yang terpenting adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang demi mendukung kesehatan hati dan tubuh secara keseluruhan.

Cara mudah untuk memulai adalah dengan menggunakan piring sebagai panduan:

  • Setengah piring diisi dengan sayur dan buah.

  • Seperempat bagian dengan karbohidrat utuh, seperti nasi merah, roti gandum, atau pasta gandum.

  • Seperempat sisanya dengan sumber protein seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, atau tahu dan/atau tempe.

Jika kamu peminum kopi, kamu boleh tetap menikmati kopi dalam jumlah wajar. Namun, jika kamu sudah mengalami sirosis atau komplikasi lainnya, kebutuhan gizimu bisa berbeda. Dalam kasus seperti ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter atau ahli gizi.

2. Seperti apa pola makan sehat untuk pasien hepatitis

Pola makan sehat bagi orang dengan hepatitis sebaiknya tetap mengacu pada pedoman umum gizi seimbang. Berikut ini prinsip makan sehat yang dianjurkan:

  • Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan.

  • Pilih sereal utuh seperti roti gandum, nasi merah, dan pasta gandum.

  • Masukkan sumber protein rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit, ikan, tahu, tempe, atau telur.

  • Konsumsi produk susu rendah lemak seperti yogurt dan keju

  • Cukupi kebutuhan air putih setiap hari.

  • Ganti lemak jenuh dengan lemak sehat seperti alpukat, minyak zaitun, atau selai kacang alami.

3. Makanan yang sebaiknya dihindari

ilustrasi fast food (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
ilustrasi fast food (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Ada beberapa jenis makanan yang bisa membuat hati bekerja lebih keras sehingga sebaiknya dibatasi atau dihindari sepenuhnya, seperti:

  • Makanan cepat saji dan makanan siap saji.

  • Makanan yang digoreng seperti kentang goreng atau keripik.

  • Produk susu penuh lemak seperti krim dan mentega.

  • Makanan tinggi lemak jenuh.

  • Makanan olahan tinggi seperti sosis, daging asap, sereal manis, dan saus botolan.

  • Makanan tinggi garam.

  • Minuman manis seperti soda dan minuman kemasan.

  • Makanan tinggi gula seperti biskuit, kue kemasan, dan permen.

  • Kerang mentah atau setengah matang.

Makanan olahan semacam ini biasanya mengandung lemak, garam, dan gula berlebih yang bisa membebani kerja hati. 

4. Apakah harus mengonsumsi suplemen?

Jawabannya, bisa ya atau tidak.

Dalam beberapa kasus, hepatitis bisa mengganggu kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi. Jika pola makanmu kurang optimal, dokter mungkin merekomendasikan suplemen vitamin atau mineral.

Namun, jangan sembarangan mengonsumsi suplemen, apalagi dalam dosis tinggi, terutama zat besi. Dosis tinggi vitamin atau mineral tertentu justru bisa merusak hati. Selalu konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau produk herbal apa pun.

5. Gaya hidup sehat penunjang kesehatan hati

Selain pola makan, pasien hepatitis juga perlu melakukan perubahan gaya hidup, yang dapat meliputi:

  • Berhenti merokok jika merokok.

  • Minum air putih yang cukup.

  • Menghindari konsumsi alkohol.

  • Menjaga berat badan dalam rentang ideal.

  • Aktif bergerak atau berolahraga secara rutin.

  • Menghentikan konsumsi suplemen herbal yang bisa memberatkan kerja hati.

  • Dan yang tak kalah penting, selalu cek dulu dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat bebas atau suplemen baru.

Kesimpulannya, pasien hepatitis tidak perlu diet khusus yang rumit. Yang penting adalah mengatur pola makan agar seimbang, menghindari makanan yang memperberat kerja hati, dan menjaga gaya hidup sehat. Bila perlu, jangan ragu untuk konsultasi dengan tenaga medis untuk panduan yang lebih personal sesuai kondisi.

Referensi

"Healthy Eating for Chronic Hepatitis." HealthLink BC. Diakses pada Juli 2025.
"What Is a Healthy Diet for People with Hepatitis?" Hepatitis Queensland. Diakses pada Juli 2025.
"What to Know About Diet for Hepatitis B." Medical News Today. Diakses pada Juli 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us