10 Obat yang Berinteraksi Negatif dengan Suplemen St. John’s Wort
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
St. John’s wort adalah suplemen herbal dari tumbuhan berbunga Hypericum perforatum yang sering digunakan untuk meredakan depresi. Ramuan ini sudah digunakan sejak berabad-abad silam.
Melansir Healthline, suplemen St. John’s wort mengandung sejumlah bahan aktif, termasuk hypericin, hyperforin, dan adhyperforin yang dapat meningkatkan bahan kimia otak tertentu, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, yaitu senyawa pembangkit suasana hati.
Sayangnya, beberapa penelitian melaporkan bahwa suplemen St. John’s wort memiliki interaksi dengan banyak obat-obatan umum, bahkan dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti menurunkan efektivitas obat dan menimbulkan gangguan kesehatan lain.
Karena alasan ini, beberapa negara melarang penggunaannya atau hanya bisa didapat lewat resep dokter. Nah, apa saja daftar obat yang bisa berinteraksi negatif dengan suplemen St. John’s wort? Ini ulasannya!
1. Obat yang dapat meningkatkan serotonin seperti fenfluramine, nefazodone, paroxetin, pentazocine, dan lain-lain. Suplemen St. John’s wort punya kemampuan untuk meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh, sehingga konsumsinya bersamaan dengan obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kelebihan serotonin (sindrom serotonin). Gejalanya adalah kebingungan, demam, halusinasi, mual, kehilangan koordinasi, berkeringat, dan gemetar
2. Obat untuk mengatasi kecemasan seperti alprazolam. St John’s wort dapat meningkatkan kecepatan tubuh menghilangkan kerja obat tersebut, sehingga akan menurunkan efektivitasnya
3. Obat yang dapat meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari seperti asam aminolevulinic. Obat tersebut dapat membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari, begitu pula St John’s wort, sehingga konsumsinya secara bersamaan bisa meningkatkan risiko kulit terbakar, melepuh, atau timbul ruam
4. Kontrasepsi seperti pil KB. Pada beberapa pil KB yang mengandung estrogen, suplemen St John’s wort dapat meningkatkanya pemecahannya. Kombinasi keduanya dapat menurunkan efektivitas pil KB
Baca Juga: Studi: Obat Kecemasan dan OCD Bisa Cegah COVID-19 Bergejala Berat
Editor’s picks
5. Obat yang dapat memperlambat pembekuan darah seperti warfarin. Suplemen St John’s wort dapat meningkatkan pemecahan warfarin dalam tubuh, sehingga menurunkan efektivitas kinerja obat. Hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah
6. Obat-obatan yang digunakan untuk penyakit jantung seperti digoxin, yaitu obat yang membantu jantung berdetak lebih kuat. St John’s wort dapat menurunkan penyerapan digoxin oleh tubuh, sehingga efektivitas obat menurun
7. Obat untuk mengobati kanker, seperti irinotecan, yang mana suplemen St John’s wort bisa mempercepat pemecahan obat tersebut, menjadikan kerja obat menurun
8. Obat untuk HIV/AIDS, seperti nevirapine, delavirdine, efavirenz, amprenavir, nelfinavir, ritonavir, dan saquinavir. Suplemen St John’s wort dapat meningkatkan kecepatan tubuh untuk memecah obat-obatan tersebut, sehingga kerja obat jadi tidak maksimal
9. Obat pereda nyeri (obat narkotik) seperti meperidine, hidrokodon, morfin, oxycontin, dan sebagainya. Suplemen St John’s wort akan menurunkan kecepatan tubuh untuk memecah obat-obatan tersebut, sehingga mengurangi efektivitas obat untuk menghilangkan rasa sakit
10. Obat sedatif atau penenang, yaitu obat yang menyebabkan kantuk. Suplemen St John’s wort bisa menurunkan kerja obat tersebut. Meski demikian, hal ini masih diketahui penyebabnya
Itulah beberapa jenis obat yang memiliki interaksi negatif jika dikonsumsi bersama dengan suplemen St John’s wort. Karena itu, konsumsinya harus di bawah pengawasan dokter, ya!
Baca Juga: Benarkah Konsumsi Obat Pereda Nyeri saat Haid Bisa Berbahaya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.