Albuterol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakai

Obat ini biasa digunakan untuk menangani asma

Albuterol atau juga dikenal dengan salbutamol adalah obat resep untuk mengobati gejala asma pada pasien usia 4 tahun ke atas dengan penyakit saluran napas obstruktif reversibel.

Apa kegunaan obat ini? Berapa dosis yang disarankan? Adakah efek sampingnya? Dirangkum dari MedlinePlus dan RxList, berikut ini informasi penting seputar albuterol yang perlu diketahui.

1. Kegunaan

Albuterol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakaiilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Albuterol adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati mengi, kesulitan bernapas, dada terasa sesak, dan batuk yang disebabkan oleh masalah paru-paru, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Albuterol masuk dalam kelas obat yang disebut bronkodilator. Obat ini bekerja dengan merelaksasi dan membuka saluran napas ke paru-paru yang membuat pernapasan menjadi lebih mudah.

2. Cara penggunaan

Albuterol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakaiilustrasi albuterol dalam bentuk inhaler (allergyasthmanetwork.org)

Albuterol tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan tablet extended-release (sediaan yang dirancang untuk melepaskan obat ke dalam tubuh secara perlahan atau bertahap sehingga pelepasannya lebih lama dan memperpanjang aksi obat) untuk diminum.

Bentuk tablet dan sirop biasanya diminum tiga atau empat kali sehari. Sementara itu, bentuk tablet extended-release atau sustained release biasanya diminum setiap 12 jam sekali. Tablet extended-release harus ditelan utuh dengan banyak air. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.

Albuterol kadang diberikan dengan cara dihirup melalui mulut untuk membuka saluran bronkial di paru-paru. Dokter mungkin memberi albuterol dalam dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan dosis.

3. Peringatan

Albuterol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakaiilustrasi albuterol (unsplash.com/James Yarema)

Sebelum mengonsumsi obat apa pun, terutama obat resep, kita harus tahu risikonya terlebih dulu. Supaya dokter membuat pertimbangan yang tepat, beri tahu kepada dokter bila kamu memiliki kondisi berikut ini:

  • Alergi: wajib memberi tahu dokter jika kamu mengalami reaksi alergi terhadap albuterol atau obat-obatan lainnya.

  • Obat lain yang sedang kamu konsumsi: jelaskan selengkap mungkin kepada dokter atau apoteker jika ada obat resep, obat yang dijual bebas, vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal yang sedang kamu konsumsi. Ini untuk mengetahui interaksi obat yang mungkin terjadi, sehingga dokter dapat memutuskan obat mana yang boleh kamu teruskan untuk dikonsumsi dan dihentikan sementara waktu.

  • Masalah pernapasan: albuterol terkadang menyebabkan mengi dan kesulitan bernapas. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter.

  • Hamil dan menyusui: beri tahu dokter jika kamu sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Dengan demikian, dokter dapat memutuskan apakah aman bagi kamu dan bayi untuk mengonsumsi albuterol. Jika kamu sedang hamil saat mengonsumsi albuterol, hubungi dokter sesegera mungkin.

  • Kondisi yang kamu alami: informasikan ke dokter jika kamu pernah atau sedang mengalami detak jantung tidak teratur, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hipertiroidisme, diabetes, atau kejang.

Baca Juga: Prednisone: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, dan Efek Samping

4. Efek samping

Albuterol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakaiilustrasi mual (freepik.com/stoccking)

Albuterol dapat menyebabkan beberapa efek samping. Segera laporkan ke dokter jika kamu mengalami gejala ini setelah mengonsumsi albuterol:

  • Tremor
  • Peningkatan tekanan darah
  • Gugup
  • Insomnia
  • Mual
  • Demam
  • Muntah
  • Pusing dan sakit kepala
  • Batuk
  • Peningkatan nafsu makan
  • Mulut kering
  • Sering berserdawa atau gas
  • Peningkatan produksi keringat
  • Nyeri
  • Gangguan pencernaan
  • Panas dingin
  • Peningkatan detak jantung
  • Mata gatal

Efek samping lain dari albuterol meliputi:

  • Nyeri dada
  • Vertigo
  • Tenggorokan kering
  • Hipersensitivitas
  • Peningkatan kadar glukosa darah
  • Ruam

Juga, jika kamu mengalami gejala lain di luar gejala-gejala yang disebutkan di atas setelah mengonsumsi albuterol, segera laporkan kepada dokter.

5. Interaksi

Albuterol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakaiilustrasi obat-obatan (unsplash.com/freestocks)

Albuterol dapat berinteraksi dengan beberapa obat lainnya jika dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi yang ditimbulkan bisa ringan atau parah, tergantung pada obat apa yang sedang dikonsumsi.

Albuterol dapat berinteraksi dengan parah dan serius dengan obat-obatan yang meliputi:

  • Saquinavir
  • Amitriptilin
  • Amoksapin
  • Klomipramin
  • Desipramin
  • Dosulepin
  • Doxepin
  • Imipramine
  • Isokarboksazid
  • Linezolid
  • Lofepramin
  • Maprotilin
  • Mianserin
  • Mortriptilin
  • Fenelzin
  • Protriptilin
  • Tranylcypromine
  • Trazodon
  • Trimipramine

Albuterol dapat berinteraksi secara sederhana dengan:

  • Bendroflumethiazid
  • Bumetanida
  • Klorotiazid
  • Klortalidon
  • Siklopentiazid
  • Digoksin
  • Asam etakrinat
  • Kayu putih
  • Furosemid
  • Hidroklorotiazid
  • Indapamide
  • Metolazon
  • Sage
  • Torsemida

Jika kamu sudah memberi tahu dokter mengenai daftar obat-obatan maupun suplemen yang kamu konsumsi, tetapi dokter tetap tetap mengarahkan kamu untuk menggunakan albuterol, dokter maupun apoteker mungkin sudah tahu kemungkinan interaksi obat atau efek samping yang mungkin akan terjadi.

Jangan mengonsumsi, menghentikan pengobatan, atau mengubah dosis tanpa konsultasi terlebih dulu dengan dokter.

6. Dosis

Albuterol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakaiilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Dosis albuterol yang perlu dikonsumsi pasien bisa berbeda-beda tergantung pada bentuk obat, konsentrasi, kondisi pasien, dan sebagainya. Jadi, penting untuk mengikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati, dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian mana pun yang tidak kamu mengerti.

Gunakan albuterol persis seperti yang diarahkan dokter padamu. Jangan mengonsumsinya kurang atau lebih dari yang dianjurkan padamu.

7. Penyimpanan

Albuterol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakaiilustrasi obat-obatan (pexels.com/pixabay)

Berikut adalah sejumlah hal yang wajib kamu perhatikan dalam menyimpan albuterol:

  • Simpan obat dalam kantong foil sampai kamu siap menggunakannya. Simpan pada suhu ruangan, jauhkan dari panas dan cahaya langsung, serta jangan dibekukan.
  • Obat dalam bentuk botol yang belum dibuka harus disimpan dalam suhu ruangan, jauh dari panas dan cahaya langsung, serta jangan dibekukan. Botol obat yang sudah dibuka harus segera digunakan.
  • Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar, jauh dari panas, kelembapan, cahaya langsung, dan jangan dibekukan.
  • Jangan menyimpan obat yang sudah kedaluwarsa atau obat yang sudah tidak diperlukan lagi.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker bagaimana kamu harus membuang obat yang tidak digunakan atau kedaluwarsa.

Pada dasarnya, penting untuk berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsi albuterol. Demi keamanan, beri tahu dokter kondisimu selengkap mungkin dan segera laporkan efek samping apa pun yang kamu rasakan setelah atau selama menggunakan albuterol. Juga, simpan obat baik-baik agar kualitasnya tetap terjaga.

Baca Juga: Gabapentin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya