Brain Fog akibat Long COVID, Apakah Bisa Disembuhkan?

Brain fog bisa menurunkan kualitas hidup

Long COVID ialah sekumpulan gejala berkelanjutan yang dapat dialami seseorang setelah pulih dari COVID-19. Ada berbagai macam gejala long COVID yang mungkin terjadi, salah satunya adalah brain fog atau kabut otak.

Jika kamu mengalami brain fog setelah dinyatakan pulih dari COVID-19, kamu mungkin bertanya-tanya kapan gejala ini pada akhirnya akan mereda. Sebenarnya, hingga kini para dokter dan ilmuwan masih terus mempelajari hal ini secara intensif.

Artikel ini akan menjelaskan seputar brain fog akibat long COVID, berapa lama ini bisa terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Apa itu brain fog akibat long COVID?

Brain Fog akibat Long COVID, Apakah Bisa Disembuhkan?ilustrasi seseorang mengalami brain fog akibat long Covid (pexels.com/Vanessa Garcia)

Brain fog sebenarnya bukanlah suatu istilah medis atau ilmiah, melainkan istilah untuk menggambarkan kondisi saat pemikiran menjadi lamban, kabur, dan tidak tajam. Kita semua pernah mengalaminya, seperti saat sedang sakit, jet lag, atau minum obat.

Sering kali, kamu hanya perlu menunggu beberapa saat untuk pikiran kembali normal. Namun, bagaimana jika pemikiranmu tidak kembali normal dalam jangka waktu yang lama?

Brain fog adalah salah satu gejala long COVID yang mungkin terjadi. Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Infectious Diseases tahun 2022, diperkirakan 43 persen orang yang pernah terinfeksi COVID-19 di seluruh dunia mengalami beberapa bentuk long COVID. Peneliti juga menemukan bahwa masalah dengan memori adalah gejala long COVID kedua yang paling sering dilaporkan setelah kelelahan.

2. Bagaimana COVID-19 memengaruhi otak?

Brain Fog akibat Long COVID, Apakah Bisa Disembuhkan?ilustrasi masalah otak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

COVID-19 dapat merusak otak dengan berbagai cara. Dijelaskan laman Harvard Health Publishing, beberapa efeknya bisa menghancurkan, seperti ensefalitis, stroke, dan kekurangan oksigen ke otak. Sebagian lagi bisa lebih halus, seperti penurunan kemampuan dalam perhatian secara terus-menerus.

Selain efek langsung pada otak, COVID-19 juga menyebabkan efek jangka panjang pada sistem organ lain, seperti pada paru-paru, jantung, ginjal, atau organ lainnya. Gejala yang mungkin ditimbulkan dari kerusakan organ ini meliputi kelelahan, nyeri tubuh, ketidakmampuan untuk berolahraga, sakit kepala, dan kesulitan tidur. Kerusakan organ atau gejala ini kemudian dapat mengganggu pemikiran dan memori dan menyebabkan brain fog.

Baca Juga: 6 Manfaat Mengunyah Permen Karet, Dirasakan Pencernaan hingga Memori

3. Berapa lama brain fog akibat long COVID biasanya berlangsung?

Brain Fog akibat Long COVID, Apakah Bisa Disembuhkan?ilustrasi orang yang sedang mengalami brain fog (pexels.com/Monstera)

Masih belum jelas berapa lama gejala brain fog dapat berlangsung. Penelitian untuk hal ini masih terus dilakukan. 

Sebuah studi dalam jurnal The Lancet tahun 2021 yang melibatkan lebih dari 3.000 orang dari 56 negara menemukan bahwa 88 persen responden memiliki masalah dengan kognisi atau memori setelah terinfeksi COVID-19.

Gejala tersebut meningkat dalam beberapa bulan pertama setelah gejala COVID-19 berkembang dan kemudian mulai berkurang. Pada awal bulan ke-7 setelah gejala COVID-19 berkembang, sebanyak 55,5 persen responden melaporkan masalah kognitif. Juga, sebanyak 50,5 persen masih melaporkan masalah dengan memori.

Studi lain yang dimuat dalam jurnal BMJ Open tahun 2021 melaporkan bahwa brain fog muncul dalam beberapa bulan pertama setelah mengembangkan gejala COVID-19. Peneliti menindaklanjuti penelitian dengan mengirimkan email kepada peserta 4 sampai 6 bulan setelah evaluasi awal mereka. Hasilnya, sebanyak 65 persen merasa gejala kabut otak mereka berangsur membaik.

4. Brain fog dapat menurunkan kualitas hidup

Brain Fog akibat Long COVID, Apakah Bisa Disembuhkan?ilustrasi seseorang mengalami brain fog akibat long COVID (unsplash.com/Adrian Swancar)

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology tahun 2022 meneliti progres pemulihan individu dengan long COVID dan gejala neurologis seperti brain fog. Peserta yang terlibat dalam penelitian ini pernah terinfeksi COVID-19 11 hingga 18 bulan sebelumnya.

Setelah evaluasi awal, peneliti menindaklanjuti peserta selama 6 hingga 9 bulan. Pada tahap tindak lanjut, peserta tidak melaporkan perubahan signifikan pada brain fog dibandingkan dengan evaluasi awal. Meskipun demikian, peserta merasa seolah-olah fungsi kognitif mereka meningkat. Namun, para peneliti masih mencatat bahwa ukuran kualitas hidup peserta penelitian masih lebih rendah daripada populasi umum.

5. Cara mengatasi brain fog

Brain Fog akibat Long COVID, Apakah Bisa Disembuhkan?ilustrasi berolahraga (freepik.com/tirachardz)

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi brain fog dikutip dari laman Harvard Health Publishing:

  • Lakukan latihan aerobik. Mulai perlahan dengan dua hingga tiga menit latihan beberapa kali sehari. Selanjutnya, tingkatkan intensitas hingga 30 menit sehari, lima hari seminggu.
  • Terapkan diet ala Mediterania. Diet sehat ala Mediterania yang melibatkan konsumsi minyak zaitun, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian telah terbukti meningkatkan pemikiran, memori, dan kesehatan otak.
  • Hindari konsumsi alkohol. Alkohol dapat memengaruhi otak secara negatif. Menghindari alkohol bisa memberikan otak kesempatan terbaik untuk sembuh.
  • Tidur nyenyak. Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga fungsi otak dan tubuh secara keseluruhan.
  • Terlibat dalam kegiatan sosial. Terlibat dalam kegiatan sosial bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati dan pemikiran.

Brain fog adalah salah satu gejala long COVID yang mungkin terjadi. Meskipun ini dapat membaik secara bertahap seiring waktu, tetapi brain fog masih mungkin bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah sembuh dari COVID-19. Segera temui dokter jika kamu merasa brain fog memburuk atau mengganggu kehidupan sehari-harimu.

Baca Juga: Sulit Konsentrasi? Hati-hati, Kemungkinan Kamu Mengalami Brain Fog

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya