7 Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai

Jika dibiarkan bisa berakibat fatal

Intinya Sih...

  • Pendarahan di otak dapat menyebabkan penurunan pengiriman oksigen, tekanan ekstra, dan kematian sel-sel otak.
  • Muntah, mati rasa, gangguan penglihatan, sakit kepala parah, kesulitan bicara, dan menelan bisa menjadi gejala pendarahan otak.
  • Untuk pulih dari pendarahan otak, penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesegera mungkin.

Pendarahan di otak menyebabkan penurunan pengiriman oksigen ke otak, menciptakan tekanan ekstra di otak dan membunuh sel-sel otak. Siapa pun yang mengalami gejala pendarahan otak harus mendapatkan perawatan secepat mungkin.

Jenis perdarahan tergantung lokasinya. Misalnya, saat kepala dipukul, ini mungkin menyebabkan hematoma subdural. Pada kondisi ini, darah bocor keluar dari pembuluh darah yang rusak ke dalam selaput yang menutupi otak, dan menyebabkan tekanan menumpuk.

Kendati pendarahan otak bisa berakibat fatal, tetapi pemulihan masih dapat dilakukan. Komplikasi jangka panjang juga bisa terjadi, seperti epilepsi, atau masalah ingatan.

Karena alasan ini, penting untuk mengetahui apa saja gejala pendarahan otak. Hanya dengan begitu, kamu bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan yang cepat.

1. Hilang ingatan

Pendarahan di dalam otak dapat menghilangkan oksigen dari otak, membunuh sel-sel otak, dan mencegah sel-sel saraf berkomunikasi dengan bagian tubuh dan fungsi yang dikendalikan. Ini selanjutnya memicu hilangnya ingatan dan kesulitan berbicara atau melakukan gerakan di area yang terkena, dikutip dari laman Cleveland Clinic.

Kehilangan ingatan setelah pendarahan otak bisa menjadi situasi yang sangat menantang, karena memengaruhi kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari dan kualitas hidup.

Penting untuk mencari pertolongan medis jika kamu mengalami kehilangan ingatan setelah pendarahan otak, karena intervensi dini dapat meningkatkan peluang untuk pulih.

2. Muntah

7 Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadaiilustrasi muntah (freepik.com/stockking)

Muntah merupakan gejala khas perdarahan serebelar. Sayangnya, hanya tersedia perawatan suportif, seperti obat antiemetik.

Studi melaporkan seorang perempuan berusia 76 tahun mengalami muntah berat yang dimulai 3 minggu setelah operasi akibat cedera kepala (Epilepsy & Behavior Reports, 2018).

Karena muntahnya tidak dapat dijelaskan, para peneliti memeriksa EEG-nya, yang menunjukkan keluarnya cairan secara berkala. Kondisi ini didiagnosis sebagi muntah iktal. Pasien diberi antikejang dan muntah terkendali dengan segera.

3. Mati rasa

Pendarahan pada kepala juga dapat memicu mati rasa, yang dikaitkan dengan kerusakan korteks somatosensori, area otak yang bertanggung jawab untuk memproses informasi sensorik, seperti tekstur dan suhu.

Diterangkan dalam laman Flint Rehab, mati rasa dapat berlangsung beberapa minggu, bulan, atau tahun dan disertai dengan sensasi terbakar, menusuk, atau kesemutan.

Ada kemungkinan bahwa sensasi dapat dipulihkan melalui pemulihan spontan. Namun, disarankan untuk menjalani teknik penatalaksanaan yang efektif yang dapat meningkatkan kemungkinan pemulihan yang lebih optimal.

Baca Juga: Karakteristik Sakit Kepala yang Mengarah ke Gejala Tumor Otak

4. Hemianopia homonim

7 Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadaiilustrasi hemianopia homonim (freepik.com/wayhomestudio)

Pendarahan otak dapat memicu gangguan penglihatan, dan yang paling umum adalah hemianopia.

Hemianopia bisa terjadi pada satu mata saja. Sementara itu, pada hemianopia homonim, setengah dari bidang visual di setiap mata terpengaruh.

Dilansir Better Health Channel, orang dengan hemianopia homonim mungkin melaporkan orang lain yang tampaknya hanya memiliki setengah wajah. Saat membaca, sebagian kata dan kalimat menghilang. Jenis gangguan penglihatan ini menyebabkan kesulitan hidup mandiri, karena mungkin tidak menyadari bahaya di sisi buta mereka.

5. Sakit kepala parah

Sakit kepala parah mungkin menjadi tanda pendarahan otak jenis subarachnoid. Ini terjadi dari aneurisme serebral yang bocor, dikutip dari laman MedicineNet.

Sakit kepala akibat pendarahan otak biasanya juga ditandai dengan pasien yang berbaring diam, mengeluh kaku leher, dan kesulitan menoleransi cahaya di ruangan. Tidak semua sakit kepala parah disebabkan oleh pendarahan, stroke, atau tumor otak. Karenanya, diagnosis melibatkan CT scan kepala penting dilakukan.

6. Kesulitan berbicara

7 Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadaiilustrasi kesulitan berbicara (pexels.com/Andrea Picquadio)

Cedera otak traumatis dapat memengaruhi kemampuan bicara dan bahasa dengan berbagai cara. Misalnya, beberapa orang kehilangan kendali atas otot-otot di sekitar mulut, sementara yang lain kesulitan mengingat kata-kata.

Untungnya, hal ini dapat diperbaiki melalui terapi bicara dengan ahli patologi bahasa wicara dan mempraktikkan latihan yang ditargetkan.

Kesulitan berbicara dan membentuk kata-kata setelah cedera kepala kemungkinan disebabkan karena adanya kerusakan pada pusat bahasa di otak. Ini terletak di sisi dominan, yang umumnya adalah sisi kiri otak.

7. Kesulitan menelan

Menurut Verywell Health, terdapat 26 otot berbeda di mulut, leher, tenggorokan, dan kerongkongan yang dikontrol otak saat makanan atau cairan dikonsumsi. Saat otak mengalami cedera, koordinasi sinyal pada 26 otot ini menjadi terganggu.

Kerusakan otak akibat trauma kepala, pendarahan, pembengkakan, dan kematian sel saraf dapat mencegah sinyal menelan bergerak dari otak ke mulut dan tenggorokan, dan kembali lagi. Akibatnya, orang tersebut mungkin kesulitan menelan.

Untuk pulih dari pendarahan otak, penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesegera mungkin. Jadi, jika kamu mengalami cedera otak atau menunjukkan ciri-ciri di atas setelah mengalami cedera otak, segera cari perhatian medis.

Baca Juga: Sakit Kepala Nummular, Jenis Sakit Kepala Langka

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya