Hemotoraks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Berkumpulnya darah di rongga dinding dada dan paru-paru

Hemotoraks terjadi saat cedera atau faktor lain menyebabkan darah mengumpul di antara dinding dada dan paru-paru. Sejumlah kondisi penyebab dan gejala dapat membantu dokter mengidentifikasi hemotoraks dan mengobatinya dengan segera.

Penyebab hemotoraks yang paling umum adalah cedera traumatis pada dada, seperti saat seseorang mengalami kecelakaan mobil. Penting untuk mengidentifikasi penyebab dan gejala sebelum menentukan pengobatan untuk hemotoraks.

Baca terus untuk tahu gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, dan komplikasi hemotoraks. Ini dia informasinya yang dirangkum dari situs Medical News Today dan National Library of Medicine.

1. Gejala

Hemotoraks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi nyeri dada akibat emboli paru (freepik.com/wayhomestudio)

Hemotoraks menyebabkan beberapa gejala yang dapat membantu pasien dan dokter mengidentifikasinya. Gejalanya meliputi:

  • Nyeri dada, utamanya ketika bernapas
  • Kulit dingin, pucat, dan lembap
  • Jantung berdetak lebih cepat
  • Tekanan darah rendah
  • Kesulitan bernapas atau pernapasan menjadi tegang, cepat, atau pendek
  • Perasaan gelisah
  • Kecemasan

Hemotoraks masif terjadi saat akumulasi darah setidaknya satu liter. Hal ini dapat menyebabkan syok.

2. Penyebab

Hemotoraks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi nyeri di dada (freepik.com/freepik)

Penyebab paling umum hemotoraks ialah trauma dada. Hemotoraks juga bisa terjadi pada individu dengan:

  • Defek pembekuan darah
  • Pernah melakukan operasi dada atau jantung
  • Kematian jaringan paru
  • Kanker paru-paru atau pleura
  • Tuberkulosis

Baca Juga: Pneumotoraks Katamenial: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Hemotoraks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi hasil pemeriksaan sinar-X (freepik.com/freepik)

Untuk mendiagnosis hemotoraks, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mendengarkan suara pernapasan abnormal melalui stetoskop. Dokter juga akan mengetuk dada untuk mendengarkan suara cairan.

Metode diagnosis lainnya meliputi:

  • Sinar-X: melalui pencitraan dengan sinar-X, dokter dapat dengan cepat mengetahui jika ada cairan di rongga dada.
  • CT scan: tes ini dapat menunjukkan gambaran lengkap tentang paru-paru dan rongga pleura. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui penyebab hemotoraks dan menentukan pengobatan terbaik untuk pasien.
  • Ultrasonografi (USG): gambar USG memberikan tampilan yang cepat dan akurat seputar rongga pleura untuk mengetahui kemungkinan kerusakan dan hemotoraks.
  • Pengambilan sampel cairan pleura: pada individu dengan hemotoraks, terdapat darah pada cairan yang dikeluarkan ini.

4. Pengobatan

Hemotoraks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Pengobatan hemotoraks bertujuan untuk menghentikan pendarahan serta membersihkan rongga pleura dari darah dan udara di rongga pleura. Rangkaian pengobatannya bisa berupa:

  • Memasukkan sebuah tabung melalui dinding dada antara tulang rusuk untuk mengalirkan darah dan udara.
  • Tabung dilekatkan pada pengisap selama beberapa hari untuk mengembangkan kembali paru-paru.
  • Jika pemasangan selang dada belum mampu mengontrol perdarahan, maka dokter mungkin melakukan pembedahan atau torakotomi untuk menghentikan perdarahan.

Pengobatan hemotoraks juga melibatkan pengendalian penyebab. Pada orang yang mengalami hemotoraks karena cedera, drainase selang dada mungkin sudah cukup. Pembedahan mungkin tidak diperlukan.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Hemotoraks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi gagal napas (freepik.com/freepik)

Hemotoraks yang tidak diobati dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, yang mencakup:

  • Masalah paru-paru: tekanan darah pada dada bisa menyebabkan paru-paru kolaps. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan gagal napas.
  • Infeksi: hemotoraks yang dibiarkan tanpa pengobatan bisa memicu infeksi pada paru-paru, pleura, atau cairan pleura di rongga dada.
  • Jaringan parut: hemotoraks rentan menyebabkan jaringan parut pada membran pleura dan jaringan paru. Lama-lama ini dapat menyebabkan fibrosis dan tulang rusuk tidak bergerak.

Jika hemotoraks dibiarkan hingga parah, maka individu mungkin mengalami syok yang bisa berakibat fatal.

Sudah jelas bahwa hemotoraks adalah kondisi serius yang mengancam jiwa jika tidak ditangani. Jadi, siapa pun yang pernah mengalami cedera dada harus diperiksa untuk mengetahui adanya hemotoraks dan pendapatan perhatian medis segera. 

Baca Juga: Mudah & Ampuh, Ini 5 Teknik Latihan Pernapasan untuk Hilangkan Stres

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya