7 Kondisi Ini Sering Dikira Alzheimer karena Sebabkan Masalah Memori

Tidak semua masalah pikiran adalah tanda Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah gangguan neurologis progresif yang menyebabkan penyusutan dan kematian sel-sel otak.

Gejala khasnya adalah penurunan kemampuan dalam berpikir, berperilaku, dan keterampilan sosial yang memengaruhi kemampuan kamu untuk beraktivitas secara mandiri.

Sering kali, saat mengalami masalah yang berhubungan dengan pikiran seperti penurunan daya ingat, kehilangan fokus, atau berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, beberapa orang mencurigai itu adalah tanda penyakit Alzheimer. Padahal, banyak penyakit dan kondisi yang gejalanya mirip penyakit Alzheimer, tetapi sebetulnya bukan.

Dirangkum dari WebMD dan Considerable, berikut ini beberapa penyakit yang menyebabkan masalah pada pikiran sehingga kerap dikira penyakit Alzheimer.

1. Normal pressure hydrocephalus

Kehilangan keseimbangan dan ingatan merupakan gejala mengkhawatirkan yang kerap dikira sebagai pertanda penyakit Alzheimer, tetapi ini tidak selalu demikian.

Suatu kondisi yang disebut normal pressure hydrocephalus (NPH) juga dapat menyebabkan gejala tersebut, tetapi bisa diobati dan dikendalikan.

NPH ialah akumulasi kelebihan cairan serebrospinal di ventrikel otak. Kondisi ini dapat diobati dengan sangat baik dan dapat memperbaiki kualitas hidup pengidapnya dengan sangat baik.

2. Depresi

7 Kondisi Ini Sering Dikira Alzheimer karena Sebabkan Masalah Memoriilustrasi depresi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang dewasa dan lansia yang mengalami depresi kerap beranggapan bahwa mereka mengidap penyakit Alzheimer. Ini lantaran gejala depresi yang berupa disorientasi, pelupa, kelambatan, dan kurang fokus sama dengan gejala Alzheimer.

Mengatasi depresi memang bukanlah hal yang mudah, tetapi pada dasarnya depresi dapat diobati. Menemui terapis profesional dapat membantu individu mendapatkan bantuan emosional untuk membantu mengelola depresi.

3. Hematoma subdural

Hematoma subdural terjadi akibat cedera kepala yang kemudian menyebabkan perdarahan abnormal di otak. Ini kemudian menyebabkan penumpukan darah di jaringan sekitar otak.

Tekanan berkepanjangan yang disebabkan oleh hematoma subdural dapat menyebabkan gejala serupa penyakit Alzheimer, seperti apatis, perubahan perilaku, dan kebingungan.

Kabar baiknya, hematoma subdural dapat diobati dan hilang seiring waktu.

Baca Juga: 7 Manfaat Kubis untuk Kesehatan, Bisa Mencegah Alzheimer!

4. Gangguan tiroid

7 Kondisi Ini Sering Dikira Alzheimer karena Sebabkan Masalah Memoriilustrasi masalah tiroid (freepik.com/wayhomestudio)

Tiroid ialah kelenjar berbentuk mirip kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Tiroid bertanggung jawab dalam memproduksi hormon yang membantu organ tubuh bekerja dan mengontrol tubuh menggunakan makanan sebagai bahan bakar. Jika tiroid bekerja terlalu cepat atau lambat, ini dapat memengaruhi kesehatan mental.

Saat tubuh tidak memproduksi hormon tiroid dalam jumlah cukup, kondisi ini disebut hipotiroidisme. Akibatnya, beberapa bagian tubuh bekerja terlalu lambat yang dapat mempengaruhi pikiran. Kamu akan menjadi kesulitan mempelajari hal-hal baru atau mengingat apa yang baru saja terjadi.

Sebaliknya, saat seseorang memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, artinya orang tersebut mengalami hipertiroidisme. Hipertiroidisme juga menyebabkan kamu kesulitan untuk fokus. Kamu juga mungkin merasa cemas atau tertekan, bahkan merasa seperti kehilangan kontak dengan dunia nyata.

5. Penyakit Lyme

Terkadang, kutu dapat membawa bakteri berbahaya yang bisa masuk ke tubuh melalui gigitan yang kemudian menyebabkan penyakit yang disebut penyakit Lyme. Jika bakteri tetap berada dalam darah dalam untuk waktu yang lama, ini dapat memengaruhi sistem saraf dan memori jangka pendek.

Salah satu gejala penyakit Lyme adalah brain fog atau kabut otak, yang bisa membuat kamu mengalami kesulitan mengikuti apa yang orang lain katakan. Tugas sehari-hari juga mungkin terasa lebih sulit untuk dilakukan.

Gejala bisa dapat muncul berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun setelah gigitan kutu.

Untungnya, penyakit Lyme dapat diobati dengan antibiotik. Makin dini penyakit ini diketahui, maka makin mudah untuk diobati.

6. Defisiensi vitamin B12

7 Kondisi Ini Sering Dikira Alzheimer karena Sebabkan Masalah Memoriilustrasi vitamin (unsplash.com/rawpixel)

Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk produksi sel darah merah, saraf, dan DNA. Vitamin ini hanya bisa didapat dari makanan, khususnya produk hewani, sehingga orang yang mengikuti diet vegetarian atau vegan mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin ini.

Beberapa orang tidak dapat menyerap cukup vitamin B12 dari makanan. Ini bisa terjadi jika kamu memiliki kondisi seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn, yang memengaruhi cara tubuh memecah makanan.

Menggunakan obat untuk kondisi heartburn juga bisa menyebabkan masalah karena tubuh membutuhkan asam lambung yang cukup untuk menarik vitamin B12 dari makanan yang kamu makan.

Kurangnya asupan vitamin B12 dapat menyebabkan efek yang signifikan, dan gejalanya bisa menyerupai penyakit Alzheimer. Itu karena kadar vitamin B12 yang rendah dapat menimbulkan jenis anemia yang ditandai dengan kebingungan dan lekas marah.

Untungnya, kondisi ini dapat diatasi dengan meningkatkan asupan makanan kaya akan vitamin B12 atau suplementasi.

7. Infeksi saluran kemih

Saat bakteri memasuki uretra, terkadang ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) yang dapat menyebar ke kandung kemih atau ginjal.

Pada beberapa orang, utamanya individu lanjut usia, ISK dapat menyebabkan gejala yang mirip seperti penyakit Alzheimer, seperti kebingungan, kesal, mengantuk, atau sulit fokus.

Biasanya, dokter mendiagnosis ISK melalui pengujian urine. Jika kamu didiagnosis dengan ISK, dokter umumnya akan meresepkan antibiotik untuk mengatasinya.

Jika kamu atau orang-orang sekitarmu mengalami masalah yang berhubungan dengan fungsi otak, jangan buru-buru beranggapan bahwa itu adalah penyakit Alzheimer. Selalu bicarakan gejala apa pun dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: 7 Fakta Alzheimer, Penyakit Degeneratif yang Sering Dapat Stigma Buruk

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya