7 Masalah Hormonal yang Menyebabkan Perempuan Sulit Hamil

Kerap ditandai dengan masalah menstruasi

Intinya Sih...

  • Hormon memainkan peran penting dalam reproduksi perempuan.
  • Hormon-hormon yang terlibat dalam kesuburan meliputi estrogen, progesteron, testosteron, dan prolaktin.
  • Apabila mengalami masalah menstruasi dalam bentuk apa pun, segera temui dokter karena gangguan menstruasi kerap mengindikasikan adanya masalah hormonal.

Hormon memainkan peran penting dalam reproduksi perempuan, khususnya hormon yang mengatur siklus menstruasi.

Agar bisa hamil, hormon dalam tubuh harus memberi sinyal dan mengatur produksi sel telur di dalam ovarium, pelepasan sel telur yang baru ke tuba falopi, dan penebalan lapisan rahim untuk implantasi. 

Masalah keseimbangan dari satu atau lebih hormon dapat mengacaukan salah satu proses di atas, yang akan mencegah terjadinya kehamilan. Kali ini, kita akan membahas apa saja masalah hormon yang menyebabkan perempuan sulit hamil.

1. Kadar hormon estrogen rendah

Estrogen merupakan hormon yang mengentalkan lapisan rahim dan mendorong ovulasi sehingga sangat penting untuk kesuburan, dikutip dari laman Eve Wellness.

Saat kadar hormon estrogen lebih rendah dari yang seharusnya, ovulasi mungkin tidak merata dari bulan ke bulan, atau kamu mungkin tidak mengalami ovulasi sama sekali.

Estrogen yang rendah juga bisa mencegah lapisan rahim menebal dengan cukup untuk ditanamkan embrio. Keduanya bisa berkontribusi pada infertilitas pada perempuan.

Rendahnya tingkat estrogen mungkin dipicu oleh:

  • Menopause.
  • Olahraga berlebihan.
  • Terlalu kurus atau memiliki sedikit lemak tubuh.
  • Gangguan tiroid.
  • Kelenjar hipofisis yang berfungsi buruk.

2. Kadar hormon estrogen tinggi

7 Masalah Hormonal yang Menyebabkan Perempuan Sulit Hamililustrasi rahim (freepik.com/freepik)

Tingginya kadar estrogen dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk berovulasi dan sering muncul dalam kondisi umum yang dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS). 

Kadar estrogen yang tinggi tetap memungkinkan perempuan untuk hamil, tetapi sangat sulit. Dilansir Medical News Today, tingginya kadar estrogen pada perempuan dapat menyebabkan:

  • Peningkatan berat badan, terutama di sekitar pinggul dan pinggang.
  • Menstruasi terlalu berat atau ringan.
  • PMS lebih buruk dari biasanya.
  • Kelelahan.
  • Fibroid rahim.
  • Benjolan payudara.
  • Kehilangan dorongan seks.
  • Kecemasan atau suasana hati yang buruk.
  • Kembung.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan tidur.
  • Rambut rontok.

3. Kadar hormon progesteron rendah

Progesteron merupakan hormon yang berperan penting selama masa subur. Tanpa cukup hormon progesteron, perempuan mungkin akan sulit hamil atau sulit menjaga kehamilan.

Setelah sel telur lepas dari indung telur, kadar progesteron akan mengalami peningkatan. Kemudian, progesteron membantu rahim menebal untuk bersiap menerima sel telur yang telah dibuahi. Jika rahim tidak cukup kental, sel telur tidak akan tertanam.

Diterangkan laman Healthline, gejala progesteron rendah pada perempuan yang tidak hamil bisa meliputi:

  • Sakit kepala atau migrain.
  • Perubahan suasana hati, termasuk kecemasan atau depresi.
  • Siklus menstruasi tidak teratur.
  • Perdarahan uterus abnormal. 

Baca Juga: Suntik Hormon Testosteron, Apa Manfaatnya?

4. Kadar hormon testosteron rendah

7 Masalah Hormonal yang Menyebabkan Perempuan Sulit Hamililustrasi penurunan libido pada perempuan (pexels.com/cottonbro studio)

Perempuan juga memiliki testosteron dan ini sangat penting untuk kesuburan. Hormon testosteron memainkan peran penting dalam perkembangan folikel, mencegah folikel mati sebelum menjadi dewasa. 

Selain itu, testosteron membuat sel-sel ovarium lebih sensitif terhadap hormon perangsang folikel atau follicle-stimulating hormone (FSH), yang membantu folikel tumbuh dan menghasilkan estrogen.

Saking pentingnya testosteron untuk kesuburan perempuan, hormon ini bahkan digunakan dalam beberapa perawatan IVF.

Testosteron pada perempuan juga berperan dalam hasrat dan kepuasan seksual. Jadi, bisa dikatakan bahwa ini sangat berguna dalam hal pembuatan bayi.

5. Kadar hormon androgen tinggi

Saat tubuh memiliki kadar androgen yang berlebihan, ini disebut hiperandrogenisme. Androgen merupakan hormon seks yang membantu memulai pubertas dan bertanggung jawab dalam kesehatan reproduksi dan perkembangan tubuh.

Androgen merupakan sekelompok hormon yang meliputi testosteron dan metabolitnya, DHEA-S, DHEA, dan androstenedion. Pada perempuan, hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal, dan sel lemak.

Menurut Cleveland Clinic, androgen tinggi pada perempuan umumnya dikaitkan dengan kelebihan insulin, yang mengganggu ovulasi dan memberi tahu ovarium untuk memproduksi testosteron sebagai gantinya. Ini adalah penyebab utama PCOS, yang ditandai dengan:

  • Penambahan berat badan.
  • Menstruasi tidak teratur atau tidak ada.
  • Jerawat.
  • Pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan.
  • Infertilitas.

6. Terlalu banyak hormon prolaktin

7 Masalah Hormonal yang Menyebabkan Perempuan Sulit Hamililustrasi masalah menstruasi (freepik.com/freepik)

Dalam kondisi normal, tubuh perempuan memproduksi sangat sedikit prolaktin kecuali sedang hamil. Kadar prolaktin yang tinggi dapat menghentikan proses ovulasi atau memperlambatnya. Dengan demikian, indung telur bisa saja melepaskan sel telur sesekali atau tidak melepaskan sel telur sama sekali. Ini terlihat dari tidak adanya menstruasi atau tidak teraturnya menstruasi, dilansir Nova IVF.

Jika sel telur tidak dilepaskan sesuai jadwal, kamu dan pasangan tidak bisa mengatur waktu berhubungan seksual pada masa subur. Ini bisa membuat pembuahan alami menjadi sangat sulit.

Dalam beberapa kasus, kadar prolaktin mungkin tidak cukup tinggi untuk mencegah ovulasi, tetapi dapat memengaruhi produksi hormon progesteron yang bertanggung jawab atas penebalan dinding rahim setelah ovulasi. Ini dikenal sebagai fase luteal.

Jumlah progesteron yang rendah dapat memperpendek fase luteal dan mencegah lapisan rahim menjadi setebal yang seharusnya. Hal ini dapat menyebabkan lapisan rahim menjadi tipis sehingga sel telur yang telah dibuahi tidak dapat ditanamkan dengan baik. Akibatnya, meski sudah dibuahi, sel telur tersebut tidak memiliki peluang untuk berkembang menjadi bayi.

7. Disfungsi hipotalamus

Dua hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis bertanggung jawab untuk merangsang ovulasi setiap bulan, yaitu follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone  (LH). Menurut Mayo Clinic, beberapa faktor yang dapat mengganggu produksi hormon-hormon ini meliputi:

  • Stres berat.
  • Terlalu kurus atau terlalu gemuk.
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang substansial. 

Tanda paling umum dari disfungsi hipotalamus meliputi menstruasi yang tidak teratur atau tidak mengalami menstruasi.

Jika kamu sedang merencanakan program kehamilan, penting memastikan semua hormon ini bekerja dengan baik. Apabila mengalami masalah menstruasi dalam bentuk apa pun, segera temui dokter karena gangguan menstruasi kerap mengindikasikan adanya masalah hormonal.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Hormon Perempuan, Cegah dengan Cara Ini!

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya