7 Masalah Kulit yang Kerap Dialami Orang dengan Leukemia

Dari benjolan hingga perubahan warna

Leukemia ialah jenis kanker darah yang memengaruhi sel darah dan sumsum tulang, yaitu jaringan di dalam tulang tempat sel darah dan trombosit diproduksi. Pada orang dengan leukemia, sel-sel yang biasanya diproduksi di sumsum tulang, seperti sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit, akan tergantikan oleh sel-sel leukemia yang tidak normal.

Leukemia menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman, seperti mual, demam, kelelahan, penurunan berat badan, dan infeksi. Selain itu, leukemia juga dapat memicu berbagai masalah kulit. Berikut adalah beberapa masalah kulit yang kerap dihadapi oleh orang dengan leukemia.

1. Pendarahan di bawah kulit

7 Masalah Kulit yang Kerap Dialami Orang dengan Leukemiailustrasi petechiae di kaki (researchgate.net/Bergita Ganse)

Leukemia memengaruhi produksi trombosit tubuh, yang biasanya membentuk gumpalan darah untuk menghentikan pendarahan. Dilansir Everyday Health, rendahnya kadar trombosit membuat pasien dapat mengalami pendarahan di dalam kulit secara spontan atau dengan trauma kecil.

Saat kapiler pecah di bawah kulit, dan tidak ada cukup trombosit untuk memblokir kapiler yang rusak, darah akan bocor ke kulit. Ini dapat muncul sebagai titik merah pada kulit, area merah atau ungu yang lebih besar, atau memar.

2. Folikulitis

7 Masalah Kulit yang Kerap Dialami Orang dengan Leukemiailustrasi folikulitis (commons.wikimedia.org/Jmarchn)

Folikulitis merupakan infeksi pada folikel rambut yang sering disebabkan oleh bakteri, tetapi biasanya tidak menimbulkan masalah. Gejala folikulitis meliputi jerawat dengan ujung berwarna putih yang gatal.

Diterangkan laman Healthgrades, folikulitis biasa muncul di kulit kepala, wajah, leher, bahu, dan area tubuh lainnya. Kompres hangat dapat membantu meredakan ketidaknyamanan. Selain itu, terkadang folikulitis perlu diobati dengan obat oral atau topikal untuk membersihkan infeksi dan mengurangi peradangan.

3. Sweet syndrome

7 Masalah Kulit yang Kerap Dialami Orang dengan Leukemiailustrasi sweet syndrome (wikipedia.org/Nadia M Mustafa, Mark Lavizzo)

Karena sistem kekebalan tubuh terganggu, orang dengan leukemia dapat mengembangkan kondisi kulit langka yang disebut Sweet syndrome.

Sweet syndrome tampak seperti benjolan atau plak berwarna merah muda, yang terlihat seperti gigitan serangga. Ini dapat terjadi karena sel inflamasi atau neutrofil memasuki kulit.

Selain ruam, gejalanya mungkin termasuk demam atau menggigil. Perawatan yang paling umum untuk kondisi ini termasuk kortikosteroid, seperti prednison.

Baca Juga: Leukemia Limfoblastik Akut: Penyebab, Gejala, Pengobatan

4. Leukemia kutis

7 Masalah Kulit yang Kerap Dialami Orang dengan Leukemiailustrasi leukemia pada anak (kidscancercare.ab.ca)

Salah satu masalah kulit utama yang dialami oleh pasien leukemia adalah leukemia kutis. Diterangkan laman Healthgrades, ini karena leukemia menyebabkan sel darah putih atau leukosit tumbuh di luar kendali dan berpindah dari darah atau sumsum tulang ke kulit. Akibatnya, kamu mungkin melihat berbagai masalah kulit, yang meliputi:

  • Pertumbuhan bergelombang, seperti papula kecil atau nodul, yang terasa keras atau kenyal saat disentuh.
  • Bercak kulit terangkat, yang mungkin berwarna kemerahan dan kasar.
  • Area kulit yang mengalami perubahan warna, yang berkisar dari merah menjadi coklat, kuning, biru, abu-abu, atau ungu.
  • Bisul.
  • Lepuh, yang ukurannya bervariasi dan berisi cairan bening atau nanah.

Ruam dan lesi leukemia kutis dapat muncul di wajah, batang tubuh, lengan, atau kaki. Kadang-kadang, ini merupakan gejala pertama leukemia, tetapi ini hanya terjadi pada 2 sampai 3 persen orang dengan leukemia.

5. Vaskulitis

7 Masalah Kulit yang Kerap Dialami Orang dengan Leukemiailustrasi vaskulitis (msdmanuals.com/Springer Science+Business Media)

Vaskulitis ialah peradangan pembuluh darah kecil dan kapiler. Pasien leukemia lebih rentan terkena vaskulitis leukositoklastik karena sistem kekebalan tubuhnya terganggu.

Diterangkan laman Healthline, vaskulitis dapat menyebabkan area kulit menjadi berwarna ungu atau lebih gelap. Diameternya dapat berkisar dari 1 milimeter hingga 1 sentimeter. Vaskulitis dapat berupa:

  • Pustula.
  • Nodul.
  • Ulkus berkerak.

Ini mungkin juga disertai:

  • Demam ringan.
  • Perasaan umum tidak sehat.
  • Sakit badan.

6. Perubahan warna kulit

7 Masalah Kulit yang Kerap Dialami Orang dengan Leukemiailustrasi pasien leukemia tampak pucat (pexels.com/Engin Akyurt)

Leukemia dapat memengaruhi warna kulit dengan berbagai cara. Misalnya, pasien leukemia dengan kulit cerah mungkin tampak pucat karena anemia. Pada orang yang memiliki warna kulit lebih gelap, selaput lendir di mulut, hidung, atau mata mungkin terlihat kebiruan atau abu-abu.

Anemia merupakan kondisi di mana tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Anemia dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Kelelahan.
  • Kelemahan.
  • Pusing.
  • Sesak napas.

7. Infeksi

7 Masalah Kulit yang Kerap Dialami Orang dengan Leukemiailustrasi kurap (nhs.uk)

Orang dengan leukemia rentan terkena infeksi, entah itu disebabkan oleh jamur, bakteri, atau virus. Diperlukan bantuan dari spesialis dermatologi dan penyakit menular untuk mengevaluasi setiap pasien.

Menurut The University of Texas MD Anderson Cancer Center, terkadang diperlukan biopsi untuk memastikan adanya infeksi tertentu. Selanjutnya, dokter akan meresepkan obat fungisida, antibiotik, atau antivirus untuk mengatasi kondisi tersebut.

Demikianlah beberapa masalah kulit yang kerap dihadapi orang dengan leukemia. Ini dapat terjadi karena kondisi leukemia itu sendiri ataupun obat-obatan yan digunakan. Bagi orang dengan leukemia, penting untuk memberi tahu dokter seputar perubahan apa pun yang terjadi.

Baca Juga: Bulan Kesadaran Kanker Serviks, Waspada Virus HPV

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya