Polycoria: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan

Kondisi saat satu mata memiliki dua pupil

Polycoria merupakan kondisi saat satu mata memiliki dua pupil. Kondisi ini biasanya muncul pada masa kanak-kanak, tetapi mungkin baru terdiagnosis di kemudian hari. Polycoria dapat memengaruhi mata kiri, kanan, atau keduanya sekaligus.

Polycoria terbagi menjadi beberapa jenis dan tidak selalu membutuhkan pengobatan. Berikut ini kita akan membahas lebih dalam seputar polycoria.

1. Jenis

Polycoria: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi mata (unsplash.com/Marina Vitale)

Ada dua jenis utama polycoria, yaitu true polycoria (sejati) dan false polycoria (palsu). Bahkan, dokter mata pun mungkin belum bisa membedakannya pada pandangan pertama.

Dijelaskan laman All About Vision, pada polycoria sejati, mata memiliki dua atau lebih pupil yang berfungsi penuh dalam satu iris. Setiap pupil bereaksi terhadap cahaya secara mandiri dengan menyempit atau melebar sendiri.

Sementara itu, pada polycoria palsu (pseudopolikoria), satu mata tampaknya memiliki dua pupil, tetapi sebenarnya hanya satu pupil yang bereaksi terhadap cahaya. Lubang lain di iris tampak seperti pupil, tetapi tidak berfungsi sebagai pupil.

Polycoria sejati sangat jarang terjadi sehingga hanya sedikit kasus yang pernah dilaporkan. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kemampuan pasien untuk melihat dengan jelas.

2. Gejala

Polycoria: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi gejala polycoria (freepik.com/8 foto)

Gejala polycoria umumnya disebabkan oleh otot iris yang lebih banyak dari biasanya. Iris ialah cincin otot berwarna yang mengelilingi setiap pupil. Iris berfungsi menyesuaikan seberapa banyak cahaya yang masuk ke mata.

Pada polycoria, pupil biasanya lebih kecil daripada umumnya dan dipisahkan oleh masing-masing bagian iris. Artinya, ada lebih sedikit cahaya yang mencapai mata. Akibatnya, penglihatan akan meredup. Kamu mungkin tidak dapat melihat dengan fokus karena pupil tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gejala paling mencolok dari polycoria adalah munculnya dua pupil. Sementara itu, menurut Vision Center, gejala polycoria lainnya mungkin termasuk:

  • Pandangan kabur pada mata yang terkena.
  • Penglihatan ganda atau redup pada mata yang terkena.
  • Satu atau semua pupil berbentuk lonjong.
  • Lebih sensitif terhadap cahaya.
  • Ada jembatan jaringan iris antara pupil.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Menjaga Kesehatan Mata saat Bekerja dengan Komputer

3. Penyebab

Polycoria: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi menutup mata (pexels.com/Samson Katt)

Dokter tidak tahu persis kenapa seseorang bisa memiliki lebih dari satu pupil. Namun, polycoria dapat dipicu oleh masalah perkembangan mata sebelum lahir. Polycoria juga dikaitkan dengan dua kondisi mata yang tidak biasa, yaitu:

  • Sindrom Axenfeld-Rieger: Ini merupakan kondisi yang bersifat genetik. Individu dengan kondisi ini mungkin juga memiliki polycoria palsu.
  • Sindrom endotel iridokorneal: Ini adalah kelainan mata yang dapat menyebabkan distorsi iris dan pupil, termasuk polycoria. Pasien dengan kondisi ini juga kerap mengalami glaukoma sekunder. Sindrom ini paling banyak dialami perempuan berusia 20 hingga 50 tahun.

Seorang pasien mungkin tidak tahu dirinya memiliki polycoria sampai mereka mendatangi dokter spesialis mata untuk melakukan pemeriksaan. Selama kunjungan, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan menggunakan cahaya khusus dan mikroskop, untuk memeriksa bagian depan dan belakang mata. Pemeriksaan ini juga memungkinkan dokter melihat jika terdapat kelainan pada pupil.

4. Pilihan pengobatan

Polycoria: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi operasi atau pembedahan (unsplash.com/Jafar Ahmed)

Terkadang, orang dengan polycoria tidak membutuhkan perawatan apa pun karena penglihatan tidak begitu terpengaruh. Sementara itu, bagi individu yang penglihatannya menurun karena kondisi tersebut, pembedahan adalah salah satu pilihan pengobatan yang memungkinkan.

Sebuah studi kasus yang dimuat dalam jurnal Arquivos Brasileiros de Oftalmologia tahun 2016 menunjukkan bahwa pembedahan adalah pilihan pengobatan yang berhasil. Jenis operasi ini disebut pupilloplasty.

Selama prosedur berlangsung, dokter akan memotong jaringan iris dan membuang sambungan di antara kedua pupil. Operasi yang berhasil akan meningkatkan penglihatan pasien. Sayangnya, belum diketahui dengan jelas apakah pupilloplasty akan berhasil untuk orang dengan polycoria sejati.

5. Komplikasi

Polycoria: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi komplikasi polycoria (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Dilansir Healthline, komplikasi polycoria meliputi penglihatan kabur, penglihatan buruk, dan mudah silau. Komplikasi ini dipicu oleh iris dan pupil yang kurang mampu bekerja secara efektif.

Polycoria palsu bisa menjadi tanda dari sindrom Axenfeld-Rieger. Sindrom Axenfeld-Rieger merupakan sekelompok kelainan mata yang dapat memengaruhi perkembangan mata.

Akhir kata, kendati tampak aneh, tetapi polycoria tidak selalu memengaruhi penglihatan sehingga tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, jika pengobatan diperlukan, sejauh ini pupilloplasty merupakan perawatan yang menunjukkan keberhasilan.

Baca Juga: 17 Penyebab Penglihatan Kabur pada Satu Mata

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya