5 Masalah Mulut yang Rentan Dialami Orang Lanjut Usia, Waspadalah!

2. Penyakit gusi

ilustrasi gigi dan mulut (pexels.com/Anna Shvets)

Banyak orang dewasa yang lebih tua memiliki masalah gusi yang disebabkan oleh bakteri dalam plak, yang mengiritasi gusi, membuatnya bengkak, merah, dan mudah berdarah. Salah satu alasan mengapa penyakit gusi banyak dialami oleh orang lanjut usia adalah karena kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit hingga stadium lanjut. Namun, jika tidak diobati, penyakit gusi dapat merusak gusi, tulang, dan ligamen yang menopang gigi yang menyebabkan gigi tanggal.

Untungnya, melalui kunjungan rutin ke dokter gigi, penyakit gusi dapat diobati atau dicegah sepenuhnya. Jadi, jangan malas untuk memeriksakan gigi secara rutin.

Baca Juga: Kenali Mukokel, Benjolan di Area Mulut, Penyebab dan Pengobatannya! 

3. Kanker mulut

ilustrasi perawatan dengan dokter gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut American Cancer Society, ada sekitar 35 ribu kasus kanker mulut, tenggorokan, dan lidah yang didiagnosis setiap tahunnya. Rata-rata orang yang didiagnosis dengan kanker ini memiliki usia 62 tahun.

Kunjungan ke dokter gigi secara teratur penting. Pada stadium awal, kanker mulut tidak menimbulkan rasa sakit. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa. Selama kunjungan gigi, dokter akan memeriksa tanda-tanda kanker mulut. Beberapa gejala yang mungkin kamu lihat, meliputi luka terbuka, bercak putih atau kemerahan, dan perubahan pada bibir, lidah, dan lapisan mulut yang berlangsung selama lebih dari dua minggu.

4. Radang gusi

ilustrasi perawatan dengan dokter gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gusi yang merah, bengkak, dan berdarah setiap kali kamu menyikat atau menggunakan benang gigi merupakan tanda kemungkinan kamu menderita gingivitis. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa semakin buruk.

Peradangan gusi memiliki hubungan yang erat dengan kondisi kesehatan serius lainnya, seperti masalah pernapasan, diabetes, strok, bahkan penyakit jantung. Oleh sebab itu, penting untuk tidak membiarkan masalah pada gusi.

5. Periodontitis

ilustrasi perawatan dengan dokter gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Radang gusi yang dibiarkan dapat berkembang menjadi periodontitis, penyakit gusi yang menyebabkan infeksi pada gusi, tulang rahang, dan ligamen yang menopang gigi. Saat gusi terlepas dari gigi, ini akan membentuk kantong yang dalam, menciptakan ruang terbuka bagi plak berisi bakteri untuk terkumpul.

Apabila tidak diobati, ada risiko lebih tinggi mengalami gusi surut, gigi goyah, kerusakan tulang rahang, dan kehilangan gigi. Untuk itu, pasien dengan kondisi ini direkomendasikan mengunjungi dokter gigi demi mendapatkan dukungan struktur gigi dan mencegah penyakit periodontal lebih lanjut.

Jika kamu terbiasa melakukan tindakan pencegahan di rumah, seperti menyikat gigi dan flossing secara teratur, kamu akan memiliki gigi sehat yang bertahan lama. Selain itu, deteksi dini adalah pertahanan terbaik terhadap masalah gigi. Jadi, pastikan untuk mengunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk pembersihan dan pemeriksaan rutin.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Lansia, Rutin Praktikkan!