5 Manfaat Penting USG selama Kehamilan, Jangan Sampai Terlewat!
ilustrasi foto hasil USG (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, perempuan akan secara rutin menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG). Ini adalah tes yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran janin yang sedang berkembang serta plasenta dan rahim ibu. Umumnya, ibu hamil disarankan untuk melakukan USG sebanyak 3 kali selama kehamilan.
Pemeriksaan ini biasanya merupakan momen yang membahagiakan, utamanya untuk orangtua yang tidak sabar mengetahui jenis kelamin calon bayinya. Namun, sebenarnya, USG memiliki fungsi diagnostik yang jauh lebih penting yang dapat memberikan informasi penting kepada orangtua mengenai kesehatan bayi.
Di sini, kita akan mempelajari secara rinci apa saja pentingnya melakukan USG selama kehamilan selain untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Berikut ini informasinya yang telah dihimpun dari laman Mayo Clinic dan Birth Injury Lawyer Alliance.
1. Mengonfirmasi usia kehamilan
ilustrasi foto USG (unsplash.com/Omar Lopez)Dalam istilah medis, kehamilan cukup bulan adalah kehamilan yang usianya antara 37 hingga 41 minggu. Mengetahui usia kehamilan sangat penting karena beberapa alasan. Misalnya, pertumbuhan bayi akan diukur dengan grafik yang ditetapkan untuk memastikan bayi berkembang secara normal.
Secara umum, usia kehamilan akan diverifikasi berdasarkan kapan perempuan mengalami menstruasi terakhirnya untuk mengonfirmasi perkiraan tanggal kelahiran, serta memastikan bayi tidak dilahirkan terlalu dini atau terlalu terlambat.
Selain itu, usia janin juga dapat diketahui dengan USG. Bahkan, USG menawarkan tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam memprediksi usia janin.
2. Mengonfirmasi jumlah bayi dalam kandungan
ilustrasi USG (pexels.com/MART PRODUCTION)Tujuan lain dari USG adalah untuk mengetahui jumlah bayi dalam kandungan. Jika penyedia layanan kesehatan mencurigai ibu hamil mengandung lebih dari satu bayi atau hamil kembar, USG mungkin dilakukan untuk memastikan jumlah bayi.
Kehamilan dengan bayi lebih dari satu membawa risiko khusus dan harus dipantau secara teratur. Komplikasi seperti twin to twin transfusion syndrome dan inkompetensi serviks memerlukan perhatian segera jika komplikasi ingin dihindari.
Baca Juga: 7 Pantangan Pasca Operasi Caesar, Biar Lekas Sembuh
Editor’s picks
3. Mengetahui bila ada masalah dengan plasenta
ilustrasi USG (pexels.com/MART PRODUCTION)Selama kehamilan, posisi plasenta di dalam rahim menjadi sangat penting bagi kesehatan bayi dan ibu. USG dapat dilakukan untuk mengetahui posisi plasenta dan mengidentifikasi komplikasi seperti:
- Plasenta previa: Kondisi ketika plasenta terletak sangat rendah di dalam rahim, di samping atau menutupi serviks. USG dapat membantu menentukan apakah posisi plasenta membahayakan sehingga persalinan harus dilakukan melalui operasi sesar.
- Vasa previa: Kondisi saat pembuluh darah bayi melintasi atau berjalan di dekat leher rahim. Pembuluh darah ini berisiko pecah saat selaput ketuban ibu pecah, karena tidak didukung oleh tali pusat atau jaringan plasenta. Pasien dengan vasa previa mungkin memerlukan rawat inap selama kehamilan.
- Plasenta akreta: Ini adalah kondisi ketika pembuluh darah dan bagian lain dari plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Ini bisa menimbulkan masalah karena plasenta biasanya terlepas dari dinding rahim setelah melahirkan.
4. Mengevaluasi pertumbuhan bayi
ilustrasi foto hasil USG (pexels.com/Pavel Danilyuk)Penyedia layanan kesehatan dapat menggunakan USG untuk menentukan apakah bayi tumbuh pada tingkat yang normal. Melalui pemeriksaan USG, petugas medis akan memantau gerakan, pernapasan, dan detak jantung bayi.
Jika pertumbuhan bayi kurang dari yang diharapkan, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah dengan plasenta atau kesehatan bayi. Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter mungkin akan memberikan tindakan medis.
5. Mengetahui posisi janin sebelum melahirkan
ilustrasi ultrasonografi (pexels.com/MART PRODUCTION)Sebagian besar bayi memiliki posisi kepala di bawah pada akhir trimester ketiga. Namun, itu tidak selalu terjadi.
Saat melahirkan, sangat penting untuk mengetahui posisi bayi karena ini memengaruhi cara persalinan. Pencitraan dengan USG dapat mengonfirmasi posisi bayi sehingga penyedia layanan kesehatan dapat mendiskusikan pilihan persalinan yang paling sesuai.
Sudah jelas bahwa USG memiliki tujuan yang sangat penting selama kehamilan. Untuk itu, jangan lewatkan pemeriksaan rutin dan USG untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan optimal. Dan, bila dokter mendeteksi adanya masalah, maka penanganan akan segera diberikan.
Baca Juga: Sebelum Menjalani Operasi Caesar Kedua, Perhatikan 5 Hal Ini!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
