Ternyata Ada 9 Faktor Fisik Penyebab Depresi, Apa Saja?

Depresi pada umumnya dicetuskan oleh peristiwa hidup tertentu. Nyatanya, peristiwa menyedihkan atau traumatis tak selalu diikuti oleh depresi. Hal ini karena adanya faktor-faktor lain yang ikut berperan dalam mengubah atau memengaruhi hubungan tersebut.
Depresi jarang dipicu oleh satu faktor saja, tetapi lebih sering disebabkan oleh berbagai faktor yang berinteraksi dalam berbagai kombinasi, sehingga menciptakan suatu kondisi tertentu yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat dan frekuensi depresi.
Seperti halnya penyakit lain, penyebab depresi yang sesungguhnya tidak dapat diketahui secara pasti. Namun, telah ditemukan sejumlah faktor fisik yang bisa memengaruhinya.
Kemungkinan, ada unsur bawaan penting yang membuat beberapa orang lebih mudah mengalami depresi. Gabungan dari ketidakseimbangan biologis dan psikologis itulah yang menyebabkan timbulnya depresi.
Lantas, apa saja faktor fisik yang berkontribusi dalam menyebabkan depresi? Berikut ini penjelasannya.
1. Faktor genetik
Bila ada seseorang yang salah satu anggota keluarganya menderita depresi berat, ia berisiko lebih besar untuk juga mengalaminya. Risiko terbesarnya adalah pada kembar identik yang terkena depresi.
Sulit untuk menghitung tingkat risiko karena pengaruh dari gen berbeda untuk tiap tipe depresi. Pengaruh gen lebih penting pada depresi berat daripada depresi ringan, dan lebih penting pada individu muda yang menderita depresi daripada individu yang lebih tua. Gen lebih berpengaruh pada orang-orang yang punya periode mood tinggi dan mood rendah atau gangguan bipolar.
Menurut sebuah penelitian berjudul "A Population-Based Twin Study of Major Depression in Women: The Impact of Varying Definitions of Illness" dalam jurnal Archives of General Psychiatry tahun 1992, anak kembar berbagi faktor risiko terhadap neurotisme dan depresi berkisar antara 70 persen karena genetik, 20 persen karena faktor lingkungan, dan 10 persen akibat penyebab langsung depresi berat.
Artinya, jika salah satu anak kembar terdeteksi menderita depresi berat, saudara kembarnya memiliki faktor risiko yang besar mengalami depresi juga.