7 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit 

Bisa berpotensi membahayakan pasien

Rumah sakit berfungsi sebagai tempat untuk perawatan dan pengobatan, termasuk perawatan inap, rawat jalan, serta berbagai layanan kesehatan lainnya. Di tempat ini, ada banyak tenaga kerja baik dari latar belakang medis maupun non medis yang berisiko tinggi terhadap bahaya potensial.

Selain menjadi tempat penyembuhan, rumah sakit juga dapat menjadi sumber berbagai penyakit. Sumber penyakit ini dapat berasal baik dari pasien yang sedang dirawat maupun dari pengunjung yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Mikroorganisme penyakit dapat bertahan dan berkembang di lingkungan rumah sakit, seperti udara, air, lantai, makanan, serta peralatan medis dan non medis. Infeksi yang mempengaruhi seseorang dan disebabkan oleh lingkungan rumah sakit disebut infeksi nosokomial.

Infeksi nosokomial adalah jenis infeksi yang didapat ketika seseorang berada di rumah sakit atau sedang menjalani perawatan di sana.

Penularan melalui tenaga medis dapat terjadi melalui kontaminasi pada tangan mereka atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh lainnya, serta udara yang terkontaminasi melalui bersin atau batuk.

Sementara itu, penularan melalui lingkungan dapat terjadi melalui tikus, gigitan nyamuk, kontak dengan cairan tubuh, sirkulasi udara di rumah sakit, makanan, obat-obatan, air minum, dan fasilitas kebersihan di rumah sakit.

Ada beragam mikroorganisme yang menjadi penyebab infeksi nosokomial di rumah sakit. Yuk, kenali satu per satu!

1. Staphylococcus epidermidis

7 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Bakteri Staphylococcus_epidermidis. (commons.wikimedia.org/PD-USGov-HHS-CDC)

Staphylococcus epidermidis, termasuk dalam genus Staphylococcus, adalah bakteri yang sering ditemukan di udara pada instalasi rumah sakit. Biasanya bakteri ini hidup secara alami di kulit dan membran mukosa manusia.

Infeksi Staphylococcus epidermidis bisa terjadi ketika bakteri ini membentuk biofilm pada alat-alat medis di rumah sakit, menyebabkan penularan di lingkungan rumah sakit (infeksi nosokomial).

Bakteri ini cenderung menyerang individu yang rentan atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan AIDS, pasien kritis, pengguna obat terlarang, bayi yang baru lahir, serta pasien rumah sakit yang menjalani perawatan dalam jangka waktu lama.

2. Pseudomonas aeruginosa

7 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Bakteri Pseudomonas aeruginosa. (flickr.com/Microbe World)

Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri patogen bersifat oportunistik yang mengakibatkan infeksi di lingkungan nosokomial terkait penggunaan ventilator, yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) serta pneumonia.

Sebagai patogen yang bersifat oportunistik, Pseudomonas aeruginosa memiliki beberapa faktor mendukung, seperti kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan, mekanisme resistansi terhadap berbagai jenis antibiotik, dan bahan disinfektan.

Selain ISK, Pseudomonas aeruginosa juga merupakan penyebab pneumonia nosokomial. Pneumonia ini merupakan salah satu jenis infeksi nosokomial yang sering terjadi pada pasien setelah mengalami ISK.

3. Klebsiella sp.

7 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/RDNE Stock project)

Klebsiella sp. adalah sekelompok bakteri gram negatif dari keluarga Enterobactericeae. Bakteri ini dapat ditemukan di saluran pencernaan dan saluran pernapasan manusia. Jenis Klebsiella sp. yang umumnya menyebabkan infeksi nosokomial adalah Klebsiella pneumonia dan Klebsiella oxytoca.

Resistansi terhadap Klebsiella sp. telah menjadi permasalahan serius di lingkungan rumah sakit karena penyebaran infeksi nosokomial melalui penggunaan kateter urine yang tidak steril.

Penggunaan kateter urine yang tidak steril dapat meningkatkan risiko bakteri urine hingga 5–10 persen per hari. Hal ini berpotensi berbahaya karena dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya ISK, pielonefritis, dan sepsis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian.

Baca Juga: Bakteri Wolbachia pada Nyamuk Bisa Mengurangi Replikasi Virus Dengue

4. Escherichia coli

7 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Bakteri Escherichia coli. (wikimedia.org/NIAID)

Escherichia coli mempunyai faktor yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk menyerang saluran kemih dan menyebabkan infeksi. Bakteri ini sebenarnya merupakan bagian normal dari flora usus, sering kali menjadi penyebab utama ISK dan termasuk infeksi yang terjadi di lingkungan perawatan medis.

Kehadiran Escherichia coli yang makin resistan terhadap berbagai jenis antibiotik telah menjadi masalah serius dalam pengobatan ISK menjadi sulit. Penggunaan kateter dalam saluran kemih dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri, sementara aliran yang tidak lancar dari kateter bisa menyebabkan urine tertahan di dalam kandung kemih, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri.

ISK terkait penggunaan kateter bisa berkembang menjadi komplikasi serius, seperti orkitis, epididimitis, dan prostatitis pada laki-laki, serta pielonefritis, sistitis, endokarditis, osteomielitis vertebra, dan meningitis pada semua pasien.

5. Shigella sp.

7 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Bakteri Shigella. (phil.cdc.gov/Medical Illustrator: Stephanie Rossow)

Shigella sp. adalah jenis bakteri yang ada di saluran pencernaan, terutama di daerah anus dan feses, di mana usus besar menjadi tempat pertumbuhannya.

Bakteri ini dapat terkontaminasi dan menyebar melalui berbagai cara seperti dari anus ke kateter, dari lingkungan kamar mandi ke tangan melalui kontak langsung, serta dari tangan ke kateter, pakaian, selimut, kasur, dan objek lain di sekitar unit perawatan intensif menjadi sarana penyebarannya.

6. Enterobacter sp.

7 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit ilustrasi bakteri (pexels.com/Edward Jenner)

Bakteri Enterobacter sp. termasuk dalam famili Enterobactericeae dan biasanya hidup dalam usus manusia. Bakteri ini umumnya tidak mengakibatkan penyakit jika tidak berinteraksi dengan jenis bakteri lain.

Enterobacter sp. tidak sendirian dalam menyebabkan penyakit dan salah satu spesies yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia adalah Enterobacter aerogenes. Enterobacter aerogenes memiliki kapsul kecil, dapat ditemukan hidup bebas atau di saluran pencernaan, dan dapat menyebabkan ISK dan sepsis.

7. Staphylococcus aureus

7 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Bakteri Staphylococcus aureus. (flickr.com/NIAID)

Staphylococcus berasal dari gabungan kata "staphylo" yang merujuk pada kelompok buah anggur dan "coccus" yang menggambarkan bentuk bulatnya serta termasuk dalam kategori bakteri gram positif.

Di bawah mikroskop, bakteri ini memiliki bentuk bulat dan biasanya terkelompok seperti anggur. Genus Staphylococcus memiliki 31 spesies, kebanyakan tidak berbahaya, yang umumnya menetap di kulit dan membran lendir manusia serta organisme lainnya. Selain itu, bakteri ini juga termasuk mikroba tanah yang tersebar di seluruh dunia.

Bakteri ini sering dijumpai sebagai bagian dari flora normal pada kulit dan membran lendir manusia. Namun, bisa menjadi penyebab infeksi pada manusia maupun hewan.

Beberapa jenis dari bakteri ini dapat menghasilkan enterotoksin yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Staphylococcus dapat diisolasi dari bahan klinik, carrier individu, makanan, serta lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Hati-hati, 7 Bakteri Ini Bisa Menular lewat Toilet!

Fatmawati Rahim Photo Writer Fatmawati Rahim

Oh. Hi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya