12 Gejala Awal Penyakit Lupus, Wajib Kamu Kenali!

Dilansir Healthline, sekitar 90 persen orang dengan penyakit lupus mengalami kelelahan dengan tingkat yang berbeda-beda. Walaupun tidur siang bisa membantu, tetapi hal tersebut bisa menyebabkan insomnia pada malam hari. Cobalah untuk tetap aktif pada siang hari walaupun merasa lelah. 

Demam ringan (antara 36,9 dan 38,3 derajat Celcius) tanpa penyebab jelas juga bisa menjadi gejala awal lupus. Orang dengan penyakit autoimun ini mungkin mengalami demam seperti ini terus-menerus.

Gejala demam ringan ini bisa merupakan gejala peradangan, infeksi, atau peningkatan yang akan segera terjadi. Apabila mengalami demam ringan secara berulang, temuilah dokter.

Lupus menyebabkan peradangan luas yang biasanya melibatkan kulit, terutama kulit wajah dan kulit kepala. Lupus dapat menyebabkan rambut di kulit kepala menipis secara bertahap, meskipun beberapa orang kehilangan sejumput rambut. Kehilangan alis, bulu mata, janggut, dan rambut tubuh juga mungkin terjadi, mengutip Mayo Clinic.

Tanda awal lupus lainnya adalah ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan batang hidung, seperti dilansir WebMD. Masalah kulit umum lainnya termasuk kepekaan terhadap matahari dengan kulit mengelupas, bintik-bintik merah, atau ruam ungu bersisik di beberapa bagian tubuh, termasuk wajah, leher, dan lengan. Beberapa orang juga mengembangkan seriawan.

Peradangan pada sistem paru adalah gejala lain yang mungkin dari lupus. Paru-paru menjadi meradang, dan pembengkakan dapat meluas ke pembuluh darah paru-paru. Bahkan, diafragma mungkin terpengaruh. Semua kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada saat mencoba menarik napas (nyeri dada pleuritik).

Seiring waktu, masalah pernapasan akibat lupus dapat mengecilkan ukuran paru-paru. Nyeri dada yang berkelanjutan dan sesak napas menjadi ciri kondisi ini. Kadang-kadang disebut sindrom paru-paru menyusut. Otot-otot diafragma sangat lemah sehingga tampak bergerak ke atas dalam gambar CT scan, mengutip dari Lupus Foundation of America.

Masalah ginjal adalah salah satu gejala lupus yang paling umum, tetapi ini mungkin tidak disadari, meskipun beberapa orang mengalami pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki.

Mungkin juga ada darah dalam urine, tetapi dalam jumlah mikroskopis yang hanya bisa dideteksi oleh tes laboratorium. Atau adanya tekanan darah tinggi, yang mana ini belum tentu disebabkan oleh penyakit ginjal.

Peradangan akibat lupus dapat menyebabkan sendi sakit, kaku, dan bengkak, terutama pada pagi hari. Pada awalnya gejala ini mungkin ringan dan secara bertahap menjadi lebih jelas. Seperti gejala lupus lainnya, masalah persendian bisa datang dan pergi.

Apabila obat nyeri yang dijual bebas tidak membantu, buat janji temu dengan dokter. Nantinya dokter akan membantu menentukan apakah masalah sendi tersebut disebabkan oleh lupus atau kondisi lain, misalnya artritis.

Sebetulnya masalah pencernaan tidak umum pada lupus. Akan tetapi, beberapa orang mungkin mengalami sakit perut, mual, muntah, kesulitan menelan, atau radang hati atau pankreas. Hal ini dapat berhubungan dengan lupus itu sendiri atau obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut. Beberapa orang cenderung mengalami penurunan berat badan selama lupus kambuh.

Tidak jarang orang dengan lupus mengembangkan penyakit tiroid autoimun. Tiroid membantu mengontrol metabolisme tubuh. Tiroid yang berfungsi buruk dapat memengaruhi organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan hati. Ini juga dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan. Gejala lain termasuk kulit dan rambut kering, dan suasana hati fluktuatif.

Ketika tiroid kurang aktif, kondisi ini dikenal sebagai hipotiroidisme. Hipertiroidisme disebabkan oleh tiroid yang terlalu aktif. Tersedia perawatan untuk mengembalikan metabolisme.

Orang dengan lupus mungkin mengalami mulut kering. Mata mungkin akan terasa seperti berpasir dan kering. Ini karena beberapa orang dengan lupus mengembangkan penyakit Sjogren, gangguan autoimun lainnya.

Penyakit tersebut menyebabkan kelenjar yang bertanggung jawab untuk air mata dan air liur tidak berfungsi, dan limfosit dapat menumpuk di kelenjar. Dalam beberapa kasus, perempuan dengan lupus dan penyakit Sjogren mungkin juga mengalami kekeringan pada vagina dan kulit.

Lupus dapat menyebabkan kuku retak atau lepas. Kuku mungkin berubah warna dengan bintik-bintik biru atau kemerahan di bagian dasar kuku. Bintik-bintik di dasar kuku ini merupakan akibat dari pembuluh darah kecil yang meradang. Pembengkakan juga bisa membuat kulit di sekitar pangkal kuku terlihat merah dan bengkak.

Beberapa orang dengan lupus mengembangkan kondisi yang disebut fenomena Raynaud. Jari-jari tangan dan kaki menjadi sakit, mati rasa, dan kesemutan sebagai respons atas suhu dingin atau stres emosional.

Ini terjadi ketika pembuluh darah kecil kejang dan membatasi aliran darah ke daerah tersebut. Selama serangan, jari tangan dan kaki bisa menjadi putih atau biru. Seseorang juga bisa mengalami fenomena Raynaud tanpa ada lupus atau komplikasi kesehatan serius.

Itulah gejala awal penyakit lupus yang perlu kamu waspadai tanda-tandanya. Bila mengalami satu atau beberapa gejalanya, segera temui dokter.

Diagnosis lupus mungkin rumit. Penyakit ini bisa tampak seperti kondisi lain, dan sering kali butuh perjalanan yang berbeda pada orang yang berbeda pula. Banyak orang yang memilikinya selama bertahun-tahun sebelum mengembangkan gejala.

Meskipun tidak ada satu tes untuk lupus, protein tertentu biasanya muncul dalam darah pasien. Tes darah untuk antibodi anti-nuklear dapat memberi petunjuk penting. Tes laboratorium lainnya dapat memeriksa jumlah sel, fungsi ginjal, dan waktu pembekuan. Biopsi jaringan dari organ yang terlibat seperti kulit atau ginjal terkadang membantu diagnosis.