Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang balita makan roti putih.
ilustrasi balita makan roti putih (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Intinya sih...

  • Heboh curhat seorang ibu yang mengaku telah ditipu sebuah toko roti yang menggunakan embel-embel produk "gluten free, dairy free, egg free, vegan, stevia, dan plant based." Anaknya mengalami reaksi parah setelah pertama kali mencicipi kue tersebut secara langsung, termasuk ruam parah dan bengkak di tubuh dan wajah.

  • Gluten adalah sejenis protein pada biji-bijian seperti gandum, rye, dan barli. Protein ini banyak ditemukan dalam makanan yang menggunakan bahan-bahan tersebut, bisa juga ada dalam obat-obatan, vitamin, atau suplemen yang mengandung sedikit ekstrak dari biji-bijian itu.

  • Intoleransi gluten, juga dikenal sebagai sensitivitas gluten dan sensitivitas gluten non-celiac (non-celiac gluten sensitivity), adalah kondisi ketika tubuh bereaksi buruk terhadap konsumsi gluten. Kondisi ini bersifat kronis dan dapat berdampak negatif pada kesehatan serta tumbuh kembang anak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Media sosial dihebohkan dengan curhat seorang ibu bernama Felicia Elizabeth. Dalam akun Instagram pribadinya, @feliz88belizz, ia mengaku telah ditipu sebuah toko roti yang menggunakan embel-embel produk "gluten free, dairy free, egg free, vegan, stevia, dan plant based."

Berlangganan sejak September 2024, Felicia merasa bahagia karena menemukan toko roti tersebut (ia sebut sebagai Bakery X). Hal ini dilatarbelakangi diet ketat yang ia jalani selama menyusui anak semata wayangnya, Kai (17 bulan).

"Wah saya happy luar biasa. Mahal? Iya, sangat mahal. Tapi, apa boleh buat, saya BUTUH. Jadi sudah 1 tahun saya langganan sama bakery ini," tulisnya di Instagram Story pada Selasa (7/10/2025).

Kai diketahui mengidap eksim sejak usia tiga bulan. Karena masih menyusui sang buah hati, dokter menyarankan ia untuk puasa gluten, telur, susu, kacang-kacangan, dan produk turunannya. Jadi, selama selama satu tahun, Kai mengonsumsi kue-kue dari Bakery X melalui ASI Felicia.

Petaka muncul pada 11 Agustus 2025 saat Kai pertama kali mencicipi kue tersebut secara langsung. Ruam parah dan bengkak bermunculan sekujur tubuh dan wajah Kai.

"Ternyata dampaknya begitu HEBAT. Hanya butuh hitungan jam langsung FLARE UP 1 badan. Sebelumnya gak separah itu. Yang saya salahkan selama 1 tahun itu adalah makanan-makanan lain," ujarnya.

Gluten adalah sejenis protein yang terdapat pada biji-bijian seperti gandum, rye, dan barli. Protein ini banyak ditemukan dalam makanan yang menggunakan bahan-bahan tersebut, tetapi juga bisa ada dalam obat-obatan, vitamin, atau suplemen yang mengandung sedikit ekstrak dari biji-bijian itu.

Intoleransi gluten, yang juga dikenal sebagai sensitivitas gluten (gluten sensitivity), sensitivitas gluten non-celiac (non-celiac gluten sensitivity), atau sensitivitas gandum non-celiac (non-celiac wheat sensitivity), adalah kondisi ketika tubuh bereaksi buruk terhadap konsumsi gluten. Kondisi ini bersifat kronis dan dapat berdampak negatif pada kesehatan serta tumbuh kembang anak.

Ada beberapa gejala yang berkaitan dengan intoleransi gluten. Seorang anak bisa mengalami salah satu, beberapa, atau bahkan semuanya jika ia sensitif terhadap gluten.

Gejala intoleransi gluten pada anak

Dibandingkan dengan orang dengan penyakit celiac, orang dengan non-celiac gluten sensitivity (NCGS) cenderung mengalami lebih banyak gejala yang tidak cuma berkaitan dengan pencernaan. Gejala ini bisa muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi gluten. Berikut beberapa di antaranya:

  • Brain fog”: Ini merupakan gejala paling umum pada sensitivitas gluten. Anak yang mengalami brain fog sering merasa lelah, seperti baru bangun tidur, mudah lupa, dan kesulitan fokus atau menyelesaikan tugas.

  • Sakit kepala atau migrain: Sakit kepala kronis pada anak bukanlah hal yang normal. Jika sering terjadi, sebaiknya diperiksakan ke dokter karena bisa menjadi tanda sensitivitas gluten.

  • Pusing.

  • Jerawat atau ruam kulit: Ruam menetap mirip eksim, biasanya gatal, dan sering muncul di siku, lutut, bokong, atau belakang leher.

  • Nyeri sendi: Nyeri kronis pada sendi besar (siku, tangan, lutut, pergelangan kaki) disertai rasa kaku.

  • Neuropati: Kesemutan atau mati rasa di jari, lengan, atau kaki. Gejala ini jelas menandakan adanya masalah kesehatan dan bisa muncul pada orang dengan sensitivitas gluten.

  • Diare, perut kembung, atau konstipasi.

  • Perubahan suasana hati: Gejala depresi seperti kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari atau meningkatnya rasa cemas dapat muncul akibat intoleransi gluten.

  • Perut kembung: Peningkatan gas, perut terasa penuh, atau tampak membesar bisa menjadi tanda NCGS.

Apa yang harus dilakukan?

ilustrasi memeriksakan bayi ke dokter anak (freepik.com/pressfoto)

Curiga anak sensitif terhadap gluten? Sebelum menghilangkan gluten dari pola makannya, orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau gastroenterolog untuk tes penyakit celiac. Pastikan anak tidak mengurangi konsumsi gluten sebelum tes dilakukan karena itu bisa membuat hasil tes tampak negatif meski sebenarnya anak mengidap penyakit tersebut.

Jika hasil tes celiac negatif, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebab lain. Beberapa kondisi yang gejalanya mirip dengan NCGS di antaranya parasit usus, sindrom iritasi usus besar, small intestinal bacterial overgrowth (SIBO), intoleransi fruktosa atau laktosa, alergi gandum, atau sensitivitas terhadap bahan tambahan makanan seperti MSG atau sorbitol.

Setelah celiac dan kondisi lain disingkirkan, cara terbaik untuk mengetahui apakah anak benar-benar sensitif terhadap gluten adalah dengan menghilangkan makanan mengandung gluten dari pola makannya dan melihat apakah gejala membaik. Biasanya dokter akan mengonfirmasi gluten sebagai penyebab jika gejala kembali muncul setelah gluten dimasukkan lagi ke dalam pola makan anak.

Jika anak didiagnosis memiliki sensitivitas gluten, penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menyusun pola makan bebas gluten yang sehat.

Referensi

"Symptoms of Gluten Sensitivity in Children." Thrive Pediatrics. Diakses Oktober 2025.

"The Signs and Symptoms of Gluten Sensitivity." The Children's Hospital of Philadelphia. Diakses Oktober 2025.

Editorial Team