Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suplemen melatonin (pexels.com/Kelly Lacy)

Melatonin adalah hormon neurotropik dengan gugus antioksidan indolamina, yang disintesis oleh kelenjar pineal yang terletak di dalam otak dari senyawa asam amino triptofan. Sederhananya, melatonin adalah hormon alami tubuh yang berperan penting dalam mengatur pola tidur.

Melatonin kini juga telah hadir dalam bentuk suplemen untuk membantu meningkatkan kualitas tidur peminumnya. Biasanya melatonin seperti ini dibuat secara sintesis di laboratorium.

Suplemen melatonin sering digunakan untuk melawan insomnia dan meningkatkan kualitas tidur dalam berbagai kondisi, misalnya saat mengalami jet lag, menyesuaikan siklus tidur, dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa reaksi yang bisa dialami tubuh saat mengonsumsi suplemen melatonin.

1. Suplemen ini mampu mempengaruhi ritme sirkadian

ilustrasi ritme sirkadian (pexels.com/AnneMcCarthy)

Mengapa hal ini bisa terjadi bagi tubuh? Ya, karena memang teorinya adalah bahwa mengonsumsi melatonin dapat membantu kondisi sulit tidur.

Menurut sebuah penelitian berjudul "Melatonin for the prevention and treatment of jet lag" dalam Cochrane Database of Systematic Reviews tahun 2012 menunjukkan bahwa ini sangat membantu ketika melatonin alami seseorang rusak atau terganggu. Ini biasanya terjadi pada pekerja shift malam, mengalami jet lag, atau gangguan tidur sementara. Ini terjadi ketika jam internal tubuh tidak sinkron dengan isyarat zona waktu yang baru.

Seperti fungsinya, melatonin memang bisa bikin mengantuk, tetapi ini bukan obat "hipnotis" yang baik kecuali jika kamu mencoba untuk tidur pada fase sirkadian yang "salah", seperti pekerja shift malam yang tidur di siang hari atau mencoba tidur di zona waktu baru setelah melakukan perjalanan internasional.

2. Efeknya terkadang tidak dirasakan

Editorial Team

Tonton lebih seru di