6 Risiko Bahaya Jika Kamu Langsung Tidur setelah Sahur

- Saat kamu berbaring atau tidur setelah makan, asam lambung dapat naik dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
- Kebiasaan langsung tidur setelah sahur dapat memicu penumpukan lemak di dalam tubuh.
- Sebagai aturan umum, sarannya adalah menunggu sekitar tiga jam jika ingin tidur setelah makan.
Selama puasa Ramadan, banyak perubahan yang terjadi, terutama pola makan dan pola tidur. Tidur mungkin jadi lebih larut karena banyak yang memanfaatkannya untuk beribadah, lalu harus bangun lebih awal karena harus sahur.
Selesai sahur, beberapa orang yang memilih untuk kembali tidur. Ternyata, kebiasaan ini tidak baik, lo. Berikut ini adalah sejumlah risiko bahaya yang bisa terjadi bila kamu langsung tidur setelah sahur.
1. Refluks asam dan heartburn

Saat kamu berbaring atau tidur setelah makan, asam lambung dapat naik dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Hal ini lebih mungkin terjadi jika kamu mengidap refluks asam lambung atau penyakit refluks gastroesofagus (GERD).
GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung sering naik kembali ke esofagus (saluran yang menghubungkan tenggorokan ke lambung). Lapisan esofagus dapat teriritasi oleh refluks asam ini.
2. Tubuh jadi lemas
Buat kamu yang lebih memilih makan sahur tengah malam karena ingin tidur lebih lama, maka sebaiknya kebiasaan ini segera diubah. Ini karena makan besar yang dilanjutkan dengan tidur lama justru akan menurunkan kualitas tidur. Hal ini disebabkan karena masih dibutuhkan aktivitas ekstra pada lambung untuk mencerna makanan.
3. Berat badan naik

Kebiasaan langsung tidur setelah sahur dapat memicu penumpukan lemak di dalam tubuh. Kenapa? Tidur setelah makan besar berarti tubuh tidak menggunakan energi yang diperolah dari makanan untuk beraktivitas. Artinya, kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan dari tubuh.
Apabila itu terus berlanjut, kebiasaan ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dari kelebihan kalori makin bertambah, apalagi jika makanan yang kamu konsumsi saat sahur tinggi karbohidrat dan lemak. Inilah yang bisa meningkatkan risiko naiknya berat badan.
4. Gangguan pencernaan
Langsung berbaring setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, yang juga disebut dispepsia, atau sering kali disebut maag.
Dispepsia sekumpulan gejala yang mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan. Beberapa gejala dispepsia di antaranya perut terasa penuh terutama saat sedang makan, sensasi panas pada area perut, serta nyeri ulu hati.
Perut yang penuh saat berbaring dapat membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna makanan dan menyebabkan perut kembung, gas, dan ketidaknyamanan.
5. Risiko terkena GERD meningkat

Kalau sering tidur setelah sahur, atau setelah jam makan lainnya, ada ancaman dari GERD.
GERD adalah kondisi yang terjadi akibat naiknya asam lambung lebih dari dua kali per minggu. Kondisi ini dapat memicu munculnya gejala berupa mulut pahit, mual, muntah, nyeri ulu hati, perut kembung, hingga rasa mengganjal ketika menelan.
Apabila tidak diobati, GERD dapat menempatkan kamu pada risiko masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.
Gejala umum GERD meliputi:
- Merasa ada makanan yang tersangkut di belakang tulang dada.
- Mual atau nyeri seperti terbakar di dada.
- Mual setelah makan
Gejala yang kurang umum adalah:
- Regurgitasi (keluarnya makanan dari lambung).
- Batuk atau mengi.
- Kesulitan menelan.
- Cegukan.
- Suara serak atau perubahan suara.
- Sakit tenggorokan
Gejala dapat memburuk saat membungkuk atau berbaring, atau setelah makan. Gejala juga dapat memburuk pada malam hari.
6. Sembelit
Lambung memerlukan waktu 2 hingga 3 jam setelah makan untuk mengosongkan dirinya. Namun, proses ini bisa terhambat bila kamu langsung tidur setelah makan. Bila dibiarkan, maka kamu akan mengalami sulit buang air besar atau sembelit.
Jadi, bagaimana cara mencegahnya? Hindari konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan kafein. Sebagai gantinya, masukkan buah-buahan dan sayur pada menu sahur agar pencernaanmu lancar.
Kapan waktu ideal untuk tidur setelah sahur?

Sebagai aturan umum, saran dari praktisi kesehatan adalah menunggu sekitar tiga jam jika ingin tidur setelah makan. Jeda waktu ini memungkinkan proses pencernaan berlangsung dan memberi waktu bagi isi lambung untuk bergerak ke usus halus.
Selain itu, apa yang kamu konsumsi juga bisa memengaruhi. Makanan dan minuman yang berbeda membutuhkan waktu yang berbeda untuk melewati lambung ke usus halus.
Cairan bening seperti air dan jus melewati lambung paling cepat. Dalam kasus ini, disarankan untuk menunggu setidaknya setengah jam setelah minum cairan untuk tidur.
Cairan yang lebih padat, seperti protein shake dan kopi dengan krimer, akan membutuhkan waktu lebih lama. Makanan padat, terutama yang berlemak tinggi, adalah yang paling lambat dicerna.
Intinya, makin lama jeda waktu antara waktu makan dan tidur makin baik.
Referensi
"Why You Should Avoid Sleeping Immediately After a Meal?" Continental Hospitals. Diakses Maret 2025.
"Bahaya Tidur Setelah Sahur dalam Kesehatan." Universitas Muhammadiyah Jakarta. Diakses Maret 2025.
"Lying Down After Eating: Good or Bad?" Redcliffe Labs. Diakses Maret 2025.
"Can Lying Down After Eating Cause Indigestion?" Healthline. Diakses Maret 2025.
"Bahaya Tidur setelah Sahur yang Sebaiknya Diwaspadai." Siloam Hospitals. Diakses Maret 2025.
"Gastroesophageal reflux disease." MedlinePlus. Diakses Maret 2025.
"Is Eating Before Bed Bad For You?" Verywell Health. Diakses Maret 2025.
"Is It Bad to Sleep Right After Eating?" Verywell Health. Diakses Maret 2025.