ilustrasi organ hati (freepik.com/macrovector)
Penyebab utama hipertensi portal yaitu sirosis. Sirosis merupakan jaringan parut pada hati. Kondisi ini bisa mengakibatkan dinding bagian dalam vena portal yang biasanya halus, menjadi tidak teratur. Ini dapat meningkatkan resistensi terhadap aliran darah, sehingga tekanan darah di vena portal meningkat. Selain itu, gumpalan darah juga bisa terbentuk di vena portal. Hal tersebut bisa meningkatkan tekanan aliran darah terhadap dinding pembuluh darah.
Sirosis bisa terjadi karena beberapa kondisi seperti hepatitis (penyakit radang) atau penyalahgunaan alkohol. Selain itu, penyakit autoimun hati seperti hepatitis autoimun, kolangitis sklerosis primer, dan primary biliary colangitis juga merupakan penyebab sirosis dan hipertensi portal, mengutip Healthline.
Penyebab sirosis lainnya termasuk:
- Penyakit hati berlemak nonalkohol.
- Fibrosis kistik.
- Penumpukan zat besi di tubuh.
- Saluran empedu yang kurang berkembang.
- Infeksi hati
- Reaksi terhadap obat-obatan tertentu, seperti metoreksat.
- Penggunaan jangka panjang dari obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan beberapa antibiotik.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena sirosis antara lain:
- Jenis kelamin laki-laki.
- Usia di atas 50 tahun.
- Diabetes tipe 2.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
Hipertensi portal nonsirosis idiopatik atau idiopathic non-cirrhotic portal hypertension (INCPH) mengacu pada hipertensi portal yang berkembang pada orang yang tidak memiliki sirosis. Penyebab INCPH meliputi:
- Bekuan darah di vena portal.
- Infeksi bakteri atau parasit kronis.
- Saluran empedu yang kurang berkembang.
- Memilki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Penyakit Crohn.
- Kelainan bawaan, termasuk sindrom Adams-Oliver dan sindrom Turner.