Dalam upaya mencari solusi untuk masalah infertilitas atau ketidaksuburan, tim peneliti dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, mengembangkan sebuah perangkat inovatif yang berpotensi merevolusi teknologi reproduksi berbantu. Alat kecil ini dirancang untuk menyederhanakan sekaligus mengotomatisasi pemisahan sel kumulus dari oosit (cumulus removal/CR), salah satu tahap penting dalam prosedur bayi tabung.
Berbeda dari metode manual yang rumit, chip bertenaga getar ini membuat proses lebih cepat, aman, serta hemat biaya. Bagi jutaan pasangan yang berjuang melawan infertilitas, teknologi ini membuka peluang akses lebih luas terhadap perawatan kesuburan, terutama di daerah dengan keterbatasan tenaga ahli atau fasilitas laboratorium.
“Platform ini bisa menjadi game-changer,” jelas Alireza Abbaspourrad, profesor di College of Agriculture and Life Sciences, Cornell, dalam sebuah rilis. “Lebih sedikit tenaga ahli yang dibutuhkan, risiko kontaminasi lebih kecil, hasil lebih konsisten, dan perangkatnya portabel serta terjangkau.”