Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu OPU dalam Prosedur Bayi Tabung?

ilustrasi prosedur OPU. (unsplash.com/CDC)
ilustrasi prosedur OPU. (unsplash.com/CDC)

Bagi pasangan suami istri yang kesulitan memiliki keturunan, bayi tabung adalah salah satu cara terbaik yang bisa ditempuh. Dalam pelaksanaannya, baik suami maupun istri harus melewati berbagai prosedur yang telah ditentukan oleh dokter sebelumnya. Salah satu tahapan penting yang harus dilakukan pihak istri yakni ovarium pick up (OPU) atau proses pengambilan sel telur yang matang.

Baru-baru ini, istri Rifky Balweel, Biby Alraen, diketahui sedang menjalani prosedur OPU sebagai program kehamilannya. Pasangan artis tersebut mengumumkannya melalui Instagram mereka. Keduanya juga meminta doa netizen agar prosedur tersebut berhasil. 

Prosedur OPU sendiri ditempuh melalui jalur operasi. Calon ibu akan diminta untuk melakukan serangkaian persiapan sebelum menjalani operasi OPU. Nah, berikut ini penjelasan lengkap mengenai apa itu OPU, serangkaian prosedur, hingga tingkat keberhasilan dan risikonya. 

1. Apa itu OPU?

ilustrasi suasana di ruang operasi. (pexels.com/Raul Infante Gaete)

OPU merupakan singkatan dari ovarium pick up atau proses pengambilan sel telur yang matang dari rahim seorang calon ibu. OPU ditempuh melalui jalur operasi yang dilakukan oleh dokter. Nantinya, sel telur yang telah diambil akan dimasukkan ke dalam tabung.

Setelah itu, seorang embriolog (staf lab yang sudah terlatih) akan memeriksanya untuk memastikan apakah sel telur tersebut berhasil didapatkan atau tidak. Jika sampel yang diambil sudah memenuhi kriteria atau bagus, maka sel telur tersebut akan disimpan dalam konsentrasi sperma 100 ribu/cc dari pihak suami. Ini artinya, proses bayi tabung konvensional bisa dijalankan.

2. Bagaimana prosedur lengkapnya?

ilustrasi seorang wanita yang habis menjalani operasi. (pexels.com/RND Stock Project)

Sebelum melakukan operasi OPU, calon ibu harus mempersiapkan beberapa hal yang diperintahkan oleh dokter, di antaranya:

  1. Mencukur rambut di area kemaluan dan sekitarnya sampai bersih.
  2. Tidak boleh menggunakan makeup, parfum, gigi palsu, nail art atau kuteks, serta lensa kontak.
  3. Puasa makan dan minum sampai selesai tindakan OPU.
  4. Disarankan untuk buang air kecil 10 menit sebelum tindakan.
  5. Menjalani injeksi HCG (ovidrel/suprefact) secara IM/SC 2-3 jari di bawah pusar.

Setelah semuanya dipersiapkan dengan matang, maka calon ibu sudah siap untuk melakukan operasi OPU. Adapun prosedur lengkapnya adalah sebagai berikut.

  1. Pasien diantar oleh perawat dari kamar persiapan ke kamar operasi.
  2. Setelah itu, pasien akan dibaringkan di meja operasi.
  3. Kemudian, dokter spesialis anestesi akan melakukan pembiusan ringan dan memberikan obat antinyeri.
  4. Ketika pasien sudah tertidur, dokter operator akan memulai tindakan dengan hygiene precausal (mencuci vagina).
  5. Lalu, dokter akan melakukan penyedotan sel telur dengan menggunakan jarum tipis yang ditusukkan ke indung telur dengan panduan alat USG Transvaginal.
  6. Sel telur yang sudah disedot bakal dimasukkan ke dalam tabung, kemudian diperiksa oleh embriolog untuk memastikan apakah sel telur tersebut didapatkan atau tidak.
  7. Setelah operasi selesai, pasien disadarkan lalu dipindahkan ke kamar pemulihan oleh perawat.

Perlu diketahui bahwa sperma suami dapat diambil dalam waktu 1--2 jam setelah operasi OPU atau menunggu konfirmasi lebih lanjut dari perawat. Alasannya, sel telur yang diambil bisa saja mengalami kerusakan atau terjadi kendala dalam tindakan OPU.

3. Berapa tingkat keberhasilannya?

ilustrasi melahirkan (unsplash.com/Jozemara Friorili Lemes)

Tingkat keberhasilan dari prosedur OPU ini bervariasi dan dibatasi oleh jumlah folikel yang tersedia di dalam ovarium. Mengutip dari Rossdales Veterinary Surgeon, jika calon ibu memiliki 16 atau lebih folikel yang cocok untuk diambil, maka diharapkan tingkat pemulihan oosit (sel telur yang belum matang) sebesar 50 persen. Jika setidaknya 6 dari oosit tersebut matang, maka diprakirakan akan menghasilkan embrio sebanyak 67 persen, tapi angka tersebut sama sekali tidak menjamin.

Jadi, untuk menghindari kekecewaan, dokter merekomendasikan agar calon ibu memiliki minimal 10 folikel yang cocok di antara kedua ovarium. Oleh sebab itu, sebelum melakukan tindakan OPU, dokter akan memeriksa pasien seminggu sebelum tindakan. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa pasien memiliki jumlah folikel yang mencukupi atau tidak. Jika jumlah folikel tidak memenuhi, maka dokter akan menyarankan pasien untuk menunda prosedur OPU dan bayi tabung.

4. Apa risiko dari tindakan OPU?

ilustrasi bayi (unsplash.com/Aditya Romansa)

Meskipun prosedur OPU dilakukan sebaik mungkin, pasien akan tetap mengalami risiko setelahnya. Calon ibu yang telah melakukan operasi OPU biasanya akan mengalami demam ringan, rasa tidak nyaman, bahkan pendarahan. Untuk mengantisipasi segala potensi risiko pascaoperasi, pasien biasanya akan diberi perawatan intensif di rumah sakit.

Perlu diketahui, setelah sel telur yang diambil dinyatakan cocok, maka sel telur tersebut akan dilebur dengan sperma yang juga sudah melalui tahap pengujian. Adapun cara lain untuk menyatukan sel telur dan sperma dalam prosedur bayi tabung dengan teknik ICSI (intracytoplasmic sperm injection). Ini adalah sebuah teknik yang dilakukan di bawah mikroskop bernama micromanipulator. Caranya, dengan menyuntikkan sperma langsung ke dalam sel telur. Jadi, setelah OPU dinyatakan berhasil, maka pasangan suami istri akan menuju tahapan-tahapan berikutnya yang sesuai dengan prosedur bayi tabung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiara Ananda
EditorMutiara Ananda
Follow Us