Heat Stroke, Kondisi Darurat akibat Tubuh Kepanasan

Bisa berakibat fatal, sehingga harus diwaspadai

Setelah beraktivitas di luar ruangan pada siang hari atau usai berolahraga berat, kita akan merasakan tubuh jadi lebih panas. Sejatinya itu respons normal, karena tubuh dapat mengembalikan suhu tubuh kembali normal. 

Namun, pada beberapa kondisi, tubuh tidak mampu mengatur suhu tubuh akibat peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi. Situasi ini bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan heat stroke.

Apa itu heat stroke? Berikut ini penjelasan seputar penyebab, gejala, sekaligus cara mencegah dan mengatasinya.

1. Apa itu heat stroke?

Heat Stroke, Kondisi Darurat akibat Tubuh Kepanasanilustrasi heat stroke dan heat exhaustion (mydr.com.au)

Berdasarkan laporan dalam jurnal Comprehensive Physiology, heat stroke adalah kondisi yang mengancam jiwa, yang secara klinis ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang berat.  

Kondisi ini dapat disertai dengan kegagalan sistem saraf pusat, sehingga sering menyebabkan perubahan kesadaran, delirium, kejang, dan koma.

Heat stroke terjadi akibat panas tubuh yang berlebihan, biasanya akibat paparan panas yang terlalu lama atau aktivitas fisik dalam suhu tinggi. Heat stroke dapat terjadi jika suhu tubuh naik hingga 40 derajat Celcius atau lebih. Umumnya, kondisi ini paling sering terjadi pada bulan-bulan musim kemarau.

2. Terjadi akibat kegagalan pengaturan suhu tubuh

Heat Stroke, Kondisi Darurat akibat Tubuh Kepanasanilustrasi berkeringat (pexels.com/cottonbro)

Pada dasarnya, tubuh telah memiliki proses fisiologis untuk mempertahankan suhu tubuh dari perubahan suhu lingkungan. Proses ini  disebut termoregulasi.

Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Intensive Care, suhu tubuh normal dipertahankan pada sekitar 37 derajat Celcius oleh hipotalamus anterior melalui proses termoregulasi. Beberapa mekanisme seperti produksi  keringat dan lain-lain berfungsi untuk mendinginkan permukaan tubuh.

Ketika suhu tubuh meningkat, pembuluh darah sekitar kulit melebar, menyebabkan aliran darah di kulit meningkat dan memicu keringat termal. Hilangnya garam dan air melalui keringat menyebabkan dehidrasi dan berkurangnya kadar garam dalam tubuh.

Jika tidak segera mendapat suplai cairan mineral, kondisi ini dapat menimbulkan kelelahan, panas, dan kram otot. Lebih lanjut, hilangnya garam dan air dapat mengganggu proses termoregulasi dan diikuti penurunan fungsi organ, mengakibatkan kegagalan organ.

Oleh karena itu, heat stroke disebut sebagai suatu kondisi gagalnya fungsi banyak organ akibat lingkungan panas.

Baca Juga: 8 Cara Mudah Menurunkan Suhu Tubuh yang Terlalu Panas

3. Penyebab utamanya adalah kondisi panas

Heat Stroke, Kondisi Darurat akibat Tubuh Kepanasanilustrasi cuaca panas (pexels.com/Pixabay)

Meskipun penyebab heat stroke umumnya akibat lingkungan yang panas, tetapi ada beberapa hal yang juga mampu mengakibatkan kondisi ini. Melansir Mayo Clinic, heat stroke paling sering terjadi karena suhu lingkungan yang panas. Jenis heat stroke ini disebut heat stroke klasik atau non eksersional. Berada di lingkungan yang panas menyebabkan peningkatan suhu inti tubuh. Biasanya ini terjadi setelah terpapar cuaca panas dan lembap dalam waktu lama. 

Selain itu, aktivitas fisik intensif seperti olahraga, bekerja, dan lain-lain yang dilakukan saat panas dapat menyebabkan peningkatan suhu inti tubuh. Siapa pun dapat terkena heat stroke jenis ini, tetapi umumnya lebih sering terjadi jika tubuh belum terbiasa dengan suhu tinggi.

Mengenakan pakaian tebal juga dapat mengakibatkan heat stroke karena mempersulit keringat menguap dan mendinginkan tubuh. Konsumsi alkohol memiliki pengaruh terhadap kemampuan pengaturan suhu tubuh. Dehidrasi karena tidak minum air dengan cukup, sehingga cairan yang hilang akibat keringat tidak tergantikan dan memicu heat stroke.

4. Apa saja gejalanya?

Heat Stroke, Kondisi Darurat akibat Tubuh Kepanasanilustrasi heat stroke dan heat exhaustion (IDN Times/Shukma Sakti)

Karena kita tinggal di negara yang cenderung panas, penting untuk membedakan gejala heat stroke dengan kondisi lain. Masih bersumber dari Mayo Clinic, beberapa gejala yang  menjadi tanda tubuh terserang heat stroke adalah:

  • Suhu tubuh tinggi, yaitu lebih dari 40 derajat Celsius.
  • Kesadaran menurun. Kebingungan, sulit bicara atau cadel, mudah marah, mengigau, kejang, dan koma.
  • Keringat berkurang. Pada kondisi heat stroke akibat cuaca panas, kulit akan terasa panas dan kering saat disentuh. Namun, pada heat stroke akibat olahraga berat, kulit terasa kering atau sedikit lembap.
  • Mual dan muntah.
  • Kulit memerah.
  • Napas menjadi cepat dan dangkal.
  • Jantung berdebar kencang.
  • Sakit kepala.

Jika sudah merasakan beberapa tanda tersebut, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis, ya!

5. Cara mengatasi heat stroke

Heat Stroke, Kondisi Darurat akibat Tubuh Kepanasanilustrasi seseorang yang mengalami heat stroke (unsplash.com/Mario Heller)

Heat stroke merupakan kondisi darurat yang mengancam jiwa. Karena itu, jika ada orang sekitar kita memiliki tanda-tanda yang mengarah ke heat stroke, segera lakukan pertolongan pertama. Dilansir Australian Red Cross, langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah:

  • Bantu penderita berbaring di tempat yang sejuk atau teduh. 
  • Lepaskan pakaian berlebih dan kendurkan pakaian ketat.
  • Dinginkan tubuh penderita dengan kipas dan melembapkan kulit jika memungkinkan. Jangan gunakan es karena menyebabkan perubahan suhu mendadak.
  • Jika penderita sadar penuh, berikan air minum dengan porsi sedikit tapi sering.
  • Jika terjadi kram otot, regangkan otot yang kram secara perlahan agar nyeri mereda.
  • Jika penderita tidak sadar atau kondisi tidak ada perubahan, segera cari pertolongan medis.

6. Bagaimana cara mencegahnya?

Heat Stroke, Kondisi Darurat akibat Tubuh Kepanasanilustrasi hidrasi tubuh (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mencegah serangan heat stroke sangat penting, terutama ketika beraktivitas di cuaca panas. Berdasarkan laporan dalam Journal of Intensive Care, begini cara mencegahnya:

  • Menggunakan AC atau kipas angin apabila berada di ruang tertutup
  • Membatasi aktivitas di luar ruangan pada siang hari
  • Konsumsi banyak cairan, terutama jika beraktivitas berat 
  • Mengenakan pakaian longgar berwarna terang. Pakaian berwarna terang diyakini menyerap panas lebih sedikit dibanding pakaian berwarna gelap
  • Waspada terhadap efek samping obat, terutama yang dapat menyebabkan sering buang air kecil, mengurangi keringat, atau penurunan detak jantung
  • Jangan meninggalkan orang dengan disabilitas, lansia, atau anak-anak di dalam mobil tanpa pengawasan
  • Lakukan gerakan pendinginan setelah olahraga untuk mengembalikan suhu tubuh menjadi normal

Itulah fakta medis seputar heat stroke, meliputi penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahannya. Waspadalah saat beraktivitas atau berolahraga saat cuaca panas dan ingat selalu tips di atas. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 7 Kondisi Medis Penyebab Keringat Dingin, Kamu Perlu Tahu

Indira swastika utama Photo Verified Writer Indira swastika utama

An ISTJ-T. A medical student who love write :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya