Hati atau liver terletak di bagian kanan atas perut dan merupakan organ dalam terbesar. Tugas utamanya adalah menyaring racun dari darah dan mengolah nutrisi dari makanan. Setelah makanan dicerna, darah dari sistem pencernaan akan melewati hati terlebih dahulu sebelum diedarkan ke seluruh tubuh.
Fatty liver, atau steatosis hati, terjadi ketika ada penumpukan lemak berlebih di dalam sel-sel hati. Kondisi ini cukup umum. Sebenarnya, wajar jika hati mengandung sedikit lemak. Namun, jika lemaknya lebih dari 10 persen dari total berat hati, itu artinya kamu mengalami fatty liver, dan kondisi ini bisa berkembang menjadi lebih serius.
Pada beberapa kasus, fatty liver tidak menyebabkan kerusakan. Namun, terkadang penumpukan lemak bisa memicu peradangan pada hati (steatohepatitis), dan ini bisa merusak hati. Jika peradangan ini disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih, namanya steatohepatitis alkoholik, tetapi jika tidak ada kaitan dengan alkohol, ini disebut steatohepatitis nonalkoholik.
Hati yang mengalami peradangan bisa mengeras dan membentuk jaringan parut seiring waktu. Kondisi ini disebut sirosis, dan ini cukup serius karena bisa menyebabkan gagal hati.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan penumpukan lemak pada fatty liver. Jika kamu sering mengonsumsi alkohol, ini bisa menyebabkan alcoholic fatty liver disease (AFLD). Beberapa hasil metabolisme ini bisa bercampur dengan asam lemak dan membentuk jenis lemak tertentu yang akhirnya menumpuk di hati. Sementara pada orang yang tidak minum alkohol atau cuma minum sedikit, penyebabnya fatty liver tidak selalu jelas. Bisa jadi tubuh mereka memproduksi terlalu banyak lemak, atau tidak mampu memproses lemak secara efisien.
Faktor-faktor yang bisa berperan pada orang yang tidak banyak minum alkohol namun mengalami fatty liver (dikenal sebagai non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD) antara lain:
Penyebab lainnya bisa termasuk:
Kehamilan.
Efek samping obat-obatan tertentu.
Beberapa infeksi, seperti hepatitis C.
Kondisi genetik langka tertentu.
Faktor risiko utama untuk AFLD adalah konsumsi alkohol dalam jumlah besar. Definisi konsumsi alkohol berlebihan adalah 15 gelas atau lebih per minggu untuk laki-laki dan 8 gelas atau lebih per minggu untuk perempuan.
Penelitian juga menemukan bahwa laki-laki yang mengonsumsi 40–80 gram alkohol per hari dan perempuan yang mengonsumsi 20–40 gram per hari selama 10–12 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit hati serius akibat alkohol.
Sebagai perbandingan, 1 gelas alkohol standar mengandung sekitar 14 gram alkohol.
Faktor risiko tambahan untuk AFLD meliputi:
Faktor risiko utama untuk NAFLD antara lain:
Faktor risiko lainnya termasuk:
Usia yang lebih tua.
Riwayat keluarga dengan penyakit hati.
Penggunaan obat tertentu, seperti methotrexate, tamoxifen, dan amiodarone.
Kehamilan.
Riwayat infeksi tertentu, seperti hepatitis C.
PCOS (sindrom ovarium polikistik).
Sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur).
Paparan racun tertentu.
Penurunan berat badan yang terlalu cepat.
Kondisi genetik langka, seperti penyakit Wilson atau hipobetalipoproteinemia.
Memiliki satu atau beberapa faktor risiko tidak berarti kamu pasti akan mengalami penyakit fatty liver. Akan tetapi, risikonya memang lebih tinggi dibanding orang yang tidak memiliki faktor risiko tersebut. Kalau kamu merasa punya risiko, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui cara mencegahnya sejak dini.