Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Makanan Ini Sebabkan Penyakit Hati Berlemak atau Fatty Liver

medicalnewstoday.com
medicalnewstoday.com

Penyakit hati berlemak (fatty liver) terjadi ketika lebih dari 5% sel hati mengandung lemak. Penyebabnya saat ini belum diketahui tetapi yang jelas pola kehidupan sehari-hari yang belum baik. Jika penyakit ini dibiarkan akan fatal. 

Makanan yang tinggi lemak, kolesterol, dan gula buruk bagi tubuh secara umum, terutama hati. Organ yang bekerja keras ini melakukan berbagai tugas penting termasuk mengubah makanan menjadi bahan bakar, memproses lemak dalam darah, membersihkan racun berbahaya, dan membuat protein untuk membantu pembekuan darah.

Berikut 6 makanan yang bisa menimbulkan fatty liver dari foodprevent:

1. Roti

Pixabay/Jan Vašek
Pixabay/Jan Vašek

Roti putih dan makanan panggang lainnya yang menggunakan tepung putih halus berbahaya bagi hati karena merupakan karbohidrat sederhana yang terurai menjadi gula dalam sistem tubuh. Glukosa darah meningkat dan kadar insulin meningkat sebagai respons. Tidak lama kemudian, merasa lapar lagi, karena tubuh tidak memberikan nutrisi penting jika memakan roti yang tidak mengandung kalori. Sebaiknya ganti roti dengan berbahan 100% gandum.

2. Mentega

pexels/pixabay
pexels/pixabay

Mentega sangat tinggi lemak jenuh. Secara umum, tidak lebih dari 5-6% dari kalori harian harus datang dalam bentuk lemak jenuh, tetapi terkadang melampaui batas. Misalnya, jika membutuhkan sekitar 2.000 kalori sehari, tidak lebih dari 120 kalori harus berasal dari lemak jenuh. Itu sekitar 13 gram lemak jenuh per hari. Jika tidak bisa menghindari mentega, konsumsi secukupnya atau ganti dengan yang lebih sehat. 

3. Sereal

Unsplash/Providence Doucet
Unsplash/Providence Doucet

Saat ini sereal untuk sarapan sudah bermunculan dengan berbagai produk. Namun, cukup diteliti lebih lagi apakah baik untuk tubuh atau tidak. Beberapa ada yang tidak baik tetapi menyamar sebagai makanan yang sehat. Ciri-cirinya penuh dengan gula atau pemanis buatan, karbohidrat olahan, pewarna, dan lain sebagainya.

Ada baiknya memilih makanan dengan sereal gandum tanpa bahan pengawet dan pewarna. Cari label yang menunjukkan produk tinggi serat dan telah diperkaya dengan vitamin serta mineral. Jika ingin manis bisa menambahkan buah segar atau kering.

4. Junk food

Unsplash/Jakub Kapusnak
Unsplash/Jakub Kapusnak

Seperti yang telah diketahui junk food meskipun enak di lidah tetapi efeknya tidak sehat untuk tubuh. Makanan ini mengandung tidak sehat karena sangat tinggi kolesterol, karbohidrat sederhana, dan gula. Bahkan makanan gurih juga memiliki kadar gula yang sangat tinggi, karena hal ini membantu keinginan untuk makan lagi. Untuk mencegahnya, bisa dilakukan dengan memasak sendiri.

5. Daging merah

Pexels/rawpixel.com
Pexels/rawpixel.com

Daging merah mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol, serta sulit dicerna. Jika ingin memakannya, secukupnya saja dan pilihlah daging yang tidak mengandung banyak lemak. Orang yang mengonsumsi banyak daging merah memiliki peluang 50% lebih tinggi berpotensi fatty liver. 

6. Permen dan makanan manis

Unsplash/Vinicius Amano
Unsplash/Vinicius Amano

Permen dan makanan manis lainnya yang dijual dalam kemasan sebenarnya tercantum pemanis, pengawet, lemak jenuh tinggi dan pewarna yang sangat tidak berguna untuk tubuh. Kecuali, bisa membuat cemilan tersebut dengan kreasi sendiri tentunya akan tahu nilai gizi yang ada di dalamnya. Cokelat hitam adalah alternatif yang sangat baik karena gulanya lebih rendah dan menandung antioksidan yang sehat.

Meskipun mungkin masih ada makanan tambahan lainnya yang harus dihindari, tetapi paling tidak 6 makanan ini mencakup semua. Bahwa untuk menghindari penyakit fatty liver, adalah dengan memperhatikan nutrisi di setiap asupan. Jangan sampai berlebihan, itu yang membuat tidak sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dyan Yudhistira
EditorDyan Yudhistira
Follow Us