Depresi Melankolis, Bikin Kita Merasa Hampa seakan Hilang Harapan

Rasanya seperti tak ada lagi kebahagiaan

Wajar memang ketika kita merasakan emosi kesedihan saat dihadapkan dengan situasi dan kondisi yang memilukan. Namun, kesedihan yang berlarut-larut sampai merasa hampa, bersalah, dan hilang harapan tak bisa dikatakan wajar dalam ranah kejiwaan. Depresi melankolis perlu diwaspadai.

Depresi melankolis digambarkan sebagai pembawaan diri yang murung akibat perasaan sedih yang terus-menerus dirasakan dalam jangka waktu lama.

Merupakan bagian dari gangguan depresi mayor (major depressive disorder, yaitu depresi paling parah dengan gejala saling berkombinasi), depresi melankolis tentu akan memengaruhi kehidupan penderitanya dalam berbagai aspek, termasuk pekerjaan, sekolah, hingga hubungan dengan orang lain dan sosial.

Berikut ini adalah poin-poin penting tentang depresi melankolis yang perlu kamu pahami.

1. Bagaimana istilah ini tercetus? 

Depresi Melankolis, Bikin Kita Merasa Hampa seakan Hilang Harapanpexels.com/Palu Malerba

Dilansir Good Therapy, istilah “melancholia” merupakan istilah tertua yang digunakan dalam psikologi. Istilah tersebut dipercaya pertama kali diperkenalkan oleh Hippocrates pada 400 SM.

Dia berteori bahwa tubuh manusia terdiri dari empat cairan utama, yakni darah, empedu kuning, empedu hitam, dan dahak. Dirinya percaya bahwa kelebihan empedu hitam dapat menyebabkan melankolia atau perasaan putus asa dan ketakutan.

Pada periode Renaissance, kondisi ini dianggap penduduk Eropa sebagai tanda jenius yang kreatif. Pasalnya, perasaan melankolis dituangkan dalam keindahan seni, karya tulis, dan fashion. Namun, pada abad ke-18 , istilah melankolia kembali pada akar klinisnya.

Seiring berjalannya waktu, sekitar abad ke-19, Sigmund Freud melalui tulisannya dalam On Murder, Mourning and Melancholia membantu memodernisasi konsep melankolis ke definisi saat ini.

2. Depresi melankolis sebagai subtipe gangguan depresi mayor 

Depresi Melankolis, Bikin Kita Merasa Hampa seakan Hilang Harapanpexels.com/Renato Mu

Dulunya, depresi melankolis dilihat sebagai gangguan kesehatan mental yang berbeda oleh American Psychiatric Association (APA). Namun, untuk saat ini depresi melankolis diklasifikasikan ke dalam subtipe gangguan depresi mayor.

Depresi mayor adalah gangguan kesehatan mental yang signifikan, yang ditandai dengan perasaan sedih dan putus asa secara intens dan terjadi terus-menerus. Kondisi ini dapat memengaruhi suasana hati, perilaku, bahkan fungsi fisik seperti gangguan tidur dan nafsu makan.

Tidak jarang penderitanya merasa bahwa mereka tidak layak untuk terus hidup.

Baca Juga: Gejala Depresi Tiga Kali Lebih Tinggi selama Lockdown, Ini Alasannya

3. Penyebab depresi melankolis belum bisa ditentukan secara pasti 

Depresi Melankolis, Bikin Kita Merasa Hampa seakan Hilang Harapanpexels.com/Sam Pineda

Melansir Verywell Mind, awal dari episode depresi melankolis biasanya tidak disebabkan oleh peristiwa tertentu.

Walau penyebab pastinya belum jelas, tetapi para ahli menduga bahwa ada hubungan antara peran genetika, riwayat keluarga, trauma masa lalu, kondisi kimiawi otak, dan hormon yang mungkin menjadi kontributor untuk seseorang mengembangkan kondisi ini.

4. Salah satu gejalanya adalah merasakan kesedihan yang teramat sangat secara terus-terusan

Depresi Melankolis, Bikin Kita Merasa Hampa seakan Hilang Harapanpexels.com/Austin Guevara

Melansir Healthline, dijelaskan bahwa orang-orang dengan depresi melankolis akan cenderung mengembangkan gejala-gejala di bawah ini:

  • Perasaan sedih terus-menerus dalam jangka waktu lama
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang dulunya menyenangkan
  • Merasa lelah atau kekurangan energi
  • Mudah tersinggung
  • Merasa cemas
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Sulit konsentrasi, membuat keputusan, dan mengingat sesuatu
  • Mengalami perubahan dalam gerakan tubuh
  • Mengalami gangguan tidur
  • Berpikir atau berbicara perihal bunuh diri
  • Percobaan bunuh diri

Di samping itu, seseorang dengan depresi melankolis juga dapat mengembangkan fitur melankolis dari gangguan depresi mayor, seperti perasaan putus asa dan tidak berharga, kehilangan kesenangan dalam semua atau sebagian besar aktivitas sehari-hari, kurangnya reaktivitas terhadap kabar atau peristiwa positif, perasaan bersalah yang berlebihan, kehilangan berat badan, dan gejala depresi mayor yang kian memburuk di pagi hari.

5. Diagnosis depresi melankolis 

Depresi Melankolis, Bikin Kita Merasa Hampa seakan Hilang Harapanpexels.com/Pixabay

Ketika seseorang diduga mengalami depresi melankolis, maka diagnosisnya mengarah pada gangguan depresi mayor. Untuk menegakkan diagnosis, dokter atau ahli kesehatan jiwa dapat melakukan evaluasi menyeluruh yang berkaitan dengan kesehatan pasien.

Beberapa pertanyaan mungkin akan diajukan, seperti pola tidur, gejala yang dirasakan, sulit bangun tidur dan memulai aktivitas pada pagi hari, daya konsentrasi, suasana hati, dan apakah pasien menikmati rutinitas yang dijalaninya.

Mengacu pada sebuah studi dalam The American Journal of Psychiatry tahun 2010, seseorang dapat dikatakan mengidap depresi melankolis apabila menunjukkan gejala gangguan depresi mayor yang meliputi:

  • Perasaan sedih terus-menerus
  • Hilang minat dan kesenangan
  • Penurunan energi atau kelelahan
  • Cepat marah
  • Perubahan nafsu makan
  • Susah tidur
  • Perubahan tingkat aktivitas
  • Sulit berkonsentrasi
  • Memikirkan tentang kematian atau bunuh diri

Ditambah lagi, untuk menentukan ciri-ciri depresi melankolis, pasien setidaknya harus memiliki tiga dari gejala ini: depresi berbeda dengan kesedihan, penurunan berat badan atau hilangnya nafsu makan, aktivitas melambat atau gelisah, rasa bersalah yang berlebihan, bangun lebih awal dari biasanya, dan gejala depresi lebih parah di pagi hari.

6. Perawatan bagi penderita depresi melankolis 

Depresi Melankolis, Bikin Kita Merasa Hampa seakan Hilang Harapanpexels.com/Polina Zimmerman

Gangguan depresi mayor sering kali diobati dengan obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Sementara dalam kasus gangguan depresi mayor dengan fitur melankolis, mungkin cocok dengan resep antidepresan trisiklik atau monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) atau serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (venlafaxine).

Selain pemberian obat, terapi bicara biasanya juga digunakan untuk membantu mengatasi gejala depresi melankolis. Selain itu, terapi kelompok juga mungkin akan direkomendasikan agar pasien bisa sharing dan pemberian dukungan.

Pada kasus depresi melankolis parah, terapi elektrokonvulsif dapat dilakukan untuk meminimalkan gejala. Terlepas dari pengobatan mana yang terbaik, terapi kombinasi disebut-sebut lebih efektif untuk menanganinya.

Bila kamu merasa mengalami gejala melankolis atau gejala depresi secara umum, jangan berpikir dua kali untuk menemui ahli kejiwaan seperti psikolog atau psikiater. Mereka akan membantumu untuk pulih serta mencegah gejala memburuk.

Selain itu, modifikasi gaya hidup yang lebih sehat dapat membantu meningkatkan suasana hati positif. Bisa dengan rutin olahraga, menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, meditasi, berinteraksi dengan orang-orang yang positif, menghabiskan waktu dengan orang-orang tersayang, serta tidur cukup. Ingat, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik!

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya