Gagal Jantung Kongestif, Silent Killer yang Harus Diwaspadai 

Ketika jantung tidak bekerja secara optimal

Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF), tidak selalu diartikan sebagai kondisi jantung yang berhenti bekerja, melainkan kondisi serius saat jantung tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Akibatnya, jantung menjadi lemah dan tidak dapat memasok darah ke sel dengan cukup.

Seseorang yang mengalami gejala CHF sering menunjukkan tanda-tanda seperti lelah dan sesak napas. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, diperkirakan sekitar 5,7 juta penduduk di Amerika Serikat (AS) mengalami gagal jantung.

Perlu diwaspadai, berikut ini informasi seputar gagal jantung kongestif meliputi penyebab, jenis, gejala, diagnosis, dan pencegahannya.

1.Jenis gagal jantung kongestif

Gagal Jantung Kongestif, Silent Killer yang Harus Diwaspadai freepik.com/rawpixel.com

CHF sebelah kiri adalah jenis yang paling umum. Itu terjadi ketika ventrikel kiri tidak dapat memompa darah dengan baik ke area tubuh. Seiring berjalannya waktu, cairan dapat menumpuk di paru-paru yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Terdapat dua jenis CHF sebelah kiri, yaitu:

  • Gagal jantung sistolik: terjadi ketika ventrikel kiri gagal berkontraksi secara normal. Hal ini dapat mengurangi tingkat kekuatan yang tersedia untuk mendorong darah pada proses sirkulasi. Tanpa kekuatan ini, jantung tidak dapat memompa dengan baik.
  • Kegagalan diastolik, terjadi ketika otot di ventrikel kiri menjadi kaku.

Sementara itu, CHF sebelah kanan terjadi ketika ventrikel kanan mengalami kesulitan memompa darah ke paru-paru. Akibatnya, darah kembali ke pembuluh darah yang menyebabkan retensi cairan di area ekstremitas bawah, perut, atau organ vital lain.

2. Tanda dan gejala gagal jantung kongestif

Gagal Jantung Kongestif, Silent Killer yang Harus Diwaspadai freepik.com/8photo

Pada tahap awal, CHF kemungkinan besar tidak memperlihatkan perubahan signifikan pada kondisi kesehatan penderitanya. Namun, beberapa gejala dan tanda peringatan ini harus diwaspadai, karena bisa menjadi indikasi CHF:

  • Mengi
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Merasa mual
  • Kelelahan umum
  • Kurang nafsu makan
  • Merasa kebingungan
  • Detak jantung meningkat
  • Pertambahan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
  • Kelebihan cairan di area tubuh seperti kaki dan perut

Adapun gejala yang mengindikasikan masalah jantung yang parah ialah nyeri dada yang menyebar ke seluruh anggota tubuh bagian atas, pernapasan cepat, pingsan, serta kulit tampak biru karena kekurangan oksigen di paru-paru.

Baca Juga: Ini 8 Kebiasaan di Umur 20-30an yang Akan Mencegah Penyakit Jantung

3. Penyebab gagal jantung kongestif

Gagal Jantung Kongestif, Silent Killer yang Harus Diwaspadai freepik.com/yanalya

CHF dapat disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu yang secara langsung dapat memengaruhi sistem kardiovaskular. Oleh karena itu, penting untuk melakukan cek kesehatan rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh dan menurunkan tingkat risiko masalah jantung.

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko CHF antara lain:

4. Diagnosis dan pengobatan gagal jantung kongestif

Gagal Jantung Kongestif, Silent Killer yang Harus Diwaspadai freepik.com/pressfoto

Ada berbagai jenis tes khusus yang digunakan untuk mendiagnosis masalah jantung pada pasien. Tes tersebut meliputi elektrokardiogram, ekokardiografi, kateterisasi jantung, MRI, tes darah, dan tes stres.

Sementara itu, melansir Healthline, opsi pengobatan yang mungkin akan direkomendasikan dokter untuk mengobati CHF meliputi:

  • Obat penghambat enzim pengubah angiotensin atau angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Obat ini berfungsi memperbaiki penyempitan pembuluh darah agar aliran darah lebih stabil. Apabila pasien tidak dapat menoleransi obat ini, penggunaan vasodilator mungkin bisa menjadi alternatif
  • Obat beta-blocker untuk menstabilkan ritme jantung serta menurunkan tekanan darah
  • Obat diuretik untuk membantu mengurangi kandungan cairan dalam tubuh karena CHF cenderung menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan
  • Prosedur tertentu seperti operasi katup jantung dan angioplasti

5. Pencegahan gagal jantung kongestif

Gagal Jantung Kongestif, Silent Killer yang Harus Diwaspadai freepik.com/javi_indy

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko gagal jantung meliputi:

  • Berhenti merokok atau menghindari kebiasaan tersebut
  • Makan makanan bergizi dengan pola seimbang. Makanan yang sebaiknya dihindari adalah gula tambahan, garam berlebih, lemak padat, serta biji-bijian olahan
  • Olahraga secara rutin seperti bersepeda, berenang, atau joging
  • Memperhatikan berat bedan agar tidak mengalami obesitas. Faktanya, obesitas dapat membebani kinerja jantung. Ini bisa diatasi dengan menerapkan diet sehat dan rajin olahraga

Itulah fakta mengenai gagal jantung kongestif, meliputi jenis, penyebab, gejala, diagnosis, dan pencegahannya. Bila tubuh dirasa menunjukkan indikasi yang mengarah pada masalah jantung, konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik. Semakin dini proses diagnosis dilakukan, maka pengobatan serta perawatan yang tepat bisa segera dilaksanakan.

Baca Juga: Bukan Tanpa Alasan Jantungmu Berdegup Kencang, Ini 10 Penyebabnya!

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya