Halusinasi Pendengaran, ketika Suara di Kepala Terdengar Menakutkan

Bisa terdengar seperti suara teman

Kamu pernah atau bahkan sering mendengar suara-suara yang dirasa aneh? Suara tersebut mungkin salah satunya mirip dengan suara orang lain yang tiba-tiba muncul di kepala. Kamu sampai merasa bingung, khawatir, atau takut jika hal tersebut berkaitan dengan masalah kesehatan mental. 

Umum dikenal sebagai halusinasi pendengaran, kondisi ini tampaknya banyak terjadi di kalangan anak-anak dan remaja. Menurut penelitian dalam jurnal Psychological Medicine, diperkirakan hingga 10 persen orang akan mengalami halusinasi pendengaran pada beberapa titik kehidupan. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Bagaimana suara-suara itu terdengar?

Halusinasi Pendengaran, ketika Suara di Kepala Terdengar Menakutkanfreepik.com/katemangostar

Halusinasi pendengaran dapat terjadi dengan atau tanpa gejala kesehatan mental yang mendasarinya. Pernyataan ini didukung oleh sebuah penelitian dalam jurnal Psychological Medicine tahun 2017. Disebutkan bahwa halusinasi pendengaran tidak hanya memiliki penyebab dasar, tetapi juga bisa terjadi tanpa kondisi yang mendasarinya. 

Penelitian dalam jurnal Topics in Cognitive Science tahun 2015 menunjukkan, latar belakang budaya juga dapat berperan menciptakan jenis suara seperti apa yang didengar pada kasus halusinasi pendengaran. 

Halusinasi pendengaran sifatnya tidak sama antara satu orang dengan lainnya. Suara-suara yang terdengar dapat bervariasi, seperti:

  • Suara seorang teman
  • Suara ramah tamah
  • Suara berupa pujian atau kritikan
  • Suara berupa penawaran bantuan
  • Suara abstrak termasuk lantunan musik
  • Suara yang menjerumuskan melakukan hal-hal berpotensi bahaya
  • Suara mengenai hal-hal pribadi, padahal hal-hal pribadi tersebut tidak pernah diceritakan kepada orang lain

2. Penyebab potensial halusinasi pendengaran

Halusinasi Pendengaran, ketika Suara di Kepala Terdengar Menakutkanpexels.com/Yan Krukov

Halusinasi pendengaran sering dihubungkan dengan pikiran intrusif. Melansir Healthline, dua kondisi tersebut faktanya berbeda.

Pikiran intrusif digambarkan sebagai pikiran mengganggu yang cenderung muncul sebagai pikiran yang berbeda. Dengan kata lain, seseorang dapat "mendengarkan" suara mental layaknya seperti yang ada di pikiran.

Sementara itu, halusinasi pendengaran digambarkan sebagai kondisi saat seseorang mendengar suara orang lain atau suara aneh yang berbeda.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, halusinasi pendengaran sangat mungkin terjadi tanpa kondisi yang mendasari. Akan tetapi, penyebab potensial berikut bisa menjadi alasan seseorang mengembangkan halusinasi pendengaran, yang meliputi:

  • Mengalami cedera kepala
  • Mengalami stres berat
  • Mengonsumsi alkohol berlebihan
  • Penyalahgunaan zat, termasuk saat mengalami gejala putus obat (withdrawal)
  • Kehilangan pendengaran
  • Berduka karena orang yang disayangi

Baca Juga: Sering Berhalusinasi? Hati-hati, 7 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya lho!

3. Masalah medis yang ditandai dengan halusinasi pendengaran

Halusinasi Pendengaran, ketika Suara di Kepala Terdengar MenakutkanPexels.com/Anete Lusina

Halusinasi pendengaran dapat terjadi sebagai manifestasi gejala dari beberapa masalah kesehatan mental dan medis berikut ini:

  • Depresi
  • Gangguan bipolar
  • Gangguan tidur
  • Gangguan kepribadian ambang
  • Gangguan identitas disosiatif
  • Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
  • Gangguan spektrum skizofrenia
  • Gangguan otak dan sistem saraf (migrain, demensia, meningitis, tumor otak, epilepsi lobus temporal, dan penyakit Parkinson)
  • Kekurangan vitamin D dan vitamin B12

4. Perlukah halusinasi pendengaran dikhawatirkan?

Halusinasi Pendengaran, ketika Suara di Kepala Terdengar Menakutkanpexels.com/Keira Burton

Pada dasarnya, mendengar suara yang tiba-tiba hinggap di benak tidak selalu dikaitkan dengan sesuatu yang mengkhawatirkan, asalkan:

  • Seseorang tidak merasa terputus dari kenyataan yang ada
  • Tidak memengaruhi kehidupan sehari-hari secara signifikan
  • Tidak menunjukkan gejala lain yang mengindikasikan masalah kesehatan mental atau medis tertentu
  • Tidak menimbulkan dorongan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
  • Jarang mendengar suara-suara aneh tersebut

5. Strategi dalam mengatasi halusinasi pendengaran

Halusinasi Pendengaran, ketika Suara di Kepala Terdengar Menakutkanpexels.com/Polina Zimmerman

Berikut ini beberapa tips sederhana untuk mengatasi tingkat halusinasi pendengaran, meliputi:

  • Membuat jurnal: mencatat periode halusinasi pendengaran, pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, serta mekanisme penanganan yang biasa dilakukan sendiri dapat membantu mengelola perasaan tidak nyaman serta sebagai bentuk rekam jejak secara alami. 
  • Bercerita pada orang yang dapat dipercaya: tidak ada salahnya menceritakan keluh kesah mengenai halusinasi pendengaran yang dialami pada orang yang dipercaya, seperti keluarga, sahabat, atau kekasih. Setidaknya orang yang bersangkutan dapat merasa lebih baik dan tidak berpikir bahwa dirinya sendiri menanggung beban.
  • Mencoba menerima keadaan: seiring berjalannya waktu, menerima suara-suara yang hinggap di kepala sebagai bagian dari pengalaman pribadi memungkinkannya tidak lagi menganggap halusinasi pendengaran sebagai bentuk masalah yang serius.
  • Mempraktikkan bentuk perawatan diri: menerapkan perilaku sehat seperti makan makanan bergizi, aktivitas fisik teratur, tidur cukup, menghabiskan waktu bersama orang yang disayangi, melakukan hobi, serta kegiatan positif lain dapat membantu mengalihkan perhatian dari suara-suara mengganggu.
  • Mendapat dukungan profesional: Ketika suara-suara yang terdengar dirasa sudah memengaruhi kehidupan secara signifikan, maka opsi melibatkan ahli profesional dapat ditempuh untuk mengetahui lebih lanjut perihal diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk diberlakukan.

Mengalami halusinasi pendengaran tidak secara otomatis menandakan seseorang mengalami masalah kesehatan mental, meskipun hal tersebut dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan ketakutan.

Jika tingkat halusinasi pendengaran dinilai sudah berlebihan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka konsultasi pada ahli seperti psikolog atau psikiater bisa dilakukan. Mereka akan membantu mengidentifikasi penyebab, diagnosis, serta memberi dukungan berupa pengobatan dan perawatan yang sesuai.

Baca Juga: 7 Halusinasi Ini Menandakan Ada Hal yang Tidak Beres dengan Tubuhmu

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya