Mengenal Fenomena Baby Brain, Penurunan Fungsi Kognitif pada Ibu Hamil

Biasanya terjadi pada trimester ketiga

Kehamilan menjadi bagian penting dari siklus kehidupan wanita untuk menyongsong peran baru menjadi seorang ibu. Dalam fase tersebut, perubahan dari segi fisik maupun psikologis umum terjadi.

Di samping itu, ternyata ibu hamil juga rentan mengalami masalah terkait penurunan fungsi kognitif yang menyebabkan dirinya sering lupa, kebingungan, sampai kehilangan daya konsentrasi. 

Kondisi terganggunya masalah kognitif saat hamil dikenal dengan fenomena baby brain. Melansir Medical News Today, fenomena baby brain atau dikenal juga dengan istilah momnesia dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari pada perempuan hamil. Pengaruhnya berupa terganggunya komunikasi verbal, lupa akan janji yang telah disepakati, dan tidak menutup kemungkinan menghambat pekerjaan sehari-hari.

Khususnya untuk kamu yang tengah hamil atau bila pasanganmu sedang hami, mari mengnali fenomena baby brain berikut ini.

1. Benarkah baby brain adalah fenomena nyata dalam kacamata medis?

Mengenal Fenomena Baby Brain, Penurunan Fungsi Kognitif pada Ibu Hamilpexels.com/Josh Willink

Fenomena baby brain pernah menimbulkan skeptisisme di kalangan tenaga medis tentang eksistensi kondisi tersebut. Ditambah lagi, bukti ilmiah yang diterbitkan dalam Journal of Clinical and Experimental Neuropsychology pada tahun 2014 menambah keyakinan bahwa fenomema tersebut hanya mitos belaka.

Masalah terkait kognitif sebenarnya telah teridentifikasi dan dilaporkan oleh sejumlah ibu hamil. Dalam kasus ini, para ahli lebih percaya jika penyebabnya cenderung karena kelelahan umum (tidak ada kaitan dengan kinerja fungsi otak).

Untuk menggali bukti empiris lebih dalam, peneliti dari Universitas Deakin, Australia, menggagas penelitian metaanalisis terhadap 20 studi yang melaporkan adanya hubungan antara kehamilan dan kognisi.

2. Tinjauan ilmiah fenomena baby brain

Mengenal Fenomena Baby Brain, Penurunan Fungsi Kognitif pada Ibu HamilUnsplash.com/Anastasiia Chepinska

Melalui penelitian yang digagas oleh Sasha J. Davies, Ph.D. dan rekan-rekannya, terungkap fakta ilmiah terbaru terkait penurunan fungsi kognitif pada ibu hamil yang dimuat dalam Medical Journal of Australia tahun 2018. 

Studi tersebut mengkaji fungsi kognitif umum yang didefinisikan sebagai proses kompleks yang terdiri dari fungsi eksekutif, kecepatan pemrosesan, memori, perhatian, kemampuan verbal, dan kemampuan visuospasial.

Para peneliti juga menganalisis terkait memori, perhatian, dan fungsi eksekutif yang mengacu pada kemampuan untuk memecahkan masalah, bergerak secara fleksibel, tahap perencanaan, dan kekuatan abstraksi pada ibu hamil. 

Baca Juga: 10 Fenomena Unik Kehamilan, Bisa sampai 17 Bulan

3. Hasil kajian terkait fenomena baby brain

Mengenal Fenomena Baby Brain, Penurunan Fungsi Kognitif pada Ibu Hamilunsplash.com/freestocks

Sasha dan rekan-rekan dalam penelitiannya menemukan fakta menarik, yakni perempuan hamil mengalami penurunan kognitif, terutama pada trimester ketiga kehamilan.

Meskipun demikian, tim peneliti menyatakan perlunya penelitian lebih lanjut yang berfokus pada perubahan kognitif dan pengaruhnya pada aktivitas ibu hamil sehari-hari. Dalam menginterpretasikan hasil penelitian, peneliti pun sangat berhati-hati.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, meskipun penurunan kognitif terjadi secara statistik, tetapi kinerja fungsi kognitif dan memori umum ibu hamil tetap normal layaknya pada perempuan yang tidak hamil.

Sasha menyarankan agar perempuan hamil yang merasa mengalami fenomena baby brain untuk mengelola gejalanya dengan:

  • Mencatat gejala yang dirasakan;
  • Tidur berkualitas;
  • Menjaga pola makan yang sehat;
  • Olahraga secara teratur. 

4. Penurunan fungsi kognitif cenderung ringan dan tidak perlu dikhawatirkan

Mengenal Fenomena Baby Brain, Penurunan Fungsi Kognitif pada Ibu Hamilunsplash.com/Tai's Captures

Dr. Melissa Hayden, salah satu rekan Sasha, menambahkan bahwa fenomena baby brain pada ibu hamil cenderung ditunjukkan dengan penurunan kognitif ringan yang tidak perlu dikhawatirkan.

Perubahan fungsi kognitif biasanya akan disadari dengan sendirinya oleh ibu hamil atau mungkin orang terdekat seperti suami. Namun, sebagian besar tidak akan menyadarinya. Wujud penyimpangan memori kecil misalnya, ditunjukkan dengan jadi pelupa, misalnya lupa janji kontrol rutin dokter.

"Konsekuensi yang lebih signifikan seperti penurunan kinerja pekerjaan atau gangguan kemampuan untuk menavigasi tugas-tugas kompleks persentasenya kecil," ucap Dr. Melissa kepada Medical News Today.

5. Baby brain adalah fenomena nyata, tetapi ilmuwan belum yakin akan penyebab yang mendasarinya

Mengenal Fenomena Baby Brain, Penurunan Fungsi Kognitif pada Ibu Hamilunsplash.com/Alekon pictures

Dampak fenomena baby brain terhadap kualitas hidup dan fungsi keseharian pada ibu hamil masih perlu diteliti lebih lanjut. Selain itu, masih belum jelas penyebab pasti hubungan antara kehamilan dan fungsi eksekutif serta memori. Perihal fungsi otak yang kembali normal setelah melahirkan pun belum dapat dipastikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sasha dan rekan berfokus pada penyelidikan keabsahan fenomena baby brain dan tingkat keparahan yang bervariasi pada ibu hamil.

Tim peneliti menemukan fakta bahwa perempuan yang sedang mengandung memiliki kinerja yang lebih buruk terhadap tugas-tugas yang berkaitan dengan memori, perhatian, pengambilan keputusan, dan perencanaan, serta kesenjangan kinerja terbesar selama trimester ketiga. 

Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut khususnya untuk menyoroti beberapa titik awal potensial pada fenomena baby brain.

Bagaimana, apakah kamu yang sedang hamil merasakan fenomena ini?

Baca Juga: 10 Cara Alami Tes Kehamilan, Mudah dan Murah Tanpa Test Pack

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya